"Tadi itu siapa lo?" tanya Chio.
"Dia sepupu aku Kak." jawab Zeen.
"Sepupu lo?"
"Jujur gw penasaran sama asal-usul lo. Kenapa tiba-tiba lo bisa dijodohin sama gw dan kemana keluarga lo." ujar Chio.
"Kak Chio bakal pusing sih kalo dengernya, soalnya ceritanya panjang banget."
"Gw punya banyak waktu buat dengerin semuanya." ujar Chio menatap Zeen sebentar lalu kembali menghadap kedepan karena ia sedang mengemudi mobilnya.
"Sebelum aku pindah ke Jakarta, aku tinggal di Bandung. Ayah sama Bunda aku meninggal waktu aku umur 1 tahun karena kecelakaan."
"Setelah itu aku tinggal sama bibi dan paman aku sampe sebelum dijodohin sama Kak Chio."
"Mereka gak dateng pas kita nikah?"
"Engga, bahkan mereka sendiri kayanya gak tau kalo aku nikah sama Kak Chio. Mereka nyangka nya aku dibawa sama Ayah Kak Chio buat dijadiin istri sama Ayah Kak Chio."
"Kenapa lo bisa dibawa sama Ayah?" tanya Chio.
"Sepupu aku yang tadi itu dia dapet kerjaan di Jakarta, mangkanya kita pindah dari Bandung ke Jakarta. Baru 4 bulan dia kerja dia bilang mau berhenti terus mau nikah."
"Waktu itu paman dan bibi aku gak punya uang sama sekali buat ngadain resepsi. Mereka terus minta uang ke aku padahal aku juga baru dapet kerjaan di cafe waktu itu."
"Akhirnya mereka tetep ngadain resepsi pernikahan, dan aku gak tau mereka dapet uang dari mana karena waktu itu aku baru pulang dari rumah sakit. Pas aku pulang mereka tiba-tiba jadi baik sama aku padahal selama ini mereka gak pernah baik ke aku."
"Dan ternyata mereka jual aku ke Ayah nya Kak Chio." lirih Zeen.
Mendengar cerita Zeen membuat Chio merasa kasihan. Zeen diperlakukan kasar oleh keluarganya dan disekolah juga dia dibully. "Maaf waktu itu gw bully lo disekolah." ucap Chio.
"Gapapa Kak." jawab Zeen sambil tersenyum manis.
Chio merasa sangat beruntung bisa bersama dengan Zeen. Bukan cuma cantik, tapi Zeen juga gadis yang kuat persis seperti Mamanya.
"Beruntung banget gw bisa ketemu sama cewek kaya lo." ujar Chio.
Zeen tidak salah dengar kan? Chio baru saja bilang kalau dia beruntung bertemu dengannya. Jantung Zeen berdetak lebih cepat, sepertinya ia mulai menyukai Chio. "Aku juga beruntung bisa ketemu cowok kaya Kak Chio."
Zeen mengatakan itu dengan malu-malu, apalagi saat Chio tersenyum padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ChioZeen (END)
Teen Fiction(FOLLOW SEBELUM MEMBACA) "Adakah takdir yang baik untuk kita" Di sebuah ruangan terdengar suara pecahkan kaca " LO PIKIR GUA MAU SAMA CEWEK MISKIN KAYA LO HAHH".bentakan Chio menggema diruangan tersebut. " KAKAK PIKIR AKU JUGA MAU SAMA COWOK KASA...