Happy Reading
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~"Lo beneran ga bisa ngasih gue kesempatan?"
"Maaf kak." jawab Zeen.
Chio mengalihkan tatapannya ke arah lain. Ia tidak membayangkan akan sesulit untuk menerima maaf dari Zeen. "Terus sekarang rumah tangga kita gimana? Lo ga mikirin perasaan Mama kalo nanti dia tau kita pisah?" tanya Chio.
"Selesaiin, biar semuanya jelas. Gimana cara jelasin ke Mama itu tugas kak Chio bukan aku, dan aku yakin Mama pasti ngertiin." jelas Zeen.
Tidak. Chio hanya tidak ingin hubungannya ini berakhir. "Gue janji gue ga akan ngelakuin hal sama lagi, tolong ngertiin gue. Gue ga mau ditinggalin untuk yang kedua kalinya Zeen, tolong kasih gue kesempatan." mohon Chio pada Zeen.
"Ga mungkin lo bisa secepet ini lupain gue, lo cuma lagi uji keseriusan gue kan?" sambung Chio.
"Kak Chio pasti dapetin yang jauh lebih baik lagi dari pada aku, aku masih belum bisa ngertiin perasaan kakak dan ga akan pernah bisa ngertiin." balas Zeen.
"Gak pokoknya gue cuma maunya lo ga mau yang lain dan itu ga akan pernah terjadi, gue ga bisa nerima cewe selain lo." sarkas Chio.
Zeen menatap Chio dengan tatapan yang sulit diartikan. "Pas awal-awal sama aku juga kamu ga bisa nerima aku kan kak tapi sekarang kamu bilang kalo kamu cinta sama aku, jadi hal itu bisa aja kembali terjadi lagi nanti."
"Tapi aku ga mau kaya kak Reysha yang selalu kakak inget, aku mau kamu lupain aku sekarang kak biar yang gantiin aku nanti ga ngerasain sakit hati kaya aku." sambung Zeen.
"ITU GA AKAN PERNAH TERJADI. Gue bakal buktiin kalo lo cewe terakhir dalam hidup gue, ga akan pernah ada cewe baru yang masuk ke hidup gue lagi." balas Chio.
"Lo mau pergi kan?" tanya Chio.
Zeen menatap Chio kenapa tiba-tiba bertanya begitu. "Gue coba buat tahan lo tapi lo tetep maksa buat pergi. Gue izinin lo pergi, kenapa?" ucapan Chio terjeda.
"Karna gue yakin lo ga akan bisa kemana-mana, didalam hati kecil lo masih ada nama gue." lanjutnya.
"Semoga yang kakak omongin itu salah. Aku bakal hapus semuanya tentang kamu kak, apapun itu bakal aku musnahin." balas Zeen tak mau kalah.
Chio membuka pintu mobilnya, tak mau berlama-lama Zeen pun langsung turun dari mobil Chio meninggalkan Chio yang masih duduk termenung didalam mobil. "Kenapa lo ga sekalian bunuh gue aja biar semuanya kelar?" tanya Chio.
"Kalo gue mati apa lo mau maafin dan peluk gue Zeen? Gue cuma pengen peluk lo sekarang ini, kenapa itu susah banget gue lakuin."
"Hal yang ga pernah gue lakuin adalah percaya sama seseorang."
Zeen memutuskan untuk langsung pulang ke apartemen nya dengan naik taksi. Saat ia sudah sampai di apartemen nya setelah melakukan photoshoot. Tubuhnya sangat lelah di tambah setelah berdebat dengan Chio tadi membuat tenaganya terkuras karena menangis.
Zeen tidak bisa menahan rasa perih dihatinya saat ini. Benar-benar perih sampai-sampai ia kesulitan untuk bernafas normal. Karena itu setelah sampai di kamarnya dia langsung menumpahkan semua air matanya yang sudah lama ia tahan dari tadi.
Zeen jongkok dilantai sambil menangis keras. "Kenapa baru sekarang?" tanya nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ChioZeen (END)
Teen Fiction(FOLLOW SEBELUM MEMBACA) "Adakah takdir yang baik untuk kita" Di sebuah ruangan terdengar suara pecahkan kaca " LO PIKIR GUA MAU SAMA CEWEK MISKIN KAYA LO HAHH".bentakan Chio menggema diruangan tersebut. " KAKAK PIKIR AKU JUGA MAU SAMA COWOK KASA...