Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bugh! Bugh! Bugh!
"Wo-woi... Eh... Kenapa tiba-tiba main gebuk-gebuk aja nih?"
Sekumpulan pemuda tampak kebingungan, kala sosok remaja tiba-tiba datang dan memukuli salah satu teman mereka. Tadinya mereka ingin melerai, tapi kemudian kedatangan empat orang lainnya membuat mereka mengurungkan niat itu.
"Mending jangan ikut campur, bang!" Ujar Gema.
"Iya, mending diem, trus nonton sampe kelar!" Timpal Juan di sebelahnya.
Sementara satu orang yang tengah memukuli seseorang tadi tampak menegak, setelah merasa terlalu cukup melemahkan seseorang di bawahnya.
"Anjing!"
Jaevin mengumpat, di balik rasa terengahnya. "Bangun lo!" Ia kembali menarik baju cowok di bawahnya.
"Kasih tau gue..."
Helaan napas terhembus lelah. Jaevin menyamaratakan posisi wajah mereka dengan mencengkeram leher seseorang itu.
"KASIH TAU GUE ALASAN LO NYULIK LISA!!!"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Suasana kosan lumayan dingin. Tak ada yang mengeluarkan suara, sampai sepasang tangan meletakkan 5 kaleng soda di tengah-tengah mereka.
"Jae, gue baru inget!"
Ucapan Gema seketika menarik atensi Jaevin.
"Pas lo kemaren balapan, Ochi nyamperin gue."
Jaevin menatap dingin, tanpa berniat mengeluarkan suara sama sekali.
"Dia minjem hape lo, awalnya gue ga curiga, gue juga sempet ngingetin buat jangan ngelakuin hal-hal aneh. Trus dianya ngeiyain, abis itu pamit mau nyari tempat yang agak jauh dari spot kemaren. Gue sebenernya disitu udah mulai curiga, tapi gue lupa meratiin dan malah balik ngobrol sama abang-abang di sebelah gue, abis itu ga lama dia balik, cuma pas gue liat panggilan keluar di HP lo, ga ada yang aneh, yauda sih, jadi gue pikir emang dia ga ada ngelakuin hal yang aneh di HP lo."
