Sudah 2 minggu sejak Chio keluar dari rumah sakit. Tapi masih belum menemukan Zeen, bahkan ia sudah mencoba memberanikan diri untuk bertanya pada Gavin tapi keberanian itu selalu kalah dengan rasa gengsinya.
Chio duduk termenung di kasur nya. "Apa gue coba cari dia sendiri aja ya?" tanya Chio pada dirinya sendiri.
"Tapi kalo dia ga mau maafin gue gimana dong? ARGHH kenapa waktu itu gue harus usir dia sih?" kesal Chio.
Tanpa Chio sadari setelah Zeen meninggalkannya ia jadi tidak pernah memikirkan Reysha lagi, sekarang yang memenuhi isi pikirannya ada Zeen. "Yang bikin gue ga mau gerak buat nyari lo tuh karna gue takut lo ga bisa nerima gue lagi."
"Gue harus bilang apa ke Mama? Mama pasti benci banget sama gue." lirih Chio.
"Lo juga, masa lo ga tau sama sekali sih gue sempet dirawat dirumah sakit? Gue yakin Gavin pasti kasih tau lo, tapi lo sama sekali ga nengokin gue Zeen. Sega peduli itukah lo sama gue sekarang? Atau lo udah ngerasa nyaman hidup tanpa gue?" tebak Chio.
Akhir-akhir ini Chio sering berbicara sendiri, ia juga tidak tahu kenapa? Apa mungkin karena ia merasa kesepian.
Chio hanya bisa memantau Zeen dari instagram nya saja. Whatsapp nya Zeen juga masih aktif karena Zeen tidak mengganti nomornya, tapi Chio enggan menghubunginya karena rasa gengsi menguasai dirinya.
"Hm ternyata lo cantik banget ya." gumam Chio tersenyum sambil menatap unggahan Zeen di instagram 9 menit yang lau.
"Kalo lo ngasih gue kesempatan, gue janji ga akan sakitin lo lagi Zeen."
Sekarang Chio hanya mengasihani dirinya sendiri. Membuat pergi seseorang yang selalu ada untuknya, adalah kesalahan terbesar dan terbodoh yang paling Chio sesali.
"Pokoknya gue ga bisa kalo harus ngeliat lo nanti sama cowo lain, lo milik gue dan selamanya bakal terus jadi milik gue." ujar Chio.
Chio mengusap wajahnya kasar saat tiba-tiba teringat kembali kejadian saat ia mengusir Zeen dari rumahnya. "Harusnya waktu itu lo ga pergi. Kenapa sih lo waktu itu nurut aja gue suruh pergi? Harusnya lo jangan nurut sama omongan gue...apa karna lo emang udah ga betah hidup bareng gue? Jadi pas gue suruh lo pergi, lo nurut aja." kebiasaan buruk Chio muncul lagi, merasa bukan hanya dirinya yang salah dan menyalahkan orang lain.
"Lo tungguin gue, gue bakal jemput lo pulang dan kita pertahanin rumah tangga kita atas dasar cinta. Karna gue cinta sama lo Zeen." ujarnya.
"Gue bakal ngorbanin harga diri gue buat minta maaf sama lo dan lo harus maafin gue."
"Tunggu ya sayang." lirih Chio
***"Lo punya ga rasa cinta sedikit aja buat gue?" tanya Leon.
"Engga."
Leon tersenyum mendengar itu. "Bagus deh, setelah gue pikir-pikir lo seharusnya emang ga boleh punya rasa sama gue." ujar Leon.
KAMU SEDANG MEMBACA
ChioZeen (END)
Teen Fiction(FOLLOW SEBELUM MEMBACA) "Adakah takdir yang baik untuk kita" Di sebuah ruangan terdengar suara pecahkan kaca " LO PIKIR GUA MAU SAMA CEWEK MISKIN KAYA LO HAHH".bentakan Chio menggema diruangan tersebut. " KAKAK PIKIR AKU JUGA MAU SAMA COWOK KASA...