"Chio kenapa? Kenapa bisa masuk rumah sakit?" tanya Ria panik setelah diberi tahu oleh pihak rumah sakit bahwa Chio harus segera dioperasi dan harus diberi persetujuan dari pihak keluarga.
"Kita juga belum tau yang sebenernya terjadi sama Chio, soalnya posisinya tuh Chio lagi ga bareng kita dia kan kuliah." jelas Gavin.
"Terus Zeen mana? Kalian ga ngasih tau Zeen kalo Chio dibawa ke rumah sakit?" tanya Ria lagi.
Mereka semua hanya diam sambil melempar tatapan satu sama lain agar menjawab pertanyaan Ria. "Em itu kita belum kasih tau Zeen... So... Soalnya kita ga mau bikin Zeen panik iya itu maksudnya." ujar Azil.
"Iya nanti kalo kita kasih tau dia pasti panik dan cuma bisa nangis aja mungkin, jadi lebih baik kita jangan dulu kasih tau Zeen. Oiya tante juga jangan kasih tau Zeen dulu ya." pinta Gavin.
"Iya. Tante juga ga mau bikin Zeen syok." balas Ria paham.
Mereka semua akhirnya bisa bernafas lega saat Ria akhirnya paham maksud mereka.
"Semoga Chio ga kenapa-napa, tante ga mau sesuatu terjadi sama Chio apalagi dia keponakan tante satu-satunya." ujar Ria.
Mereka semua tahu walaupun Chio dan Leon tidak pernah akur tapi Chio selalu bersikap baik pada Ria begitupun sebaliknya Ria juga selalu baik pada Chio. Mangkanya mereka juga berani meminta tolong pada Ria karena hanya Ria lah satu-satunya keluarga Chio yang bisa mereka hubungan dan mintai pertolongan.
"Ini udah malem, tante kalo mau pulang biar salah satu dari kita yang anterin." tawar Gavin.
"Tapi gimana sama Chio?" tanya Ria.
"Tante ga usah khawatir, kita bakal tetep disini buat nungguin Chio. Jadi tante kalo mau pulang kita anterin." balas Azil.
"Yaudah kalo gitu tante pulang dulu, kalian jangan tinggalin Chio ya. Besok tante ke sini lagi buat liat kondisi Chio." ujar Ria.
Kemudian Theo pergi mengantarkan Ria pulang karena ini sudah larut malam dan sudah tidak ada taksi yang lewat di jam begini.
"Sekarang gue malah takut tante Ria bilang sama Zeen tentang Chio." ujar Gavin sambil menatap kosong.
"Ya mau gimana lagi? Semoga aja tante Ria ga ngomong dulu ke Zeen soal Chio." sahut Azil.
"Ya walaupun Zeen tau nanti soal Chio sekarang, kita ga bisa apa-apain. Dia juga masih berhak tau soal kondisi suaminya walaupun mereka udah ga nganggep satu sama lain." balas Fariz.
Mereka berempat kembali diam, sibuk dengan isi pikiran masing-masing. Mereka merasa beruntung punya keluarga yang selalu ada untuk mereka dan pengertian. Mereka juga senang bisa membantu dan menghibur Chio disaat masalah-masalah Chio tumbuh.
"Jujur, alasan gue bertahan dan masih temenan sama kalian tuh karna Chio. Disaat masalah-masalah nya muncul, cuma kita yang bisa nguatin Chio dan gue sadar kalo gue ga bisa ninggalin dia sendirian disaat dia dikelilingin masalah hidupnya." ujar Gavin.
KAMU SEDANG MEMBACA
ChioZeen (END)
Teen Fiction(FOLLOW SEBELUM MEMBACA) "Adakah takdir yang baik untuk kita" Di sebuah ruangan terdengar suara pecahkan kaca " LO PIKIR GUA MAU SAMA CEWEK MISKIN KAYA LO HAHH".bentakan Chio menggema diruangan tersebut. " KAKAK PIKIR AKU JUGA MAU SAMA COWOK KASA...