01.32
"Yah kok Leon belum pulang ya, bunda khawatir." ujar Ria yang tidak bisa tidur karena Leon belum pulang sejak tadi sore.
"Dia bukan anak kecil lagi bun." balas Toni.
"Tapi handphonenya juga gak aktif aktif dari tadi, gimana bunda gak khawatir coba. Kalo Leon kenapa-napa gimana Yah?" Ria benar-benar khawatir, khawatir jika penyakit Leon kembali kambuh.
"Dia nginep dirumah Kiya kali bun, udah deh mending bunda tidur aja daripada besok kerja malah puyeng." saran Toni yang masih tampak tenang sambil meringkuk membelakangi istrinya.
Ria ingin sekali menelpon Kiya tapi ini sudah sangat malam bahkan sudah menjelang pagi, apakah Kiya akan mengangkat telponnya? Ria tidak ingin mengganggu Kiya.
Tapi karena rasa khawatirnya tak kunjung hilang, Ria memutuskan untuk mencoba menelpon Kiya.
Ria menunggu jawaban dari Kiya, butuh waktu sampai akhirnya Kiya mengangkat telponnya.
"Halo, Kenapa bunda?" tanya Kiya khas dengan suara bangun tidur.
"Ah Kiya, bunda minta maaf ganggu kamu malem-malem gini. Em Leon ada dirumah kamu gak nak?" tanya Ria.
"...Leon? Gak ada bunda." jawab Kiya.
Jantung Ria serasa dipukul begitu keras. Ria khawatir penyakit Leon kembali kambuh sampai-sampai dia tidak kuat untuk pulang.
"L-Leon gak bilang gitu sama kamu dia mau pergi kemana?" tanya Ria.
"Engga bun, hari ini aku sama Leon bahkan gak ada komunikasi apa-apa hari ini. Mungkin dia nginep dirumah temennya bun." balas Kiya.
"...tapi Leon gak punya temen yang akrab banget sama dia. Bunda khawatir banget Kiya, takut Leon kenapa-napa." keluh Ria.
"Emangnya Leon kenap-." ucapan Kiya terhenti.
Kiya jadi teringat kalau Leon punya penyakit dan akhir-akhir ini penyakitnya sering kambuh, apa jangan-jangan. Ahh ia tidak boleh berpikiran yang aneh-aneh, dan seharusnya ia juga tidak perlu khawatir tentang Leon saat ini.
"Em mungkin aja Leon kepantai bun, waktu dia bilang kalo dia tuh suka banget sama pantai. Mungkin sangking senengnya dia ketiduran dimobil." ujar Kiya.
Tapi entah kenapa setelah ia mengucapkan kata ketiduran itu malah membuatnya khawatir. Bagaimana kalau Leon benar-benar tak sadarkan diri?
Baik Ria maupun Kiya saat ini mereka diterjang rasa khawatir tentang keadaan Leon sekarang. Ria juga berpikiran kalau Leon tak sadarkan diri didalam mobil.
"Yaudah kalo gitu bunda coba telpon temennya Leon, siapa tau dia emang nginep dirumah temennya." ujar Ria.
"Iya bunda."
"Dah Kiy." balas Ria sambil mematikan telponnya.
"Apa sekarang aku telpon Chio aja ya? Tapi aku gak mau libatin Chio lagi."
Ria kemudian melirik Toni yang sepertinya kembali tertidur nyenyak. Ria heran bagaimana suaminya itu bisa sangat tentang disaat anak mereka satu-satunya belum pulang dan tidak ada kabar. "Leon anak kamu aja sikap kamu kaya gini, gimana kalo Leon bukan anak kamu? Kamu pasti udah bunuh anak itu dari dulu."
***
02.18
Chio dan Zeen sampai dirumah sakit tempat Leon dilarikan. Begitu mendengar kabar dari Vino kalau Leon dilarikan ke rumah sakit dan sedang kritis, Chio dan Zeen langsung bergegas menuju rumah sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
ChioZeen (END)
Teen Fiction(FOLLOW SEBELUM MEMBACA) "Adakah takdir yang baik untuk kita" Di sebuah ruangan terdengar suara pecahkan kaca " LO PIKIR GUA MAU SAMA CEWEK MISKIN KAYA LO HAHH".bentakan Chio menggema diruangan tersebut. " KAKAK PIKIR AKU JUGA MAU SAMA COWOK KASA...