"Kondisinya Leon sekarang gimana io?" tanya Gavin.
"Eh iya, gue denger dia dirawat dirumah sakit lagi." tambah Azil.
Malam ini anak-anak Lionels sedang berkumpul di basecamp mereka. Sudah sangat jarang sekali mereka berkumpul bersama.
"Ya gitu, gue gak juga terlalu paham sama hal-hal yang berbau medis. Tapi sekarang dia beneran gak bisa ngapa-ngapain lagi, penyakitnya bener-bener udah nyebar keseluruh tubuhnya bahkan ke organ-organ yang paling penting." jelas Chio.
"Dia masih bisa selamat kan?" tanya Theo.
"Gak tau. Udah deh gue gak mau bahas Leon lagi." balas Chio.
Leon dan Chio memang tidak dekat tapi akhir-akhir ini Chio jadi sangat peduli pada Leon. Membicarakan Leon membuatnya agak sensitif.
"Lo sama cewe lo udah putus zil?" Theo sebisa mungkin mengganti topik.
"Hm." jawab Azil singkat.
"Wih satu lagi ada jomblo anget." canda Vino.
"Tapi kita putus baik-baik kok. Kita cuma break doang bentar nanti balik lagi kok." jelas Azil.
Mereka semua tertawa, lebih tepatnya menertawakan Azil. Azil selalu punya alasan agar tidak terlihat menyedihkan. Azil juga dibuat heran karena teman-temannya itu tiba-tiba tertawa.
"Yakin bakal balikan lagi? Kemaren gue liat cewe lo ke kafe sama cowo." sindir Theo.
"Hah dimana?" panik Azil.
"Di kafe biasa."
"Hayolohhh." ujar Gavin membuat Azil tambah panik.
Mereka semua kembali tertawa menertawakan Azil. "Yang namanya udah putus jangan terlalu berharap bisa balikan lagi." sindir Gavin.
"Awas kalo nanti lo balikan lagi sama mantan lo." balas Azil.
"Yehh gue gak bego kayak lo Zil." sahut Gavin.
Saat tertawa Chio merasa hpnya bergetar dikantong celananya. Ia kemudian mengambil hpnya lalu memeriksanya. Zeen, ternyata istrinya yang menelponnya tanpa berlama-lama ia segera mengangkatnya. "Halo."
"Kakak lagi dimana?" tanya Zeen.
"Lagi ngumpul sama anak-anak, kenapa emangnya?"
"Oh kirain udah dirumah sakit tadi Kak Leon telpon nanyain Kak Chio. Katanya dia udah coba telpon kamu tapi gak diangkat angkat." ujar Zeen.Chio kemudian mengecek riwayat panggilannya ternyata Leon memang menelponnya dua kali tapi tidak ia angkat. "Leon bilang gak dia mau ngapain telpon aku?" tanya Chio.
"Emm engga sih, tadi dia cuma nanya kak Chio dimana terus kenapa dia nelpon gak diangkat angkat sama kamu udah gitu aja." jelas Zeen.
"Yaudah sekarang aku kerumah sakit mumpung belum kemaleman." ujar Chio.
"Iya, hati-hati dijalan nya. Yaudah kalo gitu aku tutup ya kak."
"Iya sayang." setelah Chio mengatakan itu Zeen langsung menutup panggilannya. Chio juga segera bangun dari duduknya untuk berangkat kerumah sakit."Beda ya kalo yang udah bener-bener sah, mau sebesar apapun masalahnya pasti baikan." ujar Azil.
"Gue cabut duluan ya." ucap Chio.
"Kerumah sakit? Seneng banget nih kayanya udah akur." sindir Gavin.
KAMU SEDANG MEMBACA
ChioZeen (END)
Teen Fiction(FOLLOW SEBELUM MEMBACA) "Adakah takdir yang baik untuk kita" Di sebuah ruangan terdengar suara pecahkan kaca " LO PIKIR GUA MAU SAMA CEWEK MISKIN KAYA LO HAHH".bentakan Chio menggema diruangan tersebut. " KAKAK PIKIR AKU JUGA MAU SAMA COWOK KASA...