Part 47 (Sudah direvisi)

124 19 2
                                    

Skip sampai di rumah Rico
"Akhirnya aku bisa membawamu kesini. Aku tidak sabar sekali untuk menyiksamu, tanganku sudah gatal". Ucap Raka menatap Alwi dengan senyum mengerikan. Saat ini mereka berada di gudang.

"Kalian boleh menyiksaku, tetapi kau harus menepati janjimu untuk tidak sakiti keluargaku". Ucap Alwi dengan tenangnya, walaupun sebenarnya dihatinya ia merasa takut ia akan pergi selamanya sebelum ia bertemu ibundanya.

"Tenanglah, aku akan menepati janjiku padamu". Ucap Raka tersenyum senang, sepertinya ia sangat senang sekali hari ini.

"Baiklah, aku akan pergi dulu. Aku akan beri waktu untukmu untuk menenang alam ini untuk terakhir kalinya sebelum kau mati ditanganku". Bisik Raka padanya, sedangkan Alwi yang mendengar itupun tersenyum sinis.

"Silahkan saja jika kau mampu". Bisik Alwi kembali pada Raka.

Raka yang mendengar itu pun kesal, kemudian ia pun keluar dari ruangan tersebut. Setelah Raka keluar, Alwi pun tersenyum manis.

"Terimakasih atas bantuanmu, sekarang aku tidak merasa takut karena adanya dirimu. Apa kau bisa memperlihatkan wujudmu ?". Tanya Alwi pada seseorang, entah pada siapa.

"Tentu saja bisa Rayi, akan aku perlihatkan. Karena aku adalah Rakamu". Jawab seseorang tak terlihat.

Tiba-tiba ada sebuah cahaya berbentuk seperti lubang cacing, dan di dalamnya keluarlah seorang remaja seusia Alwi, hanya saja pakaiannya yang berbeda.

"Apa kau baik-baik saja, Rayi ?". Tanya remaja laki-laki tersebut sambil mendekati Alwi.

"Alhamdulilah, aku tidak apa-apa Raka. Terimakasih karena kau datang, aku tidak menyangka bahwa kau benar-benar nyata". Ucap Alwi tak percaya.

"Aku juga tidak menyangka, Rayi". Ucap remaja laki-laki tersebut sambil tersenyum.

Alwi pun membalas senyumannya.

"Untuk sementara, aku sudah menggunakan kekuatanku untuk membuat perisai untukmu agar mereka tidak bisa menyakitimu. Apa tidak apa-apa ?". Ucap dan tanya remaja laki-laki tersebut.

"Tidak apa-apa. Kau melakukan ini juga demi menyelamatkanku". Ucap Alwi sambil tersenyum.

"Baiklah, kalau begitu aku pergi dulu". Ucap remaja laki-laki tersebut.

"Berhati-hatilah, dan aku harap kau bisa menjelaskannya pada mereka agar mereka tidak bingung". Ucap Alwi.

"Tenang saja, aku akan melakukannya dengan baik. Kalau begitu, Assalamualaikum". Ucapnya.

"Waalaikumsalam, Raka". Jawab Alwi.

Kemudian remaja tersebut keluar lewat jendela yang berada digudang tersebut.

"Aku seperti melihat diriku sendiri. Sungguh sifatnya sangat mirip denganku". Ucap Alwi sambil tersenyum.

************
Di kediaman keluarga Goergeazri
Saat ini mereka sedang berada diruang keluarga bersama keluarga Alexander. Ayah Ananda dan Bunda Inne sudah menceritakan semuanya.

"Terus apa yang harus kita lakukan ? Alwi dalam bahaya sekarang". Tanya dan ucap Om Rafi.

"Aku tahu caranya". Ucap seorang Remaja laki-laki yang baru saja datang.

Semuanya pun terkejut melihatnya. Karena mereka tahu siapa remaja laki-laki tersebut.

"Oh ya, aku lupa ngucapin salam. Assalamualaikum semuanya". Ucap Remaja laki-laki tersebut.

"Waalaikumsalam". Jawab semuanya.

"Kamu kan". Ucap Tammy tak percaya.

Remaja laki-laki tersebut pun tersenyum.

"Ternyata kalian sudah tahu, jadi aku tidak perlu menjelaskannya lagi". Ucapnya sambil tersenyum

"Putraku Kian Santang". Ucap Bunda Inne tak percaya.

Ya, dia adalah Raden Kian Santang. Putra bungsu dari Prabu Siliwangi dan Ratu Subang Larang. Kalian pasti bingung mengapa dia ada disini. Apakah dia memiliki hubungan dengan keluarga goergeazri ? Baca terus cerita ini ya

Skip lanjut ke ceritanya

"Jadi benar kau benar-benar datang, Nak ?". Tanya Bunda Inne tak percaya.

Kian Santang pun mengganggukan kepalanya sambil tersenyum. Bunda Inne pun langsung memeluk Kian Santang, Kian Santang pun membalas pelukannya.

Ia tahu bagaimana rasanya seorang Ibu yang sangat merindukan anaknya, jadi ia biarkan Bunda Inne memeluknya, toh ia memiliki wajah yang sama seperti Alwi.

"Apa Bunda bisa menjelaskan apa yang Bunda maksud dan mengapa Kian Santang bisa ada disini ? Bukannya itu hanya sejarah ?". Tanya Ridho bertubi-tubi.

Mereka berdua pun melepaskan pelukannya. Kian Santang pun terkekeh mendengar pertanyaan dari Ridho.

"Sabarlah, Raka. Aku pasti akan menjelaskannya". Ucap Kian Santang sambil tersenyum.

Kian Santang pun memberikan kode pada Bunda Inne untuk menjelaskan mimpinya terlebih dahulu. Bunda Inne yang mengerti akan kode itu pun menganggukan kepalanya sambil tersenyum.

*****************

Kira-kira mengapa Kian Santang bisa ada disini ? Bagaimana ia mengetahui Alwi dalam bahaya ? Apa hubungannya dengan mimpi Bunda Inne ? Tunggu episode selanjutnya ya teman-teman. Dan maaf karena ceritanya agak pendek karena aku ngetiknya disekolah jadi ga cukup waktunya buat ngetik banyak, dirumah juga banyak tugas.

#alwiassegaf
#rientammy
#ahmadridho
#anandagoerge
#inneazri
#keluargagoerge

Rumah Ternyamanku (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang