Part 19 (Sudah direvisi)

154 16 0
                                    

Di kediaman keluarga Goerge

Terlihat keluarga Goerge sedang berkumpul di ruang makan, kecuali Alwi yang masih berada di kamarnya.

"Alwi lagi ngapain sih ? Kok lama banget turunnya, idho udah laper banget nih". Ucap Ridho kesal.

"Sabar kak, lagian yang laper kan bukan kakak doang, kita juga laper. Sabar aja, Insya Allah akan ada keajaiban nanti". Ucap Tammy.

"Maksudnya ?". Tanya Ridho yang belum sama sekali paham.

"Kakak tunggu aja nanti". Jawab Tammy.

"Assalamualaikum kakak-kakak, Ayah, Bunda". Ucap Alwi.

"Waalaikumsalam Wi". Jawab semuanya.

"Ini dia keajaibannya, jika kita sabar menunggu, Allah akan mempercepatnya". Ucap Tammy.

"Ohhh, idho baru tau malah, hehehehe". Ucap Ridho cengengesan.

"Tammy juga baru tau dari Alwi". Ucap Tammy.

"Maaf ya, tadi Alwi mandi dulu, biar nanti setelah makan, Alwi langsung ganti baju aja. Biar ga kelamaan". Ucap Alwi.

"Emang sebelum mau mandi, kamu ngapain Wi ?". Tanya Ayah Ananda.

"Chatan sama temen". Jawab Alwi singkat sambil duduk di samping Ridho.

"Cowok atau cewek ?". Tanya Ayah Ananda.

"Hmm, cewek". Jawab Alwi singkat.

"Temen apa pacar ?". Tanya Tammy.

"Temenlah, lagian Alwi udah janji ga akan pernah pacaran. Haram itu". Ucap Alwi.

"Ya siapa tau kamu udah punya kan, biar nanti langsung nikah aja". Ucap Ayah Ananda tersenyum jahil.

"Apaan sih yah, kakak-kakak aja belum pada nikah". Ucap Alwi kesal.

"Kalian tunggu aja, nanti akan Alwi kasih tau siapa cewek itu, siapa yang Alwi suka, dan siapa yang suka sama Alwi. Dan yang pasti cewek itu baik". Ucap Alwi.

"Kenapa kamu ga kasih tau sekarang aja ?". Tanya Tammy.

"Alwi belum siap, dan waktunya juga belum tepat. Lagian kakak masih ada rasa suka kan sama Alwi, dan Alwi ga mau menyakiti perasaan kakak. Dan mungkin ini ujian dari Allah untuk Alwi, dan Alwi menghadapinya dengan ikhlas". Ucap Alwi tersenyum.

Semuanya pun merasa bangga terhadap Alwi, Alwi sudah menepati janjinya kepada kakaknya dengan baik.

"Kita makan dulu aja, dan kalian juga harus makan dulu ya, takutnya terlambat nanti. Kita lanjutkan besok". Ucap Bunda Inne.

"Oke Bun". Jawab Ayah Ananda, Ridho, Tammy dan Alwi.

Mereka pun makan tanpa adanya suara. Selesai makan, mereka pun kembali ke kamar masing-masing. Karena mungkin kekenyangan, Alwi pun tertidur di kamarnya, padahal ia sedang memikirkan pakaian yang cocok untuk acara nanti.

*****************************************
Mimpinya Alwi
"Hmm, Alwi harus pakai baju apa ya ? Ini kan acaranya pasti mewah, kan ga mungkin Alwi pakai baju yang biasa-biasa aja". Ucap Alwi bingung sambil duduk di bangku meja belajarnya.

Setelah makan malam tadi, Alwi memutuskan untuk kembali ke kamarnya karena ia belum memilih pakaian yang ia kenakan nanti.

"Yassalam, harusnya Alwi ikut pergi bareng kak Tammy kemaren, kan bisa sekalian beli bajunya". Ucap Alwi kesal

Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamarnya. "Masuk aja". Ucap Alwi. Pintu itupun terbuka dan ternyata Ayah Ananda yang mengetuk pintu kamarnya itu.

"Assalamualaikum sayang". Ucap Ayah Ananda.

"Waalaikumsalam, ada apa yah ? Kok ke kamarnya Alwi ?". Jawab dan tanya Alwi.

Ayah Ananda pun menutup pintunya kembali, kemudian ia pun duduk di sampingnya.

"Ayah cuma mau minta maaf ya Nak". Ucap Ayah Ananda merasa bersalah.

"Kenapa Ayah minta maaf ?". Tanya Alwi bingung.

Ayah Ananda pun menghela nafasnya pelan.

"Ayah cuma mau minta maaf karena ga bisa berada di samping kamu lagi". Ucap Ayah Ananda tersenyum.

"Sebenarnya ada apa sih yah ? Alwi bingung jadinya". Ucap Alwi yang sedari tadi merasa khawatir.

"Ayah mau kamu selamat, kamu pergilah dari sini. Jangan khawatir keluargamu". Ucap Ayah Ananda bangun dari duduknya.

"Kenapa yah ? Ada apa sebenarnya ? Tolong jelaskan yah". Ucap Alwi yang mulai menangis.

Tiba-tiba pintu kamarnya di dobrak oleh seseorang yang tidak di kenal. Ayah Ananda pun menyuruh Alwi untuk bersembunyi di bawah tempat tidurnya, dan ia pun menurutinya.

Tiba-tiba sang Ayah pun ditembak oleh seseorang yang mendobrak pintu kamarnya. Alwi pun terkejut melihat itu, ia melihat sang Ayah tewas di depan matanya secara langsung.

"ASTAGHFIRULLAHALAZIM, AYAH !!!". Teriak Alwi mendekati tubuh sang Ayah.

"Yah, bangun yah. Jangan ninggalin Alwi. Alwi udah ga punya siapa-siapa lagi sekarang". Ucap Alwi menangis sambil memeluk tubuh dingin Ayahnya itu.

"Sudah ku bilang, jika kamu tidak menyerahkan apa yang ku minta, kamu akan mendapatkan akibatnya". Ucap seseorang tersebut kemudian ia pun pergi meninggalkan rumah itu.

"Ini semua salah Alwi, ini semua salah Alwi". Ucap Alwi menangis yang menyalahkan dirinya sendiri.

Alwi pun menangis sejadi-jadinya, ia tidak menyangka keluarganya akan dibunuh secara tragis seperti ini. Karena dadanya sudah terlalu sesak karena terlalu lama menangis, Alwi pun pingsan di samping mayat sang Ayah.

*****************************************
"Astaghfirullahalazim". Ucap Alwi bangun dari tidurnya.

"Mimpi doang ternyata". Ucap Alwi mengusapkan wajahnya dengan kasar.

"Tapi kayak beneran rasanya. Kayaknya Alwi harus segera menceritakan masalah ini ke yang lainnya. Alwi lupa tadi di ruang makan". Batin Alwi.

Alwi pun menoleh kearah jam dindingnya, dan jam itu menunjukkan pukul 7 malam, sedangkan acaranya ulang tahunnya temannya Tammy mulai pukul 9 malam, dan artinya Alwi masih ada waktu untuk bersiap-siap.

"Untung masih ada waktu. Tapi Alwi belum milih baju yang cocok lagi. Gara-gara ketiduran sih tadi". Ucap Alwi kesal.

"Daripada gumel ga jelas, mendingan ke kamar mandi aja, ambil wudhu terus sholat magrib deh. Gara-gara ketiduran, jadi lupa kan belum sholat Maghrib". Ucap Alwi bangun dari tempat tidurnya kemudian ia pun menyiapkan peralatan sholatnya, setelah itu ia pun mengambil handuknya dan masuk ke kamar mandi.

*************

Selamat membaca...
Maaf ya kalo ceritanya pendek 🙏🙏
#alwiassegaf
#rientammy
#ahmadridho
#anandagoerge
#inneazri
#keluargagoerge

Rumah Ternyamanku (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang