Seminggu kemudian.
Sudah seminggu Alwi dirawat di rumah sakit, dan akhirnya Alwi diperbolehkan pulang.
Dokter Riska pun menasehati Alwi, memberitahu beberapa obat yang harus diminum dan jadwal kontrol. Dan tentunya dibalas dengan anggukan Alwi.
************
Di mobil
"Wi, masih pusing ?". Tanya Ayah Ananda."Udah enggak kok yah". Jawab Alwi tersenyum tipis.
"Terus Masaji, Claudia, sama Suheil naik apa ?". Tanya Ayah Ananda.
"Aji bawa mobil sendiri yah, lihat aja dibelakang mobil kita, ada mobilnya Aji". Jawab Ridho.
Ayah Ananda pun mulai menyalakan mobilnya dan melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.
Posisi duduk mereka, Bunda Inne sama Ayah Ananda dan Ridho, Tammy, dan Alwi di tengah.
"Alwi". Panggil Tammy.
"Hmm ?". Jawab Alwi menoleh kearah sang kakak.
"Besok mau ga temenin kakak ke acara Ultahnya temennya kakak ? Kakak disuruh bawa salah satu saudara kakak yang paling ganteng". Ucap Tammy.
"Lah, emang kakak ga ganteng Tam ? Lagian Alwi baru aja keluar dari rumah sakit". Ucap Ridho.
"Udah kak, gapapa kok nanti Alwi tinggal bawa obatnya aja. Alwi mau temenin kak Tammy". Ucap Alwi.
"Yey, makasih Wi". Ucap Tammy senang.
"Iya kak, sama-sama". Jawab Alwi tersenyum melihat kakaknya senang.
"Ayah sama Bunda izinkan, tapi ingat jangan sampai pulang malam-malam, dan kamu Alwi ga boleh sampai kecapean". Ucap Ayah Ananda.
"Siap yah". Jawab Alwi dan Tammy.
*********
"Alhamdulillah, sampai rumah juga akhirnya". Ucap Ridho lega.
"Kalian bertiga ganti pakaian dulu, habis itu kita ngumpul lagi di ruang keluarga". Ucap Bunda Inne.
"Baik Bun". Jawab Ridho, Tammy, dan Alwi.
Mereka berlima pun pergi menuju kamar masing-masing.
***********
Dikamarnya Alwi
Alwi pun langsung merebahkan tubuhnya di kasurnya itu kemudian ia pun memejamkan matanya."Ya Allah, kenapa perasaan Alwi jadi ga enak gini ya ?". Batin Alwi.
Tiba-tiba ada yang membuka pintunya. Alwi pun membuka matanya dan bangun dari baringannya.
"Bunda". Ucap Alwi tersenyum.
Yups, yang membuka pintu kamarnya adalah Bunda Inne.
Bunda Inne pun mendekati Alwi dan duduk di sampingnya.
"Kamu kenapa, Nak ? Ada sesuatu yang membuat kamu gelisah seperti ini ?". Tanya Bunda Inne lembut.
"Tidak ada Bunda, Alwi hanya kelelahan saja". Jawab Alwi tersenyum.
"Jika kamu ada masalah, katakan saja pada Bunda. Jangan kamu pendam sendiri". Ucap Bunda Inne membelai rambutnya dengan lembut.
"Iya Bunda". Jawab Alwi tersenyum.
Alwi pun bangkit dari duduknya dan berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.
Sedangkan Bunda Inne menyiapkan pakaian untuk Alwi.
********
Di ruang keluarga
"Bunda kemana yah ?". Ucap Ridho yang baru saja datang."Lagi menyusul Alwi ke kamarnya". Jawab Ayah Ananda.
Ridho pun hanya mengangguk-angguk paham.
"Assalamualaikum". Ucap Alwi dan Bunda Inne.
"Waalaikumsalam". Jawab Ayah Ananda, Ridho dan Tammy.
Alwi pun duduk di samping Ridho, sedangkan Bunda Inne duduk disamping suaminya.
"Wi, kakak udah chat teman kakak kalo kakak ngajak kamu. Tapi....". Ucap Tammy terhenti.
"Tapi kenapa Tam ?". Tanya Ridho penasaran.
"Mereka mengira kalo Alwi pacarnya Tammy kak". Jawab Tammy.
Ridho pun tertawa terbahak-bahak, sedangkan Ayah Ananda dan Bunda Inne tertawa kecil.
"Kenapa pada ketawa sih ? Tammy takut Alwi ga nyaman nanti, pasti pada nanya dong". Ucap Tammy kesal.
"Gapapa kak, justru itu bagus. Dengan adanya Alwi disampingnya kakak, enggak ada cowok yang dekatin kakak. Kalopun ada, Alwi akan kasih pelajaran ke dia". Ucap Alwi tersenyum.
"Tapi kamu harus benar-benar bersikap kayak pacar gitu. Kamu itu anaknya dingin banget, mana bisa bersikap kayak gitu. Yang ada pada curiga, kok sikapnya gitu sih, pasti pada bilang kayak gitu. Misalnya Tammy dekat sama teman cowoknya, kamu malah cuek banget, kamu ngiranya itu temannya doang. Harusnya kalo kamu pacarnya Tammy, cemburu dong". Ucap Ridho panjang lebar.
"Benar juga sih". Ucap Tammy setuju.
"Kalo soal itu akan Alwi usahain, kalo gitu doang Alwi bisa". Ucap Alwi santai.
"Apa kamu pernah punya pacar Wi ?". Tanya Ridho heran.
"Pernah". Jawab Alwi santai.
Semuanya pun terkejut dengan ucapannya itu.
"Jadi putra bungsu Ayah sama Bunda udah punya pacar ?". Tanya Bunda Inne tidak percaya.
Alwi pun mengangguk sambil tersenyum.
"Kamu suka sama siapa Wi ? Ga mungkin kalo kulkas dua pintu suka sama cewek, kamu itu anti cewek". Ucap Ridho yang masih tidak percaya.
"Tanya aja sama kak Tammy, dia pasti tau siapa yang Alwi maksud". Ucap Alwi melirik kearah Tammy yang sedari tadi diam.
"Pantesan Tammy ga kaget. Siapa yang suka sama Alwi ?". Tanya Ridho bertanya pada adik perempuanya itu.
Tammy pun mencoba untuk menahan malunya.
"Ga usah malu ataupun takut kak, itu hal yang wajar jika kita menyukai seseorang. Tandanya kita sudah dewasa, kita sudah mengerti apa itu rasa suka". Ucap Alwi mendekati Tammy dan langsung duduk di sampingnya.
"Gapapa nih ?". Tanya Tammy ragu.
"Iya, gapapa kok. Itu hal yang wajar". Jawab Alwi sambil tersenyum.
"Sebenarnya kalian ngomong apaan sih ? Gw ga ngerti jadinya". Ucap Ridho kesal.
"Ga boleh pakai kata Lo/gw kak". Ucap Alwi dingin.
"Eh maaf Wi, keceplosan". Ucap Ridho sambil menggaruk-garuk rambut yang tak gatal itu.
"Ayo kak, katakan saja". Ucap Alwi tersenyum.
Tammy pun menghela nafasnya panjang.
**********
Kira-kira siapa yang Alwi suka ?
Mengapa Tammy bersikap seperti itu ?
Apa hubungan orang yang Alwi suka dengan Tammy ?
Ditunggu ya para pembacaSelamat membaca....
Maaf ya telat 🙏🙏Note : Oh ya guys, ane lupa bilang nih. Jadi Masaji, Claudia, sama Suheil saudara kandung ya, orang tua mereka Rafi dan Tari ya....
![](https://img.wattpad.com/cover/310115514-288-k960896.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah Ternyamanku (Selesai)
Teen FictionAssalamualaikum semuanya ! Ini adalah cerita ketigaku, semoga kalian suka ya sama ceritanya. Untuk saran dan kritik terhadap ceritaku ini bisa komenn yaa... Note : Cerita ini hanya khayalan author semata -Tolong hargai cerita ini, jangan plagiat Cer...