Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jatuh cinta itu seperti beberapa musim tiba-tiba terjadi sekaligus di dalam satu waktu.
Jaevin tak merasakan apapun, meskipun kadang kesialan terjadi tiba-tiba, dan semua itu seperti tertutupi oleh rasa bahagia yang kini memenuhi segala ruang di otaknya.
Lisa: aku gamau nunggu lama! Lisa: kelamaan aku bakal pergi sendiri naik angkot.
Lisa tak berubah. Maksudnya, meskipun kini sesuatu yang besar tengah bergeser di antara mereka, tapi Lisa tetap menjadi Lisa yang jutek dan moodyan.
Tidak, Jaevin tidak kesal. Justru sangat menyukainya. Dimana gadis itu begitu sadar jika Jaevin begitu menyukainya, dan membuatnya patuh hanya dengan segala ucapan yang ia katakan.
Bahkan jika Lisa tak memintanya melakukan apa-apa!
Itu seperti Jaevin yang malah akan bertanya.
Ya, ayang. Kamu mau apa, hm?
Jaevin tersenyum, keseringan tersenyum bahkan. Segala hal yang terjadi dengannya, seolah-olah akan di tanyakan Lisa nantinya.
Ngapain aja?
Kok lama?
Gak lupa kan kalo kita mau jalan?
Kamu lagi mikirin hal lain?
Atau ada yang lebih penting daripada aku?
Hm!
Jaevin, aku marah kalo kamu kaya gitu!
Jangan bikin aku kesel!
Apalagi cemburu!
Aku gasuka, karena aku gampang cemburuan!
Senyum cowok itu semakin melebar hanya dengan membayangkan semua kalimat itu terujar dari belah bibir kekasihnya.
"Mbak, udah siap?"
Mbak mia yang sedang sibuk di dapur pun mendatangi Jaevin dan memberinya sesuatu yang ia minta.
"Ini mas!"
"Makasih mbak!"
"Sama-sama mas, semoga nge-datenya lancar..."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
