27

1.1K 69 1
                                    

"Leon kamu harus kuat, Bunda selalu disini nemenin kamu nak." ujar Ria menangis sambil ikut mendorong Leon menuju ruang darurat.

"Ibu tunggu disini." titah salahsatu perawat.

Ria tidak berhenti berhenti menangis. Kondisi Leon sangat mengkhawatirkan, darah bercucuran disana-sini membuat Ria panik bukan main. "Leon bunda tau kamu pasti bertahan. Kamu anak kuat nak." gumam Ria.

Ia sudah mencoba untuk menghubungi Toni, tapi Toni tidak bisa dihubungi. Mungkin karna sedang ada pekerjaan diluar kota jadi ia tidak sempat membuka hpnya.

Ria benar-benar bingung siapa yang bisa ia hubungi. Chio? Ah tidak, Ria tidak mau merepotkan Chio apalagi Chio dan Leon tidak akrab. Tapi ini benar-benar mendesak.

Ria kemudian mencoba untuk menelfon Chio.

"Ah Chio."

"Ada apa tante? Tumben malem-malem telfon Chio." tanya Chio.

"Chio tolong, kamu bisa kerumah sakit sekarang?" balas Ria.

"Kenapa tante?"

"Leon... Leon dibawa ke rumah sakit. Dia jatoh dari tangga, tante mohon kamu tolong kesini nak ke rumah sakit." ujar Ria sambil menangis.

"I-iya tante sekarang Chio kerumah sakit ya, tente tenang dulu. Oiya kirim alamat rumah sakit nya ke Chio ya tante." titah Chio kemudian langsung bergegas mencari kunci mobilnya.

Ris sangat bersyukur Chio bisa datang kerumah sakit. Ini pertama kalinya Ria menyuruh Chio, tapi mau bagaimana lagi ini benar-benar darurat.

***

"Kak Chio mau kemana malem-malem?" tanya Zeen yang terbangun dari tidurnya karena mendengar suara Chio yang sedang mencari sesuatu di meja.

"Gue mau kerumah sakit, lo diem aja dirumah." sahut Chio.

"Siapa yang sakit Kak? Mama gak kenap-"

"Bukan Mama kok, lo diem aja dirumah pokoknya." titah Chio kemudian ia segera pergi setelah menemukan kunci mobilnya.

Zeen jadi khawatir siapa yang masuk rumah sakit. Ditambah sepertinya Chio juga sangat panik.

Chio melajukan mobilnya dengan cukup kencang. Untung jalanan tidak macet karena sudah malam, jadi Chio lebih cepat sampai dirumah sakit.

"Gue gak tau harus seneng atau sedih denger lo kaya gitu." gumam Chio.

Walaupun pokus menyetir, tapi pikiran Chio tetap memikirkan kondisi Leon saat ini. "Apa gue sejahat itu buat seneng?" tanya Chio pada dirinya sendiri.

Chio kemudian sampai di rumah sakit yang diberitahukan oleh Ria. Ia segera masuk ke dalam lalu mencari keberadaan Ria sekarang.

Chio melihat ke sekeliling dan pada akhirnya ia melihat wanita paruh baya sedang duduk sambil menangis sendirian. Chio berlari menghampiri wanita itu. "Tante." panggil Chio.

Ria langsung menatap Chio kemudian memeluknya sambil menangis. Ria tumpahkan semua tangisannya dipundak Chio. "L-Leon bilang dia pasti bisa bertahan.. Tapi Tante gak yakin Chio.. Apalagi liat kondisinya kaya gitu..." ujar Ria.

Chio mencoba untuk menenangkan Ria. Ia mengerti bagaimana perasaan Ria saat ini. "Leon pasti pegang omongannya. Kalo dia bilang dia akan bertahan, itu berarti dia emang kuat buat bertahan." balas Chio.

ChioZeen (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang