20.15
Chio kembali ke rumah sakit setelah mendengar kabar bahwa Mamanya sudah siuman. Setelah sampai dirumah sakit, Chio langsung lari menuju kamar tempat Mamanya dirawat.
"Ohh mas Chio udah dateng. Bu Fina tadi nanyain mas Chio terus saya bilang mas Chio nya pulang dulu."
"Makasih Sus, em suster gak bilang kan ke Mama soal Ayah saya?" tanya Chio memastikan.
"Engga kok mas. Dari semenjak siuman tadi, Bu Fina nanyain mas Chio terus."
"Oh iya makasih ya Sus." ujar Chio kemudian masuk dalam ruangan itu.
Saat Chio masuk ia langsung melihat Mama nya yang sedang terbaring diranjang rumah sakit sambil menatap ke jendela disebelah kanannya. "Mama." panggil Chio.
"Sayang." jawab Fina sambil tersenyum bahagia.
Sebenarnya Chio saat ini sedang menahan diri agar tidak terlihat sedang sedih di depan Fina.
"Chio kamu tahu gak? Pas Mama koma, Mama mimpiin Ayah kamu kecelakaan sama selingkuhannya." ujar Fina tiba-tiba.
Chio terkejut dengan ucapan Fina. "Terus Ayah kamu meninggal. Semoga aja semua itu jadi kenyataan." sambungnya lagi diakhiri tawa bahagia.
Tunggu, kenapa Mamanya jadi seperti ini? "Mama kenapa?" tanya Chio yang semakin heran melihat Fina tertawa sambil menyebut-nyebut nama Ayahnya.
"Em Mama gapapa. Kamu yang kenapa? Kenapa kamu gak ikut ketawa. Padahal harusnya kamu senang kalo misalkan Ayah kamu mati kan." jawab Fina makin ngawur.
"Mama harap Ayah kamu beneran mati, Chio." sambung Fina.
Chio menatap Fina sendu sekaligus takut. Kenapa Mamanya jadi berubah seperti ini. "Ayah udah meninggal Ma." ujar Chio lirih.
"Beneran? YEAYY AKHIRNYA ITU BENERAN JADI KENYATAAN." sorak Fina dengan senyuman yang lebar.
Fina tidak berhenti-henti tertawa senang. Kondisi Fina saat ini membuat Chio ingin menangis."Sini nak peluk Mama." titah Fina.
Bukannya memeluk Fina, Chio malah merasa takut melihat Mamanya saat ini. Ia kemudian keluar dari kamar itu lalu mencari ruangan Dokter Hans, Dokter yang selama ini menangani penyakit Mamanya.
Setelah menemukan ruangan Dokter Hans, Chio langsung masuk ke dalam tanpa mengetuk pintunya dulu. "Mama saya kenapa?" tanya Chio tiba-tiba.
Dokter Hans sudah menduga kalau Chio akan menemuinya dan menanyakan hal itu.
"Bu Fina mengalami depresi yang cukup parah." ujar Dokter Hans.
"Depresi? Kenapa Mama saya bisa depresi?" tanya Chio heran karena tiba-tiba Fina mengalami depresi, padahal selama ini Fina baik-baik saja selain punya penyakit Kanker.
"Sebelum Bu Fina dilarikan ke rumah sakit dua hari yang lalu, Bu Fina mengalami depresi lalu mengonsumsi obat depresi secara berlebihan hingga akhirnya tubuhnya tidak bisa mencerna semua obat-obat yang masuk dan Bu Fina tidak sadarkan diri setelah muntah darah." jelas Dokter Hans.
Kaki Chio rasanya kembali melemas. Apa Mama nya itu sedang mencoba untuk bunuh diri dengan mengonsumsi obat-obat itu? Kenapa ia tidak mengatakan apapun pada Chio kalau sudah terjadi sesuatu antara dia dan Albi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ChioZeen (END)
Teen Fiction(FOLLOW SEBELUM MEMBACA) "Adakah takdir yang baik untuk kita" Di sebuah ruangan terdengar suara pecahkan kaca " LO PIKIR GUA MAU SAMA CEWEK MISKIN KAYA LO HAHH".bentakan Chio menggema diruangan tersebut. " KAKAK PIKIR AKU JUGA MAU SAMA COWOK KASA...