Part 51 (Sudah direvisi)

118 16 5
                                    

Skip malam

Saat ini Reyhan, Ridho, dan Tammy sudah berada di ruang keluarga

"Kamu yakin mau kesana sekarang ?". Tanya Ridho.

"Iya kak, emangnya kenapa kak ?". Jawab Reyhan/Kian Santang.

"Wajah kamu pucat banget, ga besok pagi aja ? Biar kamu juga bisa istirahat dulu". Ucap Ridho khawatir.

"Iya Han, kakak takut kamu kenapa-kenapa". Ucap Tammy khawatir juga. Reyhan yang mendengar itu pun tersenyum.

"Reyhan juga udah istirahat kok, walaupun hanya sebentar. Kalian tenang aja kok, Reyhan gapapa. Kalo kita kesananya besok, kasihan Alwi". Ucap Reyhan.

"Yaudah, kakak juga ga bisa maksa kamu". Ucap Ridho pasrah.

"Assalamuaalaikum". Ucap Ayah Ananda dan yang lainnya.

"Waalaikumsalam". Jawab Ridho, Reyhan, dan Tammy. Mereka semua pun duduk.

"Nak, kamu sakit ? Wajahmu pucat sekali, Nak". Ucap Bunda Inne terkejut sekaligus khawatir.

"Reyhan gapapa kok, Bunda. Ga usah khawatir". Ucap Reyhan sambil tersenyum.

"Kamu sama seperti Alwi, kamu tidak ingin membuat keluargamu khawatir. Bunda bangga sama kamu". Batin Bunda Inne.

"Kamu yakin ?". Tanya Ridho sekali lagi.

"Iya, aku gapapa kok". Jawab Reyhan menyakinkan mereka semua.

"Yaudah, kalo begitu kita berangkat sekarang". Ucap Ridho.

"Ayah sama yang lain tunggu disini aja, nanti kalo kita butuh bantuan, kita pasti hubungi Ayah". Lanjut Ridho.

"Iya Dho, kalian hati-hati. Rico itu orangnya sangat licik, dia pasti sudah memasang perangkap disana". Ucap Ayah Ananda.

"Iya yah, kalo begitu kita pergi dulu. Assalamualaikum". Ucap Ridho.

"Waalaikumsalam". Jawab Ayah Ananda, Bunda Inne, Om Ryan, Tante Riska, Tammy, Claudia, Om Rafi, Tante Tari, dan Sandy

"Lindungilah mereka semua, ya Allah". Batin Bunda Inne.

*********
Di mobil (yang nyetir pak Syarif ya)

"Reyhan". Panggil Masaji

"Hmm ?". Jawab Reyhan yang masih saja fokus ke jendela sebelah kirinya.

"Yassalam, kamu itu tetap aja kayak Alwi. Kalemnya 11/12 sama Alwi". Ucap Masaji.

"Iyalah kak, mereka saudara, ya wajar dong sama sifatnya". Ucap Suheil

"Tapi Ali sama Reyhan ga kayak gitu". Ucap Masaji.

"ITU CUMA SINETRON KAK/JI !". Teriak mereka semua kecuali Reyhan yang hanya mendengar saja sambil tersenyum geli.

Sedangkan Masaji hanya cengesgesan saja. Posisi tempat duduk mereka Radit (Kakaknya Sandy) di sebelah sopir, Reyhan bersama Ridho di tengah, dan Suheil bersama Masaji di belakang.

"Reyhan". Panggil Ridho.

"Hmm ?". Jawab Reyhan yang masih saja fokus ke jendela mobil.

"Kamu kenapa ? Pusing ?". Tanya Ridho.

"Aduh, kok bisa kak Ridho tau sih ? Tapi emang bener sih Reyhan pusing, apa karena Alwi ya ? Aku kan terhubung sama dia". Batin Reyhan.

"Rayi Kian Santang". Panggil Ridho lagi.

"Ahh, aku tidak apa-apa Raka. Hanya saja aku sedang menikmati perjalanan ini, itu saja". Ucap Reyhan/Kian Santang.

"Ohh yaudah". Ucap Ridho percaya, Reyhan pun merasa lega karena kakaknya tidak curiga terhadapnya.

Rumah Ternyamanku (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang