42

1.5K 97 3
                                    

"Lo liat sendiri kalo gue rapuh banget." ujar Chio.

"Gue mohon jangan tinggalin gue lagi. Gue janji bakal berubah dan jadi orang yang sebaik-baiknya, kasih gue kesempatan." lanjutnya.

Zeen masih diam, ia memang melihat dengan begitu jelas luka-luka yang Chio sembunyikan selama ini. "Gue bener-bener mohon sama lo buat balik lagi sama gue. Sekarang gue cuma punya lo Zeen." lirih Chio.

Dada Zeen terasa sesak karna Chio memeluknya terlalu erat, ia berusaha untuk melepaskan pelukan itu agar bisa bernafas. Tapi Chio tidak mau melepaskannya dan malah makin erat lagi memeluk tubuh Zeen.

"Kak engap, lepasin dulu." ujar Zeen.

"Gue takut lo ninggalin gue lagi kalo gue lepas." balas Chio.

"Engga kak, aku ga akan pergi lagi jadi tolong lepasin dulu." Zeen benar-benar tidak tahan lagi menahan sesak didadanya.

Chio kemudian perlahan melepaskan pelukan itu membiarkan Zeen bernafas. "Lo janji ga akan ninggalin gue kan?" tanya Chio.

Zeen menganggukkan kepalanya. "Aku kesini mau...minta maaf sama kamu kak." ujar Zeen.

"Yang harusnya minta maaf itu gue, bukan lo. Maafin ya sayang." balas Chio.

"Mama pasti kecewa banget sama gue karna udah giniin lo. Sekarang dia pasti udah tau keadaan rumah tangga kita yang sebenernya, dan gue ga mau lo pergi lagi." lanjutnya.

"Kak Chio janji kan ga akan ngelakuin hal yang sama lagi? Ini kesempatan terakhir yang aku kasih ke kakak." ujar Zeen.

"Iya gue janji, lo juga harus bantu gue buat perlahan berubah karna gue ga bisa ngelakuin itu sendirian." balas Chio.

Zeen mengangguk kemudian Chio menarik dan memeluknya lagi dengan penuh kasih sayang.

Gavin menyusul Chio kedepan karna tak kunjung kembali. Setelah sampai dipintu, Gavin sedikit terkejut melihat Zeen dan Chio yang berdiri hadap hadapan sambil berpelukan mesra.

Gavin tersenyum melihat sahabatnya itu kembali bersama dengan peri cintanya. Setidaknya Chio punya seseorang yang akan selalu ada menemani nya. "Ciee yang udah baikan." sindir Gavin.

Chio dan Zeen beralih menatap Gavin sambil tersenyum. "Lo iri ya Vin?" tanya Chio.

"Bangettt, sumpah gue iri banget liat lo berdua disini." jawab Gavin.

"Balikan dong mantan." ujar Chio.

"Ga ah, buat apa baca buku dua kali kalo udah tau endingnya kaya gimana. Gue mau cari yang baru aja, biar si mantan kepanasan." balas Gavin.

"Dari awal niat lo udah ga baik, nanti kalo ujung-ujungnya bikin lo kecewa itu salah lo sendiri." sahut Chio.

Gavin merasa tertampar dengan ucapan Chio barusan. Mungkin ini adalah pengalaman Chio yang menyepelekan perasaan perempuan yang memiliki cinta yang tulus padanya dan sekarang ia menyesal karena menyepelekan hal itu. "Iya deh kalo gue berhasil dapetin yang baru, gue bakal bener-bener serius sama dia. Itu pengalaman lo kan io?" sindir Gavin sambil menaikan sebelah alisnya.

"Itu lo tau sendiri." balas Chio kemudian mereka tertawa bersama.

"Yaudah kalo gitu gue mau pulang dulu. Gue ga mau ganggu pasangan suami istri yang baru aja baikan, sebagai gantinya gue mau nyari cewe biar bisa romantis romantisan kaya lo berdua." ujar Gavin.

"Awas ketemu mantan dijalan." balas Chio.

***

"Jadi kedatangan kami kesini untuk menyampaikan keinginan anak kami, Leon. Eon ayo bicarain apa yang mau kamu sampein." titah Toni.

ChioZeen (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang