05. Idiotisme

797 142 7
                                    

25may2022;wednesday

.

.

________________________________________

Pandangan Lisa terasa kosong pada wajah yang masih tersenyum di hadapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pandangan Lisa terasa kosong pada wajah yang masih tersenyum di hadapannya. Hingga kemudian laki-laki berwajah oriental itu tertawa lepas.

"Astaga, Sa. Gampang banget sih bikin lo baper!"

Lisa mendengus kasar, lalu kemudian menarik sedikit gas motor yang sedang ia bawa hingga membuat tubuh tinggi itu tersentak.

"Ehhhh, ya ampun Sa! Mau bikin gue mati ya?" Celotehnya, yang Lisa sendiri tak peduli dan langsung memilih pergi meninggalkan cowok most wanted di sekolahnya itu.

"SA! LISA!!! YEUUU... MALAH KABUR!!!"

Masa bodoh dengan teriakan Jaevin. Lisa tetap melajukan motornya tanpa berminat menatapnya sedikit pun. Hingga kini motornya sudah berada jauh dari daerah tempat tinggal Jaevin.

"Bego! Bisa-bisanya malah bengong! Tolol banget!!!"

Untungnya jalanan sepi, jadi Lisa tak perlu takut kalau-kalau ada anak sekolah lain yang melintas di area ini. Hingga sesuatu tiba-tiba membuatnya terkejut. Sosok berwajah tak asing yang tengah berboncengan dengan siswa laki-laki seusianya.

Itu, Ochi kan?

Sebenarnya bukan urusannya, atau mungkin hanya karena Jaevin akhir-akhir ini sering bertemu dengannya, Lisa jadi tiba-tiba merasa ikut nyeri melihat pemandangan di depan matanya. Itu seperti ia merasa sakit hati saat seseorang menyakiti hati sahabatnya.

Lisa menggeleng lagi. "Enggak, ini bukan urusanku!" Ucapnya yang coba meyakinkan diri. Bisa-bisanya ia kepikiran untuk mengadukan gadis yang tengah berpeluk mesra itu pada Jaevin.

"Ochi kan ada!"

"Kita lagi marahan, Sa!"

Apa mungkin ini cuma pelarian saja?

Lisa berpikir fokus. Sambil mengingat apa yang di utarakan Jaevin beberapa saat yang lalu. Bisa jadi memang benar hanya pelarian. Karena beberapa orang terkadang begitu, saat memiliki masalah dengan pasangannya, mereka lebih memilih melampiaskannya pada orang lain yang kemungkinan bisa membuatnya merasa lebih baik.

"Udah Lisa! Ngapain sih?" Ujarnya lagi. Yang terus berusaha menasehati diri sendiri agar tak perlu repot mencampuri urusan orang lain. Tapi kemudian, wajah Jaevin dengan senyum yang terlihat miris muncul di otaknya. Kenapa Lisa seketika langsung merasa tak enak?

Sebentar! Coba keadaan ini kita balik!

Bagaimana jika seandainya dirinya lah orang yang merasakan posisi Jaevin sekarang?

"Nggak, nggak!"

"Nggak, nggak!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Trust ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang