10. First kiss

929 139 9
                                    

02Jun2022;thursday

.

.

________________________________________

Lisa bingung, tentang perasaan seperti apa yang sekarang tengah memenuhi seluruh sisi otaknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lisa bingung, tentang perasaan seperti apa yang sekarang tengah memenuhi seluruh sisi otaknya. Rasanya kepalanya tiba-tiba menjadi kosong. Gadis itu tak memiliki apapun untuk di pikirkan, kecuali sesuatu yang hangat dan lembut yang sedang menyapa bibirnya. Beberapa bagian seperti menggelitik perut, seolah kembang api tahun baru telah meledak di dalam sana. Dengan jantung yang juga berpacu, matanya memperhatikan sekitar. Saat langit-langit mulai berubah menjadi sekumpulan letusan confetti kertas berwarna-warni, seolah sebuah pertunjukan baru saja menemui titik klimaksnya.

Baiklah, Lisa sepertinya sudah masuk ke dalam dimensi lain. Dimana otaknya di bawa berhalusinasi oleh lumatan pria di depan tubuhnya. Ia tak begitu yakin sudah berapa menit waktu berlalu. Atau mungkin hanya beberapa detik, tapi ia hanya merasa semuanya seperti melambat untuknya saja?

Inikah yang disebut dengan euforia ciuman pertama?

Sesuatu seperti suara decapan baru saja terlepas di antara belah bibir mereka. Menjadi penanda, jika ciuman itu berada di ujung batasnya. Jaevin mengusap lembut bibir Lisa, lalu terengah setelahnya. Lisa juga bingung kenapa cowok itu seperti sedang selesai melakukan maraton panjang di ratusan rute, tapi ia benar-benar terengah, hingga wajahnya memerah dan kemudian tersenyum malu-malu.

Namun, terlepas dari semua hal itu. Bukankah yang aneh itu adalah Lisa?

Maksudnya, kenapa ia malah diam saja tanpa melakukan respon apapun?

Setidaknya memukul, menampar, atau bahkan menendangnya?

Ya, kenapa dirinya malah diam saja?

"Gimana?" Ucapnya, tanpa rasa bersalah sambil menatap Lisa penuh perasaan. Gadis itu masih bingung, hingga bibirnya kesulitan memproses seluruh kalimat yang ada di otaknya. Sementara Jaevin semakin nekat meletakkan kedua tangannya di kanan kiri pipi Lisa. "Kamu deg-degan nggak?"

Ngomong apa sih ni anak?

Pake nanya segala!!!

Jaevin lekas tersenyum lebar, seolah mengerti dengan kalimat yang berbicara di otaknya.

"Kalo kamu juga ngerasa deg-degan, itu tandanya kamu juga sayang sama aku, Sa!"

Lisa terkejut dengan kalimat itu, otaknya seperti tak setuju dan langsung membuat kepalanya refleks menggeleng. "Kamu ini ngomong apa, sih?"

"Kamu lucu, lucu banget malahan!" Sahutnya, yang seolah abai dengan nada ketus gadis itu. "Muka kamu aja udah merah banget kaya gini, masa masih mau ngelak?"

Ah?

Serius???

"N-nggak! Aku cuma—"

Chu~

Trust ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang