Part 1 (Sudah direvisi)

743 48 0
                                    


Di sebuah kamar bernuansa biru, terlihat seorang remaja laki-laki masih tertidur pulas padahal ini sudah waktu subuh. Dia adalah Alwi, putra bungsu dari Ananda Goerge dan Inne Azri.

Tiba-tiba ada yang membuka pintu kamarnya, ternyata dia adalah Bunda Inne, Ibunya Ridho, Tammy, dan Alwi dan istrinya seorang pengusaha terbesar di kota tempat tinggalnya, yaitu Ananda Goerge.

"Alwi, bangun Nak, kita sholat subuh berjamaah dulu". Ucap Bunda Inne sambil membuka gorden kamarnya.

"Hmm, 5 menit lagi Bun. Semalaman Alwi bergadang buat ngerjain PR Bun, banyak banget soalnya". Jawab Alwi yang masih memejamkan matanya.

"Ga ada 5 menitan, lagian kan hari ini libur, kenapa kamu ngerjainnya semalam ?". Tanya Bunda Inne heran, tidak biasanya putra bungsunya ini susah dibangunkan.

"Hmm, biar bisa jalan-jalan sama kak Ridho. Kak Ridho ngajak aku jalan-jalan sama kak Tammy". Jawab Alwi yang masih memejamkan matanya.

"Yaudah, lain kali jangan kayak gitu lagi, ga bagus buat kesehatan kamu. Sekarang kita sholat subuh dulu ya". Ucap Bunda Inne duduk di sebelah Alwi, lalu mengusap-usap rambut putranya itu.

Alwi pun bangun dari baringannya. Ia mencoba mengumpulkan nyawanya terlebih dahulu.

"Udah ?". Tanya Bunda Inne sambil melihat Alwi

"Udah". Jawab Alwi membuka matanya.

"Yaudah, kamu wudhu dulu sana. Bunda sama yang lainnya tunggu di ruang sholat". Ucap Bunda Inne bangkit dari duduknya.

Alwi pun hanya mengangguk saja. Bunda Inne pun keluar dari kamarnya.

"Kepala Alwi pusing banget, gara-gara bergadang semalaman, jadi kayak gini deh. Yang penting jangan sampe ada yang tau, Alwi ga mau semuanya khawatir". Ucap Alwi bermonolog sambil memejamkan matanya.

Kemudian ia pun bangkit dari duduknya lalu bergegas menuju kamar mandi.

************
Skip di ruang sholat
"Bun, Alwi udah bangun ?". Tanya Ridho.

"Udah Dho, mungkin sekarang dia lagi wudhu dulu". Jawab Bunda Inne.

"Tumben banget ya, biasanya dia bangun lebih awal terus dia juga yang bangunin kita buat sholat". Ucap Tammy merasa heran, biasanya adiknya itu bangun lebih awal darinya.

"Katanya dia begadang semalaman buat ngerjain tugas". Ucap Bunda Inne.

"Dia kalo di ajak jalan-jalan, langsung selesain tugasnya biar cepat selesai. Kebiasaan emang".
Ucap Ridho menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Tapi dia gapapa ? Biasanya kalo dia kecapean, langsung demam dia, imunnya kan lemah". Ucap Ayah Ananda dengan raut wajah yang khawatir

"Belum Bunda cek yah". Ucap Bunda Inne yang juga merasa khawatir dengan putra bungsunya itu.

"Yaudah, coba kita cek bareng-bareng". Ucap Ayah Ananda kepada semuanya.

"Assalamualaikum". Ucap Alwi.

"Waalaikumsalam". Jawab semuanya.

"Kamu sakit Wi ? Wajah kamu pucat banget". Tanya Ridho khawatir.

"Alwi gapapa. Kita sholat sekarang aja". Jawab Alwi sambil tersenyum.

"Kamu yang jadi imam ya Nak". Ucap Ayah Ananda.

"Kan bisa kak Ridho yah". Ucap Alwi merasa belum pantas menjadi seorang imam, ia masih belajar.

"Ayah kangen kamu yang jadi imamnya, kan udah lama kamu ga jadi imamnya Wi". Jawab Ayah Ananda tersenyum. Alwi pun mengangguk setuju sambil tersenyum.

*********

Skip selesai sholat

Setelah selesai Sholat, mereka pun ke kamar masing-masing. Setelah itu, mereka pun berkumpul bersama di ruang keluarga.

"Alwi kenapa ? Kok diam aja dari tadi ?". Tanya Ayah Ananda yang duduk di sampingnya.

"Hmm, kepala Alwi pusing". Jawab Alwi lirih. Bunda Inne pun mengecek suhu tubuhnya menggunakan termometer.

"Astaghfirullah, demam kamu tinggi sekali Nak". Ucap Bunda Inne khawatir.

"Mau ke dokter ?". Tanya Ridho yang berada di samping Ayahnya

"Gak usah, hubungi aja kak Arnold, lagian kak Arnold juga seorang dokter". Jawab Alwi sambil memejamkan matanya

Kemudian ia pun pingsan karena ia tidak kuat menahan rasa pusing di kepalanya itu. Untung saja Ridho bisa menangkap tubuhnya yang hampir jatuh itu.

"Yaudah, Tammy aja yang nelpon kak Arnold, kak Ridho gendong Alwi ke kamarnya". Ucap Tammy panik.

Ridho pun langsung menggendong Alwi dan ia pun langsung membawanya ke kamarnya diikuti Ayah Ananda dan Bunda Inne, sedangkan Tammy pun berlari menuju kamarnya untuk mengambil handphonenya.

"Ya Allah, semoga Alwi baik-baik saja". Batin Tammy.

*********

Selamat Membaca

Rumah Ternyamanku (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang