Double up!.
.
________________________________________"Happy anniversary, ayang!"
Chu~
Jaevin sengaja melumat sedikit bibir istrinya, sesaat setelah mengucapkan kalimat perayaan barusan. Wanita yang baru terbangun dari tidurnya pun lantas menggeliat. Terlihat suaminya tengah memegang cupcakes dengan satu lilin kecil menyala, di atas ranjang tidur mereka.
Sedikit linglung, Lisa pun menyesuaikan kondisi tubuhnya lebih dulu. Sesaat kemudian ia mulai merapikan rambutnya, lalu tersenyum mengingat tentang hari spesial apa yang tengah terjadi hari ini.
"Ya ampun sayang, maaf banget aku lupa!"
Suara sengau itu mengudara, Lisa pun lantas mendekati Jaevin dan langsung meniup lilin itu bersamaan. Selepas itu mereka kembali berpelukan. Tentu di iringi ciuman mesra yang cukup lama.
Beberapa menit kemudian keduanya saling melepaskan diri, lalu tersenyum bahagia melihat wajah masing-masing.
"Makasih banget, udah lahir dan milih aku jadi suami kamu selama lima tahun ini."
"Aku juga makasih, karena kamu udah lahir dan menjadikan aku satu-satunya ratu di hidup kamu selama lima tahun ini."
Keduanya pun kembali berpelukan, mengenang kembali masa pernikahan mereka yang terbilang sangat mendadak lima tahun silam.
Benar-benar di luar dugaan. Hari itu, adalah hari yang tak mungkin bisa mereka lupakan.
...
"Coba ulangi kalimatmu!"
Jaevin yang tertunduk pun kian mengeratkan genggaman tangannya pada Lisa. "Saya sudah mengambil kehormatan Lisa, om."
Plak!
Tak hanya ayah Lisa, bahkan Abian pun menimpali tamparan itu dengan sebuah tinjuan keras. Tapi Jaevin tak bergeming. Ia masih berdiri, menggenggam tangan gadisnya, meskipun darah telah bercucuran dari balik rahang dan lubang hidungnya.
"Saya mencintai, Lisa. Saya sangat paham perbuatan saya salah. Untuk itu saya akan bertanggungjawab. Saya akan menikahi Lisa, bagaimana pun keadaannya nanti, saya akan tetap bertekad menanggung jawabi perbuatan saya."
"Ini rencana kamu kan sejak awal, kamu emang sengaja ingin membuat anak saya---"
"Nggak, pa. Lisa yang menawarkan diri untuk di tiduri Jaevin. Jadi kalau papa mau marah, papa marah sama Lisa. Papa pukul aja Lisa!"