Part 29 (Sudah direvisi)

144 22 6
                                    

Di ruang keluarga

"Assalamualaikum anak-anak". Ucap Ayah Ananda, Om Ryan, Bunda Inne, dan Tante Riska.

"Waalaikumsalam". Jawab mereka berenam.

Mereka berempat pun duduk bersama anak-anak mereka.

"Ridho, Tammy, Alwi, ayo salam sama Om Ryan dan Tante Riska". Ucap Bunda Inne.

"Iya Bun". Jawab mereka bertiga.

Mereka pun menyalami Om Ryan dan Tante Riska.

"Tante ga nyangka banget kalo kamu anaknya Ayah Ananda sama Bunda Inne". Ucap Tante Riska tersenyum pada Alwi, dan Alwi pun hanya membalasnya dengan senyuman saja.

"Pantesan putranya ganteng banget, turunan dari Ayahnya mah ini". Ucap Om Ryan.

"Iya dong". Ucap Ayah Ananda dengan PD-nya.

Bunda Inne tersenyum geli melihat tingkah laku suaminya itu.

"Kamu yang sabar ya Wi, Om yakin kamu bisa sembuh kok". Ucap Ryan menyemangati Alwi.

"Iya Nak, Tante akan berusaha kok buat kamu. Asalkan kamu kuat menghadapinya, Insya Allah penyakit kamu akan sembuh". Ucap Tante Riska.

"Iya Om, Tan, Alwi akan berusaha". Ucap Alwi sambil tersenyum.

"Dan Om sama Tante akan jagain kamu dari perbuatan jahat Om Rico, Ayah kamu sudah menceritakannya kepada Om. Om akan berusaha mencari cara untuk bisa menangkapnya nanti". Ucap Om Ryan.

"Iya Om, terimakasih banyak ya Om". Ucap Alwi sambil tersenyum.

"Sama-sama Nak, Om sama Tante udah anggap kamu seperti anak sendiri, jadi kamu juga bisa anggap Om sama Tante seperti orangtua kamu sendiri". Ucap Tante Riska.

Alwi pun mengangguk sambil tersenyum.

"Sebenarnya ada yang mau Alwi katakan kepada kalian semua". Ucap Alwi dengan nada serius.

"Emang apa yang mau kamu katakan kepada kita semua ?". Tanya Ridho mewakili mereka semua kecuali Suheil yang sudah tahu apa yang akan dikatakan Alwi pada mereka semua.

"Sebenarnya Raka, anaknya Om Rico menemui Alwi ga mengancam Alwi jika Alwi tidak segera menyerahkan seluruh saham perusahaan Ayah pada mereka, mereka akan membunuh kita semua tanpa kecuali dengan Alwi. Tapi ternyata mereka hanya mengincar Alwi bukan Ayah Ananda, Alwi juga diberitahukan oleh Suheil. Dan ternyata Raka yang selama ini mendekati kak Tammy adalah anaknya Om Rico". Ucap Alwi melirik kearah Suheil.

"Tapi kok waktu itu kok kamu kayak ga kenal sama Raka waktu di acaranya ultahnya temannya kakak ?". Tanya Tammy heran.

"Dia sengaja sepertinya supaya dia aman dari polisi". Jawab Alwi.

"Astagfirullahalazim". Ucap mereka semua terkejut.

"Kamu udah tau semua El ?". Tanya Claudia.

"Iya kak, kan Suheil sama Alwi terus, sekelas pula". Jawab Suheil.

"Tapi kamu ga di apa-apain kan sama Raka ?". Tanya Ridho khawatir.

"Enggak kak, waktu itu El yang mencoba untuk mengusir Raka, jadi ga ada perkelahian kok". Jawab Suheil.

"Alhamdulillah, baguslah kalau begitu". Ucap Bunda Inne lega.

"Kenapa kamu ga bilang ke kita dari awal sayang ? Kan biar langsung Ayah tindak". Tanya Ayah Ananda pada putra bungsunya itu.

"Alwi ga mau Ayah kenapa-napa, kan mereka licik yah". Jawab Alwi lirih.

"Yaudah, tapi lain kali bilang ke Ayah sama Bunda, atau enggak sama kakak-kakak kamu ya Nak". Ucap Ayah Ananda.

"Iya yah". Jawab Alwi sambil tersenyum, Ayah Ananda pun membalas senyumannya.

"Sepertinya kita harus memperketat penjagaan terhadap Alwi, Nanda". Ucap Om Ryan.

"Benar kata kamu, Ryan, tapi anak buahnya Rico sudah mulai mengawasi Alwi, aku takut jika mereka berhasil melawan suruhanku untuk menjaga Alwi". Ucap Ayah Ananda.

"Nanti akan kucoba carikan orang-orang yang handal dalam ilmu bela diri, untuk saat ini jangan biarkan Alwi pergi sendirian, harus ada yang menemaninya". Ucap Om Ryan.

"Nah untuk kalian semuanya harus terus bersama ya Nak, jika kalian terus bersama, penjahat manapun bisa kalian kalahkan bersama-sama". Ucap Tante Riska.

"Baik Tan/Mah". Ucap Ridho, Tammy, Alwi, Masaji, Claudia, dan Suheil berbarengan

"Sebentar, tadi kata Tammy, kamu sempat bertemu dengan Raka, terus kamu berantem sama dia ?". Tanya Ridho.

"Iya kak, tapi Alwi menang kok". Jawab Alwi santai.

"Alhamdulilah". Ucap mereka semua kecuali Tammy.

"Terus apakah harus ada yang terus menjaga Alwi ? Takutnya Alwi merasa risih karena selalu diikuti kemana saja". Ucap Bunda Inne.

"Ga apa-apa kok Bunda, ini juga demi kebaikan Alwi dan semuanya". Ucap Alwi sambil tersenyum.

"Alhamdulillah, kalau begitu Nak". Ucap Bunda Inne sambil membelai rambutnya Alwi dengan lembut.

Alwi yang merasa nyaman atas belaian lembut dari Bundanya pun tersenyum manis pada Bundanya, Bunda Inne pun membalas senyumannya.

"Yasudah, sekarang kita sarapan dulu, makanannya sudah siap. Habis itu kalian masukin barang-barangnya ke mobil. Untuk mobilnya, kita pakai mobilnya Alwi, dan untuk Aji, Audie dan El, kalian bareng orangtua kalian, jadi barang-barang kalian ditaruh mobilnya papah kalian". Ucap Ayah Ananda.

"Oke Yah/Om". Jawab mereka berenam.

*******

Selamat Membaca....
#alwiassegaf
#rientammy
#ahmadridho
#anandagoerge
#inneazri
#keluargagoerge

Note : Maaf ya kalo ceritanya agak pendek 🙏🙏

Rumah Ternyamanku (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang