40. Run away

563 90 10
                                    

16aug2022;tuesday

.

.

__________________________________________

__________________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lisa! Kamu ngancem papa?"

"Nggak, Lisa bukan mau ngancem, Lisa lagi mau nunjukin ke papa arti liar yang sebenarnya."

"Kamu ini, ngeyel banget! Gara-gara dia kamu jadi sering ngebohong, ngelawan papa, trus sekarang tambah lagi jadi suka ngomong ngawur."

"Berhenti nyalahin orang lain, pa. Papa yang bikin aku jadi sering bohong! Papa terlalu ngekang aku. Ga ngasih ruang gerak. Semuanya bagi papa berlebihan. Apa papa juga pernah mikir, gimana orang lain ngeliat keadaan Lisa? Nggak kan. Bahkan papa ga pernah tau gimana beratnya beban di pundak Lisa, yang selalu harus pura-pura seneng, padahal kenyataannya Lisa lagi tertekan banget. Lisa jujur papa marah, Lisa gak jujur papa juga marah. Kasih ruang Lisa pa, kasih Lisa kepercayaan, Lisa ga mungkin ngebohong kalo papa gak ngatur Lisa seketat ini. Papa ngerti nggak? Aku beneran capek. Aku capek hidup jadi boneka yang papa rakit sesuai kemauan papa. AKU CAPEK, PA!!!"


"Lisa... Dengerin papa. Papa---"

"Nggak, nggak mau. Selama ini Lisa dengerin papa juga ga ada gunanya. Bahkan papa udah ngebuat Lisa jadi kehilangan masa-masa muda Lisa. BERHENTI NGURUNG LISA DI RUMAH, PA! LISA BUKAN PELIHARAAN. LISA JUGA MAU LIAT KEHIDUPAN DI LUAR ITU GIMANA! LISA---"

PLAK!

"Masuk ke kamar kamu sekarang! Sebelum papa terlanjur lebih marah lagi ke kamu!"

...

Pria tua itu mengusap wajahnya gusar. Ia bahkan kesulitan tidur malam ini. Teringat dengan pertengkarannya dengan anak bungsu kesayangannya tadi pagi.

Tidak, tapi baginya Lisa masih terlalu dini untuk tau seberapa bahayanya keadaan dunia. Segalanya pahit. Biarlah dia tersiksa dengan pengekangan orang tuanya, daripada kecewa dengan harapan yang di janjikan dunia untuknya. Itu lah isi benak ayah kandungnya selama ini.

Sebuah kolase foto ia pandangi kemudian, hingga tanpa sadar air matanya meluruh perlahan. Tidak, sebagai seorang ayah tentu ia menginginkan sesuatu yang baik-baik untuk putrinya.

"Maaf, meskipun usia kandungan istri anda masih terhitung muda, tapi kami harus mengambil tindakan Sesar demi keselamatan ibu dan bayinya."

Saat itu, usia kehamilan sang istri bahkan belum genap 7 bulan, tapi dokter menganjurkan untuk segera melakukan penanganan terhadap janin mereka. Saat itu ketika ia baru sibuk dengan tugas-tugas kantor yang menumpuk, istri di rumahnya tiba-tiba menghubungi, memberi kabar jika dirinya mengalami pendarahan hebat. Dan setelah di periksa oleh dokter, ternyata itu sebuah kondisi dimana kandungannya mengalami perdarahan antepartum.

Trust ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang