Part 46 (Sudah direvisi)

128 15 2
                                    

Di saat Alwi sedang lengah, Arnold pun langsung menyerang Alwi. Tetapi gerakannya pun terhenti mendengar suara teriakan dari seseorang yang sangat ia kenali.

"Astagfirullahalazim, hentikan !". Teriak Ridho yang baru saja sampai, diikuti oleh Ayah Ananda, Om Ryan, Masaji, dan Suheil.

"Kalian". Ucap Alwi menoleh kearah belakang.

"Kamu ga apa-apa kan, Wii ?". Tanya Suheil khawatir.

"Alwi baik-baik aja kok, kalian datang di waktu yang tepat". Ucap Alwi sambil tersenyum.

"Alhamdulilah, baguslah kalau begitu". Ucap Suheil lega.

"Arnold, om ga nyangka ternyata kamu hanya berpura-pura baik dihadapan om dengan menjadi teman dan dokternya Alwi. Dam ternyata kamu adalah anak dari Rico dan Rachel". Ucap Ayah Ananda yang tak habis pikir dengannya itu.

"Aku tidak mungkin berteman dengan orang seperti dia". Ucap Raka sambil menunjuk-nunjuk kearah Alwi (sorry aku lupa namanya dah diganti jadi Raka ya guys).

"Jangan menunjuk-nunjuk adik saya dengan tangan kotormu itu". Ucap Ridho dingin sambil menyingkirkan tangannya Raka dari hadapannya.

"Yah, Om, Kak, El, biar Alwi yang selesaikan ini. Kalian lebih baik menyingkirlah, dan jaga Bunda Inne, Tante Riska, Kak Tammy, kak Claudia, dan Sandy". Ucap Alwi yang tidak ingin mereka semua celaka karena melindungi dirinya.

"Enggak Wii. Kami tidak akan membiarkanmu melawannya sendirian. Ini adalah urusan Ayah dengan om Rico. Seharusnya kamu yang menyingkir dari sini, keadaanmu belum pulih benar". Ucap Ayah Ananda. Belum Alwi menjawab, tiba-tiba ada suara seseorang yang sangat mereka kenali.

"Bagus, bagus. Sungguh keluarga yang harmonis". Ucap seorang pria berjas hitam berjalan mendekati Raka sambil bertepuk tangan.

"Rico/Om Rico/Papah". Ucap Ayah Ananda, Om Ryan, Ridho, Suheil, Alwi, Masaji, dan Raka berbarengan.

"Baguslah Papah sudah datang, aku tidak sabar ingin membunuhnya". Ucap Raka sambil melirik kearah Alwi.

"Tenanglah, papah pun tidak sabar ingin membunuhnya. Tetapi sebelum itu mari kita singkirkan keluarganya terlebih dahulu, mereka sudah menghalangi rencana kita untuk membunuh Alwi". Ucap Rico pada putranya itu.

"Dengan senang hati aku akan membunuh mereka semua". Ucap Raka sambil tersenyum licik.

"Wii, lebih baik kamu menyingkir dari sini. Jaga Bunda dan yang lain". Ucap Ridho.

"Alwi ga akan pergi dari sini, Alwi ga mau kalian kenapa-napa". Ucap Alwi bersikeras ingin bersama mereka.

"Tapi keadaan kamu....". Ucapan Ridho terpotong oleh Alwi.

"Alwi baik-baik aja kok, kalian ga usah khawatir". Ucap Alwi yang mengerti akan kekhawatirannya itu.

"Yaudah, kakak izinin. Tapi kalo udah ga kuat, kamu langsung mundur dari pertarungan ini". Ucap Ridho.

"Iya kak". Jawab Alwi senang karena ia diizinkan untuk membantu mereka.

"Ryan, Nanda, lawan aku". Ucap Rico yang sudah menyiapkan kuda-kuda andalannya.

Om Ananda dan om Ryan pun saling bertatapan, kemudian ia pun mengangguk setuju meladeni Rico. Di saat Raka ingin membantu ayahnya, Alwi menghalanginya.

"Lawanmu adalah aku". Ucap Alwi dengan wajah dingin andalannya.

"Baiklah, dengan senang hati". Ucap Raka dengan senangnya. Alwi pun maju duluan melawan Raka, sedangkan Ridho, Suheil, dan Masaji hanya berdiam diri karena Alwi melarangnya untuk membantunya. Mereka boleh membantu jika keadaannya kembali memburuk.

Rumah Ternyamanku (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang