Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jam kerja kantor pun berakhir. Beberapa karyawan serta siswa-siswi SMK yang mengikuti pelatihan tampak berjalan santai menuju parkiran. Sama seperti mereka, Lisa juga tengah berjalan berdampingan bersama Sofya.
"Gue yang bawa, atau elo yang bawa?"
"Terserah!"
Sofya tiba-tiba menghentikan langkah kakinya, yang otomatis membuat Lisa ikut menghentikan gerak kakinya juga.
"Lo kenapa sih, Sa? Beneran marah ya?"
Lisa memutar bola mata jengah. "Ga guna juga kan aku marah sekarang? Udahlah, Fy! Ga perlu di bahas lagi!"
"Maaf deh, Sa!" Rengeknya tiba-tiba. Sebenarnya Lisa sangat kesal, tapi wajahnya yang memelas itu juga kelihatan benar-benar menyesal. Ya, Lisa tau Sofya cuma bergurau. Tapi tetap saja gurauannya itu keterlaluan jika sudah berujung pada hal yang tak ia inginkan seperti sekarang.
"Kita balik aja deh! Ga perlu nerima traktiran Jaevin, ya? Duhh! Sumpah, gue nyesel banget, Sa! Gue ga mikir kalo lo bakal marah beneran!"
Lisa membuang napas panjang. Ya, hanya itu yang ia bisa. Setelahnya Lisa tersenyum singkat sambil menatap wajah Sofya.
"Udahlah, Fy! Mau di batalin gimana lagi cobak? Yoswan juga udah aku kabarin."
"Serius, gue gak maksud bikin lo marah Sa! Gue cuma---"
"Iya aku paham. Ya udah, sekarang kita lanjut aja ya? Kasian yang lain pasti udah pada otw ke sana!"
Sofya pun akhirnya bungkam. Dengan wajahnya yang terlihat lesu, cewek itu lantas mengambil alih motor matic milik ibu kosnya Lisa.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
