22

1.3K 75 2
                                    

Leon melihat keseluruh penjuru ruangan itu. Ruangan dengan nuansa serba putih dan ia yakin sekarang ia sedang berada di rumah sakit.

"Leon?"

"Kamu bisa dengar Bunda kan sayang?" tanya Ria.

"B-bunda Leon dirumah sakit ya?" lirih Leon.

"Iya sayang, sekarang kamu lagi di rumah sakit." jawab Ria sendu.

Leon mencoba untuk bangun dari tidurnya, tapi Ria melarangnya karena Leon baru siuman dan tidak boleh banyak bergerak. "Kamu istirahat dulu sayang, jangan banyak gerak."

"Tapi Leon gakpapa Bun." ujar Leon.

"Oiya, cewe yang Leon tabrak gimana keadaannya? Dia gakpapa kan Bun?" tanya Leon.

Ria menatap Leon sendu. Ia ingin memberi tahu Leon yang terjadi pada pada gadis itu, tapi ia takut Leon menyalahkan dirinya karena sudah menabrak gadis itu walaupun itu adalah sebuah ketidaksengajaan.

"Cewe itu gimana Bun? Bunda kenapa diem aja?"

Ria menarik nafasnya panjang. "Gadis yang kamu tabrak, di-."

"Jangan bilang cewe itu meninggal Bun. Leon gak mungkin nabrak orang sampe meninggal." potong Leon.

Ria merasa dadanya sesak. Ia kemudian memeluk Leon erat sambil mengelus-ngelus punggung Leon. Leon sendiri mengerti kenapa Bundanya memeluknya. "Bunda ini semua gak bener kan? BUNDA JAWAB LEON!" teriak Leon.

"Kamu gak salah nak, ini semua kecelakaan." ujar Ria menenangkan.

"Leon bukan pembunuh Bunda. Aku gak mau jadi pembunuh." lirih Leon.

Leon diselimuti rasa takut. "Setelah ini kita ketemu sama keluarga gadis itu ya, kita minta maaf. Ini semua emang kecelakaan, tapi kita tetep harus minta maaf. Bunda juga udah periksa CCTV di perempatan itu, dan kamu emang gak ngelanggar apa-apa jadi kamu tenang ya sayang."

"Leon takut Bunda. Kalo Ayah tau gimana?" lirih Leon.

"Kamu gak usah mikirin Ayah, nanti Bunda yang jelasin semuanya ke Ayah kamu." ujar Ria.

"Kenapa yang meninggal itu bukan aku aja?"

"Sttt kamu gak boleh ngomong gitu. Tuhan sayang sama kamu, mangkanya kamu masih dikasih kesempatan buat hidup." tukas Ria.

"Tapi waktu Leon juga emang sebentar lagi kan bunda."

Hati Ria sakit mendengar ucapan Leon. Anaknya sedang berjuang melawan penyakitnya dan ia tidak mau Leon pergi terlalu cepat. "Takdir seseorang gak ada yang tau eon, bunda yakin kamu pasti bisa sembuh."

***

Zeen sedang melamun sambil menatap kearah luar jendela kamarnya. Pandangannya kosong dengan air mata yang terus menerus mengalir dari matanya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ChioZeen (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang