18. Terbuka

512 115 39
                                    

23june2022;thursday

.

.

_________________________________________

Kemarin Lisa berkata ingin mengetahui tentang kebenaran dan alasan utama di balik pertengkaran yang terjadi antara Jaevin dan Mark

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kemarin Lisa berkata ingin mengetahui tentang kebenaran dan alasan utama di balik pertengkaran yang terjadi antara Jaevin dan Mark.

Jaevin tak langsung menjawab. Bukan. Bukan berarti ia tak menginginkan jawaban dari pernyataan cintanya. Tapi, ia hanya merasa tidak siap, jika harus menjelaskan itu secara tiba-tiba di sana.

Sebagai gantinya, cowok itu menawarkan diri untuk bertamu ke rumahnya di akhir pekan.

Dan, Lisa menolak itu.

Ya, Jaevin tau... Tentang peraturan ketat dari orang tua Lisa. Hingga akhirnya ia berinisiatif meminta Lisa datang ke rumahnya lagi.

Ke kamarnya yang lebih tepatnya.

Sebuah tayangan film tengah berputar di hadapan mereka. Sedikit ia tau, jika Lisa sangat mengidolakan sosok tampan lokal bernama Jefri Nichol. Itu juga akibat dari obrolan malam yang sering mereka lakukan setiap Jaevin menghubunginya.

Entah apa yang di sukainya, menurutnya wajahnya jauh lebih tampan dari aktor cowok itu.

Kini akibatnya Jaevin harus menahan cemburu karena Lisa yang berulang kali memekik kala layar proyektor itu menampilkan adegan Jefri yang tak memakai atasan dan menampakkan tubuh atletisnya. Jujur saja! Tubuh pria itu jauh lebih baik.

(Sekali lagi itu menurutnya!)

"Katanya fangirl kpop!"

"Emang!" Sahutnya ringan, tak teralih sedikit pun dari tayangan film di hadapan mereka. Jaevin mendesah sepintas. "Trus kok juga suka sama yang lokal?"

"Kalo ganteng, kenapa enggak?"

Raut itu kemudian berubah marah. "Kok di matiin sih?"

"Biarin, aku cemburu!"

Jaevin kemudian merebah di atas karpet berbusa yang terpasang di kamarnya. Lisa lantas mengikuti caranya merebah, cowok itu sedikit terkejut. Tidak, tapi akibatnya ia jadi tak sengaja melihat sesuatu yang sedikit bergoyang di depan tubuh gadis itu.

Pipinya memerah dan ia lekas memiringkan tubuh ke arah jendela kamar. Tidak, Jaevin tidak ingin melewati batas.

"Jae?"

"Hm?"

"Ga jadi cerita?" Jaevin mendengar suara helaan napas kesal dari Lisa. "Jauh loh, rumah kamu!"

Jaevin merasa seseorang baru saja mengelus punggungnya, memainkan jemarinya seolah punggungnya adalah kanvas kosong yang siap untuk di lukis. Itu agak geli, hingga akhirnya cowok itu memutuskan untuk kembali berbalik.

Trust ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang