12. Pdkt (?)

711 118 7
                                    

07jun2022;tuesday

.

.

_______________________________________

Segelas air dingin baru saja Lisa sajikan di atas gelas putih bening

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Segelas air dingin baru saja Lisa sajikan di atas gelas putih bening. Ia kemudian melangkah ringan menuju ruang tamu. Ya, ampun! Lisa bahkan tak ingat jika seragam abu-abu ini masih terpasang di tubuhnya.

Perlahan Lisa meletakkan gelas dingin itu di hadapan cowok tinggi yang bertamu ke rumahnya, atau yang lebih benar tak sengaja jadi tamu.

"Jae, um, aku ke atas bentar ya?" Ucapnya, sedikit kikuk.

Jaevin agak mengernyit tak setuju, tapi kemudian ia mengangguk pelan. "Jangan lama ya, Sa! Soalnya... Aku takut banget sama kakak kamu!"

Sontak saja Lisa terkekeh. Takut katanya?

Huh, lalu siapa cowok yang setengah jam lalu percaya diri ingin membuat muka Abian babak belur?

"Kok ketawa sih?"

Lisa menggeleng cepat. "Gapapa, yaudah, tunggu bentar ya!" Kakinya cepat berlalu meninggalkan ruang tamu. Tadinya hendak langsung tertuju pada ruang kamarnya, sebelum kemudian ia memutuskan berbelok sebentar ke arah kamar Abian.

Lisa menggedor pintu itu beberapa kali, hingga pemiliknya muncul dengan wajah kesalnya yang tak suka karena Lisa sudah mengganggu waktu istirahatnya.

"Ngapain sih?" Ucapnya pertama kali. Lisa lekas menggeleng sarkas. "Kamu itu kakak yang paling gak bisa di ajak kerja sama ya... Kan tadi aku udah bilang buat jangan ngomong ke dia kalo kita ini sodara kandung! Kok malah nyuruh dia masuk?"

Abian berdecak, semakin kesal karena tau tujuan Lisa mengganggu waktu istirahatnya hanya untuk bertanya perihal itu. "Kan tadi lo marah karna tu anak gue tonjok, sampe-sampe pas di jalan elo beneran diem gamau ngomong sama gue, trus yaudah gue inisiatif aja buat ngelurusin semuanya biar muka lo juga berhenti cosplay jadi kucing yang lagi minta di kasiani!"

"Apaan sih?" Lisa mencebik sebal. "Ya, tapikan ga perlu di suruh masuk jugak!"

"Biarin lah, dia juga udah jauh-jauh nyari rumah kita, yakali mau langsung di suruh pulang. Jauh loh ternyata rumahnya. Lagian lo sendiri juga seneng kan, ngeliat tu anak lebih lama di rumah kita? Sok-sokan kesel lagi. Dih!" Ledeknya, ia kemudian berniat menutup pintu kamarnya. "Yaudahlah, nikmatin aja! Selagi guenya masih baik hati ngasih lo kesempatan buat berduaan sama gebetan lo."

Lisa lekas menahan daun pintu kamar Abian. "Tapi, kak! Gimana kalo entar mama sama papa pulang tiba-tiba?"

"Cuih, kan baru aja tadi gue bilang! Giliran ada maunya aja manggilnya kakak, kakak. Jijik!"

"Aku serius nih, gimana kalo entar mama sama papa tiba-tiba pulang?"

Abian tak langsung menjawab, ia lebih dulu menjauhkan tangan Lisa dari pintu kamarnya. "Tenang, gini aja deh!" Abian tiba-tiba sedikit mengeluarkan kepalanya dari ruang kamarnya. "Kalo entar mama sama papa pulang... YA LO PIKIR AJA SENDIRI!!!"

Trust ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang