24. Sekali aja!

608 107 9
                                    

14july2022;thursday

.

.

_________________________________________

Seperti hari-hari sebelumnya, Jaevin akan menunggu Lisa keluar dari komplek perumahannya agar bisa pergi bersama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seperti hari-hari sebelumnya, Jaevin akan menunggu Lisa keluar dari komplek perumahannya agar bisa pergi bersama. Ngomong-ngomong hubungan mereka sudah berjalan tiga bulan. Tak terasa juga, sampai pada akhirnya Jaevin menemukan gadis itu menjadi sosok dewasa yang bisa menjadi sandaran dari kemanjaan sifatnya.

Ya, Lisa sangat menerimanya. Dimana Jaevin terkadang selalu bersikap kekanakan saat berada di sampingnya.

"Loh, kok pake mobil?"

"Panas, Sa! Aku gamau kamu jadi bau matahari."

"Iya, tapi kan jadi lebih lama nyampenya!"

Jaevin lekas membuka pintu mobil dan meminta Lisa segera masuk.

"Gapapa, lagian aku lagi pengen meluk kamu."

Seperti ucapannya, tangan cowok itu lekas merengkuh tubuh gadis itu begitu ia mendudukkan diri di sebelah Jaevin.

"Lagi kangen banget tau, banget-banget-banget!!!"

"I-ih Jae, ya t-tapi ada Pak Danu loh hehe, ga enak..."

"Bapak ga masalah kan, pak?"

"Iya mas Jaevin, ndak papa kok. Mbak nya santai aja."

"Tuh kan denger, pak Danu aja ga masalah."

Lisa sendiri hanya bisa menghela napas dan menutup matanya jengah. "Iya, dia kan kerja sama keluarga kamu, mana mungkin ngebantah."

"Bodo ah, Sa." Bibir Jaevin kian mendekati telinga Lisa. "Aku mau cium pipi kamu, boleh?"

"Nggak, jangan ngelunjak deh!"

"Kangen, Sa."

"Nggak mau!"

"Bentar doang, 0,1 detik deh!"

"Nggak, nggak, nggak! Malu ihhh, ada supir kamu!"

Jaevin mencebik putus asa. "Parah kamu mah, kita kan baru ketemu."

"Ya gimana?!"

Sekilas Jaevin melirik ke arah jam tangannya. Bel masih berbunyi sekitar setengah jam lagi. Jarak tempuh dari sini ke sekolah hanya 10 menit. Ok, berarti mereka punya sekitar 20 menit waktu tersisa.

"Ngapain ngeliatin jam?"

"Gapapa. Emangnya ngeliatin jam harus ada alesan?"

"Aneh banget!"

"Aku laper, lagi pengen makan nasi warteg. Kamu mau?"

"Nggak, aku udah sarapan."

"Ok!" Jaevin kini beralih menatap Pak Danu di depan. "Pak?"

Trust ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang