22.36
Seorang pria duduk dimeja belajarnya sambil melamun. Entah apa yang dipikirkan nya saat ini, tapi ia terkadang merasa putus asa dengan kehidupannya.
Tok tok
"Masuk aja." ujarnya.
"Kenapa belum tidur sayang? Lagi mikirin apa sih?"
"Engga kok bunda aku gak mikirin apa-apa." jawab Leon sambil tersenyum tipis.
"Obatnya udah diminum?"
"Udah bunda."
"Inget pokoknya kamu gak boleh sampe telat minum obatnya."
"Iya tenang aja bunda."
"Udah gih tidur, udah malem kamu gak boleh begadang. Mulai sekarang kamu harus berhenti begadang."
"Iya bunda cantik yang bawel."
"Bunda turun dulu ya sayang."
"Hmm."
"Night."
"Night."
Setelah bundanya keluar dari kamar, Leon dengan cepat mengeluarkan obat yang ia sembunyikan didalam baju nya lalu mengambil korek api yang ada diatas meja belajar dan membakar obat itu di tempat sampah yang ada dikamarnya.
"Hidup gw gak boleh bergantung sama lo."
"Gw mau hidup tanpa kenal sama lo." lanjutnya.
Setelah mengatakan itu tiba-tiba Leon teringat pada Zeen. Awal pertama kali mereka ketemu terasa begitu tiba-tiba, apalagi Leon yang sudah menaruh hati pada Zeen.
"Kenapa gw bisa segila ini sama lo Zeen? Padahal kita belum lama kenal, tapi lo langsung bikin gw kepikiran lo terus."
"Gw tau ini salah... Tapi gw gak bisa nahan perasaan ini." ujar Leon pelan.
"Dan kenapa harus Chio yang jadi penghalang nya. Gw udah berusaha untuk gak berurusan lagi sama Chio, tapi karena lo gw bakal terima lagi resikonya. Walaupun ujung-ujungnya gw lagi yang kalah."
Alasan Leon dan Chio tidak pernah akur salah satunya adalah mereka selalu menyukai hal yang sama. Chio memang yang selalu menang atas dasar apapun, tapi Chio tidak pernah memilikinya selamanya. Sementara Leon, ia adalah orang yang selalu menjadi alasan kenapa hal itu bisa menghilang dari Chio, meski ia juga tidak mendapatkannya.
Chio membenci Leon karena Leon yang selalu menghilangkan hal-hal yang membuatnya bahagia.
Flashback
"ANJINGGG LO BANGSATTT LEON. GW BAKAL BUNUH LO, LO GAK BISA LARI KEMANA-MANA GW BAKAL BUNUH LO BANGSATTT."
Orang-orang disekitar rumah duka memperhatikan Chio yang berteriak dengan emosi yang meluap-luap. Anak-anak Lionels mencoba menahan Chio agar tidak melakukan hal yang berbahaya pada Leon.
KAMU SEDANG MEMBACA
ChioZeen (END)
Teen Fiction(FOLLOW SEBELUM MEMBACA) "Adakah takdir yang baik untuk kita" Di sebuah ruangan terdengar suara pecahkan kaca " LO PIKIR GUA MAU SAMA CEWEK MISKIN KAYA LO HAHH".bentakan Chio menggema diruangan tersebut. " KAKAK PIKIR AKU JUGA MAU SAMA COWOK KASA...