02. Moment

1.2K 175 5
                                    

17may2022;monday

.

.

___________________________________

"Sa, duluan yah!!" Pekik Sofya yang sudah bertengger di boncengan motor kakaknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sa, duluan yah!!" Pekik Sofya yang sudah bertengger di boncengan motor kakaknya.

Ya, kakak laki-laki Sofya merupakan salah satu karyawan yang bekerja di bagian pabrik. Itu adalah bagian dari hal yang pernah di ceritakan Sofya selama masa perkenalan mereka dulu.

Selepas kepergian Sofya, Lisa masih menatap ragu pada motor matic milik ibu kosnya yang masih terparkir di area parkiran kantor.

Duh, masa iya sih aku harus satu motor sama pacar orang?

Lisa menggigit bibir bawahnya berulangkali. Rasanya ia ingin cepat-cepat pergi tanpa peduli bagaimana Jaevin akan mencari keberadaannya nanti.

Tapi, eh iya juga ya!

Kenapa aku nggak pergi aja?

Tanpa pikir panjang Lisa pun segera mendekati motor matic itu, lalu kemudian mengeluarkannya perlahan agar tak bersinggungan dengan motor lain yang masih terparkir di sana.

"Eh-eh.. Kok gak nungguin gue aja sih?"

Suara itu lantas membuatnya terperanjat.

Sial!

Lisa berulang kali mengumpat dalam hati. Menyadari sosok yang ia hindari sudah berdiri di balik tubuhnya. Ia enggan menoleh, entahlah... hanya saja ada perasaan malu karena tadi siang ia kedapatan menceritakan sesuatu tentang laki-laki ini.

"Sini, biar gue aja!" Ucapnya, yang malah sudah berpindah di depan tubuh Lisa, hendak mengambil alih stang kemudi motor yang ia bawa.

Lisa meneguk liur berat. Baiklah! Sepertinya hari ini Lisa memang benar-benar sial!

Lisa pun mundur perlahan, setelah kedua tangan Jaevin sempurna mengambil alih kemudi. Hanya rasa gugup yang kini memenuhi otaknya. Kenapa rasanya dia begitu menghabiskan banyak waktu hanya untuk mengeluarkan motor itu?

"Susah ya?" Tanya Lisa tiba-tiba. Ia pun seketika mendelik, terkejut dengan kalimatnya yang tiba-tiba lancang keluar seperti itu. Lisa mengatubkan bibirnya rapat, sementara Jaevin hanya menggeleng di depan sana.

"Ayo naik!" Ujarnya yang kini sudah duduk di motor tepat di depan tubuh Lisa.

Lisa menatapnya ragu. Ia membuang pandangan sepintas sebelum akhirnya tubuhnya naik sempurna ke bangku penumpang. Tak lama pun motor itu melaju dengan kecepatan biasa.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Trust ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang