Malam ini hujan deras mengguyur sebagian besar wilayah di jakarta. Seorang gadis berjalan menelusuri trotoar di bawah derasnya hujan tanpa membawa payung.
"Gimana gue bisa cinta sama lo kalo lo gampang banget nerima cowo. Lo tuh gatel sama cowo, bahkan sama yang gak lo kenal"
Kalimat itu masih terngiang-ngiang di dalam kepala Zeen. Chio benar-benar jahat telah mengatakan itu pada Zeen. Apa Zeen salah ingin dicintai oleh suaminya sendiri?
"Kayanya aku gak boleh kerumah Shifa. Aku harus pergi ke ke tempat yang Kak Chio gak tau." ujarnya.
"Tapi kemana?" tanyanya sendiri.
Zeen tidak ingin menginap ke rumah Shifa karena Chio pasti berpikir ia akan menginap dirumah Shifa. Ahh ini benar-benar membuatnya bingung, hanya rumah Shifa yang ia tahu.
Saat sedang berjalan sambil melamun, tiba-tiba ada mobil yang melaju kencang hingga mencipratkan genangan air dijalan pada Zeen.
"AKHW." teriak Zeen karena terkejut terkena cipratan air.
Mobil itu kemudian berhenti lalu si pengendara turun dari mobilnya sambil membawa payung dan menghampiri Zeen yang sedang mengelap wajahnya. "Aduh sorry sorry, gue gak sengaja." ujar pengendara itu.
Zeen masih sibuk dengan wajah dan bajunya yang terkena cipratan air. Zeen memang sudah basah kuyup karena air hujan, tapi cipratan air tadi kotor dan mengenai bajunya yang berwarna putih. "Zeen?"
"Lo ngapain hujan-hujanan sendirian?"
Zeen kemudian beralih menatap orang itu. Ia terkejut setelah mengetahui orang yang di depannya ini. "A-aku cu-cuma..." jawabnya gelagapan.
"Cuma apa?" tanya Gavin.
Zeen tidak bisa menjawab pertanyaan Gavin. Ia tidak ingin mengatakan soal masalahnya dengan Chio. "Lo pergi gak bilang Chio?" tanya Gavin lagi.
"Kak Chio...tau kok aku pergi." jawab Zeen.
"Sekarang lo mau kemana? Arah rumah Chio kan ke arah sana." tunjuk Gavin ke arah berlawanan dari tempat Zeen berdiri.
"Aku bukan mau kerumah Kak Chio."
"Ya terus lo mau kemana? Mana hujan-hujan gini."
"Aku gak tau mau kemana." sahut Zeen.
Gavin jadi curiga, Jangan-jangan Chio dan Zeen sedang berantem? "Lo mau kemana sekarang biar gue anterin." tawar Gavin.
"Gak usah Kak, aku bisa pergi sendiri." tolak Zeen.
"Malem-malem gini? Lo emang gak takut ada om-om yang gangguin lo? Sering ada kejadian tau di daerah sini." balas Gavin.
"K-kejadian apa?" tanya Zeen sedikit was-was.
"Pokoknya kejadian yang cewe-cewe gak suka lah." jawab Gavin.
Zeen bingung sekarang ia lebih baik ikut dengan Gavin atau tetap luntang-lantung seperti tadi? "Lama banget ah mikirnya, ayoo."
Gavin menarik tangan Zeen menuju mobilnya, kemudian ia memaksa Zeen masuk kedalam mobil.
Gavin melajukan mobilnya ke arah rumah Chio. "Kita mau kemana Kak?" tanya Zeen panik.
"Nganterin lo pulang kerumah Chio lah, emang kemana lagi." jawab Gavin santai.
"Engga engga, pokoknya aku gak mau pulang kerumah Kak Chio." tolak Zeen.
"Emang kenapa? Emang lo punya tempat tinggal selain rumah Chio?"
"Gak baik tau gak cewe yang udah punya suami malah keluyuran sendiri." sambung Gavin.
KAMU SEDANG MEMBACA
ChioZeen (END)
Teen Fiction(FOLLOW SEBELUM MEMBACA) "Adakah takdir yang baik untuk kita" Di sebuah ruangan terdengar suara pecahkan kaca " LO PIKIR GUA MAU SAMA CEWEK MISKIN KAYA LO HAHH".bentakan Chio menggema diruangan tersebut. " KAKAK PIKIR AKU JUGA MAU SAMA COWOK KASA...