5 tahun kemudian
Semenjak kejadian 5 tahun yang lalu, tidak ada yang pernah mengganggu keluarga goerge.
Ridho dan Tammy sudah bekerja di perusahaan milik Ayah Ananda bersama Ayah Ananda, Bunda Inne yang masih menjadi ibu rumah tangga biasa, dan Alwi yang saat ini sudah berusia 23 tahun pun sudah kuliah di salah satu kampus favorit disana, saat ini ia sudah mau menginjak semester 3.
Suheil sekelas dengan Alwi karena mereka seusia, Masaji dan Claudia pun bekerja di perusahaan milik omnya itu
Saat ini keluarga goerge sedang berkumpul bersama di ruang keluarga.
"Yah, Bun, kan Alwi sama Suheil udah libur nih, gimana kita jalan-jalan kemana gitu. Masa kita di rumah aja". Ucap Tammy.
"Bener Bun, bosen di rumah terus". Ucap Ridho
"Kalian sudah dewasa, masih saja bersikap seperti anak kecil". Ucap Bunda tersenyum geli melihat tingkah laku kedua anaknya itu.
"Hehehe". Mereka berdua pun cengengesan.
"Kita tanya dulu pada adik kalian, dia mau atau tidak". Ucap Ayah Ananda.
"Semoga aja Alwi mau". Ucap Tammy.
"Aamin". Jawab Ridho, Masaji, Claudia, dan Suheil.
Ayah Ananda, Bunda Inne, Om Ryan, dan Tante Riska pun tersenyum geli melihat tingkah laku mereka itu.
"Assalamualaikum". Ucap seseorang berjalan mendekati mereka.
"Waalaikumsalam". Jawab semuanya.
"Eh Alwi, sini Nak". Ucap Bunda Inne menyuruh Alwi duduk di sampingnya. Alwi pun menuruti permintaan Bundanya, kemudian ia pun duduk di samping Bunda Inne.
"Sudah selesai tugasnya, Wii ?". Tanya Suheil.
"Udah". Jawab Alwi singkat
"Cepet banget. Aku aja belum, susah tau tugasnya". Ucap Suheil.
"Belajar aja dulu, nanti juga paham. Lagipula tugasnya kan bukan buat bulan ini". Ucap Alwi.
"Iya juga sih. Nanti kamu ajarin aku ya". Ucap Suheil.
"Iya". Jawab Alwi singkat.
"Wii". Panggil Tammy.
"Hmm". Hanya dibalas deheman oleh Alwi.
"Kan kamu udah libur nih, kamu mau ga kalau keluarga kita liburan kemana gitu". Ucap Tammy yang mulai gugup.
"Emangnya kalian mau liburan ?". Tanya Alwi dingin.
"I-ya Wii". Jawab mereka semuanya gugup.
"Hmm, yaudah. Alwi sih ikut-ikut aja. Daripada ga kemana-mana". Ucap Alwi.
"Yey". Mereka pun senang sambil ber-tos ria bersama. Ayah Ananda dan yang lainnya pun tersenyum melihat itu.
"Jangan dingin banget dong, Wii. Masa cuma senyum doang, coba kayak kita gitu". Ucap Suheil.
"Lah, mau gimana lagi. Dari dulu Alwi udah kayak gini". Ucap Alwi.
"Jadi berasa ngomong sama tembok berjalan". Ucap Ridho
"Hmm". Jawab Alwi.
"Tau ah". Ucap mereka sambil menepuk jidatnya bersama-sama. Ayah Ananda dan yang lainnya pun tertawa kecil melihat tingkah laku mereka itu.
"Yaudah, mendingan kalian siapin barang-barang yang mau kalian bawa. Kita akan liburan di Jepang, ayah dah pesen tiketnya lewat online. Kita akan ke bandara entar sore". Ucap Ayah Ananda.
"Oke, Yah/Om". Ucap mereka kemudian mereka pun berlari menuju kamarnya masing-masing.
*********
Di kamarnya Alwi"Hmm apa yang harus aku bawa ya". Ucap Alwi bingung.
"Yassalam, masa gitu aja bingung. Sini biar aku bantuin". Ucap seseorang. Alwi pun terkejut mendengar suara yang entah dari mana asalnya.
"Suara itu, suara yang sangat aku kenali". Batin Alwi.
"Coba kamu noleh ke arah belakang, di cek dulu dong". Ucap seseorang. Alwi pun menoleh ke arah belakang. Dan ia pun terkejut melihat seseorang yang sangat rindukan selama ini sudah berada di depannya.
"K-kamu". Ucap Alwi terkejut.
*********
Selamat Membaca...

KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah Ternyamanku (Selesai)
Roman pour AdolescentsAssalamualaikum semuanya ! Ini adalah cerita ketigaku, semoga kalian suka ya sama ceritanya. Untuk saran dan kritik terhadap ceritaku ini bisa komenn yaa... Note : Cerita ini hanya khayalan author semata -Tolong hargai cerita ini, jangan plagiat Cer...