41. Cross the line (18+)

1.5K 94 6
                                    

Double up!

.

.

_________________________________________

Sebuah pintu kamar penginapan baru saja terbuka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebuah pintu kamar penginapan baru saja terbuka. Jaevin lebih dulu masuk kedalamnya, di susul Lisa kemudian. Ia kemudian beralih menghidupkan lampu kamar dan meletakkan tas Lisa di dalam sana.

Setelahnya Jaevin menghampiri Lisa, lalu memintanya untuk duduk di sisi ranjang. Tangannya lantas bergerak membelai surai panjang nan legam milik kekasihnya itu. Agaknya berusaha untuk sedikit menenangkan suasana hati Lisa yang benar-benar kalut malam ini.

"Kamu tadi ke kosan Gema sama siapa?"

Lisa yang mulai nyaman pun tersenyum. "Aku naik taksi."

Jaevin ikut tersenyum, lalu memperhatikan wajah Lisa yang sedikit berbeda. Terlihat jika sebelah pipinya menampilkan guratan merah, seperti bekas tamparan tangan.

"Ay, pipi kamu?"

Lisa lekas menahan tangan Jaevin yang hendak menyentuh pipinya. Mereka kemudian bertatapan, seolah berbicara lewat sorot mata masing-masing. Hingga akhirnya Jaevin menghela panjang, dengan kondisi bahu yang juga melorot lemas.

"Maaf, pasti ini pertama kalinya kamu---"

"Jangan di bahas!" Sanggah Lisa cepat. Ia kemudian beralih kepada tasnya. Membuka penutupnya dan mulai mencari sesuatu di dalamnya. "Aku mau mandi, kamu aku tinggal sebentar gapapa kan?"

"Gapapa. Aku bisa keluar dulu kok, ntar kalo kamu udah selesai, langsung chat aja. Aku bakal---"

"Aku maunya kamu nunggu disini."

Potongan itu kembali membuat Jaevin terkejut. Tidak, biasanya Lisa lah yang sering melarang momen-momen seperti ini terjadi di antara mereka. Meskipun Jaevin sering menggodanya, tapi Lisa seakan kukuh dan tak pernah terpancing sama sekali.

Tapi kenapa malam ini ia tiba-tiba berbeda?

"Kamu keberatan?"

Mata Jaevin terkesiap lagi. "Oh, umm, enggak." Ucapnya, lengkap dengan gelengan kepala singkat.

"Aku gak keberatan. Yaudah, a-aku bakal nunggu di sini. Hehe, iya."

Gadis itu pun lekas pergi memasuki kamar mandi. Sesuatu sepertinya terlupa, Jaevin baru saja ingin mengingatkan jika semua pakaian Lisa tertinggal di atas tempat tidur. Namun sayangnya pintu kamar mandi sudah lebih dulu tertutup.

Tanpa bisa melakukan apa-apa, Jaevin pun hanya bisa menatap potongan baju itu bingung. Ia menggaruk tengkuknya singkat, sebelum akhirnya bergerak melepas sepatunya, dan merebah begitu saja di atas ranjang hotel.

Lumayan. Waktu singkat yang di gunakan Lisa untuk mandi, bisa juga ia manfaatkan untuk istirahat. Sekaligus berpura-pura jika ia sudah tertidur. Agar tak memberikan kesan canggung, saat nanti Lisa keluar mencari baju gantinya yang tertinggal.

Trust ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang