Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PKL (Praktek kerja lapangan) adalah sesuatu yang paling di tunggu para siswa/i yang mengecam pendidikan di bangku SMK. Pada masa itu semua orang akan sibuk mengurus segala berkas dengan pihak sekolah agar bisa di tempatkan pada kantor atau perusahaan tertentu yang ingin mereka gunakan sebagai wadah praktek selama 3 bulan lamanya. Sama seperti kebanyakan siswa, Lisa pun sudah memiliki tempat tersendiri yang akan ia tuju demi mendapatkan nilai praktikum wajib itu. Hanya bedanya Lisa tak pernah repot untuk mengurus segala berkas demi mendapatkan lokasi tujuan. Ia hanya pasrah menerima perusahaan mana pun yang akan di pilih pihak sekolah untuk menjalani praktek kerja.
Hingga kemudian kepala kejuruan berkata kalau perusahaan besar milik BUMN akan menjadi tempatnya berpraktek selama lebih dari 100 hari ke depan. Tak masalah, hanya awalnya saja Lisa sedikit kesal karena harus tinggal berpisah dengan orang tua. Ya, faktor lokasi yang tak satu kota dengan tempat tinggalnya. Tapi kemudian beberapa hal akhirnya bisa membuatnya melupakan kekesalan itu. Lisa memiliki teman-teman baru dari sekolah lain. Suasana hidup yang baru, hingga ke sebuah relationship yang Lisa sendiri tak berpikir akan mengalaminya di sini.
"Anjirr! Jadi setelah seminggu PDKT, elo beneran mau nerima Yoswan?"
Lisa mengangguk samar. Sekarang Lisa sedang duduk bersama Sofya, teman yang bersekolah di SMK yang sama dengan Lisa. Mereka awalnya tak saling kenal, hingga kemudian almamater milik gadis itu membuat Lisa sadar jika ia memiliki teman satu sekolah lain di sini selain Ochi yang notabene satu jurusan dengannya.
"Pasti karna muka tu cowok bening kan? Ngaku lo!"
"Dihh... Apasih? Aku gak segitunya juga mandang cowok Fya!"
"Tai! Muka lo aja yang keliatan polos, gue yakin isi otak kita pasti sama! Udah si kalo kata gue mending lo terus terang aja, lagian ga dosa kok kalo milih cowok dari gantengnya!"
"Serah sih!" Lisa membuang wajah sepintas, mengalihkan perhatian ke arah mobil-mobil pengangkut yang berbaris menunggu giliran masuk ke dalam pabrik.
"Sa, tadi pas motor lo mogok kenapa gak ngabarin gue aja sih? Maksud gue, kan bisa gue aja yang jemput lo kesini... Bukan si siapa itu? Ochi ya?"
Lisa tersenyum melihat Sofya yang ngedumel sesukanya. "Gapapa, Fy! Lagian dia kan tetanggaan kos sama aku."
"Iya juga sih! Tapi aneh aja gitu, lo jalan bareng sama Ochi, maksud gue kan... Tu anak habitatnya kan cewek-cewek famous yang jadi seleb di sekolah. Ya, lo tau sendiri kan? Trus tiba-tiba jalan bareng sama lo yang beneran pendiem plus anak baik-baik itu kayak.... Ya apa sih? Aneh aja!"
