46

1.3K 101 1
                                    

"Kalau bisa segera beritahu orang tuanya tentang keadaan Leon saat ini agar mereka segera datang kesini."

Kalimat itu terus saja berputar dikepala Chio. Saat ini ia memutuskan untuk kerumah Leon, ini hari minggu jadi Om dan Tente nya itu pasti ada dirumah.

Saat sudah sampai dirumah Leon, Chio segera masuk ke dalam rumah itu karena pintunya juga terbuka. Tapi saat Chio baru menginjakkan kakinya didalam, Chio mendengar suara orang yang sedang bertengkar.

"Dia ini sudah besar, sudah dewasa tidak perlu mencemaskan nya terlalu berlebihan."

"Bunda takut sesuatu terjadi sama Leon Yah, Ayah sendiri tau kalo Leon itu lagi sakit kalo ternyata bener dia kenapa-napa gimana." balas Ria.

Toni memutar matanya malas. "Sudah tau sedang sakit kenapa malah keluyuran? Bikin repot aja." kesal Toni.

Chio mendengarkan perdebatan sepasang suami-istri itu dari balik tembok. Ia paham kenapa Leon sama sekali tidak ada semangat untuk sembuh dari penyakitnya itu.

"Kalau anak itu mati, itu salah dia sendiri." ujar Toni.

Plak

Ria menampar nya karena sudah sangat muak dengan kata-kata Toni yang tidak pernah sekalipun mengerti perasaan anaknya saat mendengar kata-kata itu darinya.

"Bisa gak sih, sekaliiii aja kamu ngomong baik-baik soal Leon. Denger kamu ngomong kayak gitu bikin hati aku sakit, gimana Leon yang ngedenger nya? Hati dia pasti hancur banget." ujar Ria.

"Dia anak kamu, darah daging kamu dan anak satu-satunya yang kita punya. Dia dari kecil emang kurang kasih sayang dari kita karna kita selalu sibuk sama kerjaan masing-masing. Apa sesulit itu kamu perlakuin dia dengan baik layaknya Ayah ke anak pada umumnya?" sambung Ria.

Ria menatap Toni serius begitupun Toni yang juga menatap Ria.

"P-permisi tuan nyonya."
Keduanya mengalihkan tatapannya pada orang itu.

"Kenapa?" tanya Toni.

"Ada tamu tuan, Den Chio." ujar pembantu itu.

"Chio? Mau apa dia kesini?" kali ini Ria yang bertanya.

"Katanya dia mau ketemu tuan dan nyonya." sahut pembantu itu.

Ria melirik Toni sebentar lalu kembali menatap pembantu itu. "Bilang padanya tunggu sebentar." titah Ria.

"Baik nyonya." sahut pembantu itu kemudian pergi meninggalkan Toni dan Ria.

"Kamu yang suruh dia kesini?" tanya Ria.

"Engga, untuk apa aku suruh dia kesini?" tanya Toni balik.

Ria rasa Chio kesini bukan karena suruhan. Tiba-tiba dia ingat Leon, jangan-jangan Chio ingin memberitahu tentang Leon.

Ria segera menarik Toni menuju ruang tamu untuk bertemu dengan Chio.

"Chio." panggil Ria.

"Tante Om pagi, maaf ganggu liburnya." ujar Chio.

"Tumben kamu kesini, ada apa ya?" tanya Toni.

Chio menarik nafasnya agar bisa tenang untuk menjelaskan tujuannya kesini untuk memberi tahu mereka soal Leon.

"Om dan Tante harus kerumah sakit sekarang." ujar Chio.

Ria dan Toni bingung dengan ucapan Chio barusan yang menyuruhnya segera kerumah sakit. "Kenapa kita harus kerumah sakit?" tanya Ria yang sebenarnya punya feeling tentang kondisi Leon.

"Bukan Leon kan?" tanya Ria hanya memastikan walaupun ia rasa pertanyaan itu sudah tidak perlu ia ucapkan karena jawabannya sudah pasti Leon.

"Memang Leon tante." sahut Chio.

ChioZeen (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang