Part 53 (Sudah direvisi)

105 12 14
                                    

D kediaman keluarga goerge

"Assalamualaikum". Ucap Ridho, Masaji, Suheil, dan Radit.

"Waalaikumsalam". Jawab semua.

"Lah, Reyhan sama Alwi dimana, Nak ?". Tanya Bunda Inne khawatir.

"Tadi si Reyhan maunya sendirian, Bun. Terus katanya dia yang akan alihkan perhatiannya mereka supaya Alwi bisa kita bawa ke rumah". Ucap Ridho.

"Ya Allah, itu kan bahaya buat dia, kak". Ucap Tammy khawatir.

"Nah itu yang kakak khawatirin, udah kakak larang tapi dia tetap bersikeras melakukannya. Sifatnya ga beda jauh dari Alwi ternyata". Ucap Ridho sambil menghela nafasnya pelan.

"Kalau begitu kita harus cepat-cepat kesana sekarang". Ucap Om Ryan.

"Iya, aku setuju itu". Ucap Tante Riska.

"Maaf, Tan. Bukannya Ridho ngelarang, tapi yang perempuan suruh dirumah aja, takutnya kalian yang jadi sanderannya mereka". Ucap Ridho.

"Ridho mohon turutin permintaan Reyhan kali ini, Ridho ga mau Reyhan marah karena hal ini". Lanjut Ridho.

"Jadi, ini permintaannya Reyhan ?". Tanya Bunda Inne.

"Iya, Bun". Jawab Ridho.

"Baiklah, Bunda akan turutin permintaanya. Bunda akan terus berdoa untuk keselamatan kalian semua". Ucap Bunda Inne sambil tersenyum walaupun agak sulit.

"Kami berdua juga". Ucap Tante Riska dan Tante Tari.

"Terimakasih, Tan, Bun. Kami pasti akan berhati-hati". Ucap Ridho sambil tersenyum.

"Aku ikut ya kak, kita bisa silat kok". Ucap Tammy.

"Iya kak". Ucap Claudia.

"Yaudah kakak izinkan kalian buat ikut". Ucap Ridho.

"Yey". Ucap Tammy dan Claudia sambil ber-tos bersama.

"Aku ikut ya kak". Ucap Sandy.

"Enggak, San. Kakak ga izinin". Ucap Ridho.

"Tapi kan yang ngalihin mereka kan Reyhan bukan Alwi". Ucap Sandy.

"San, walaupun itu Reyhan, perasaan yang Alwi rasakan juga Reyhan rasakan karena mereka saling terhubung satu sama lain. Itu akan membuat konsentrasinya buyar. Reyhan juga suka sama kamu karena Alwi suka sama kamu karena mereka terhubung satu sama lain, tapi Reyhan sebenarnya ga suka sama kamu karena itu hanya perasaanya terhubung dengan Alwi". Ucap Ridho panjang lebar.

Keluarga Alexander yang mendengar itu pun terkejut.

"Kenapa itu bisa terjadi ? Tapi itu tidak mungkin hanya karena mereka saudara kembar". Ucap Sandy bingung.

"Kami tidak bisa memberitahukannya sekarang, ini adalah permintaanya Alwi". Ucap Ridho.

"Yaudah, tidak apa-apa. Mungkin ini adalah privasinya". Ucap Om Rafi mengerti.

"Jika Bunda disini, siapa yang akan menjaganya ?". Tanya Tammy.

"Tentu saja kami, Rayi". Ucap seseorang.

Semuanya pun menoleh kearah asal suara tersebut.

"Yunda Rara Santang ?". Ucap Tammy tak percaya.

"Kau benar, Rayi. Ini aku Rara Santang". Ucap Rara Santang sambil tersenyum.

Tammy yang melihat itu pun langsung memeluk yundanya, ia pun membalas pelukannya. Semuanya pun tersenyum melihat itu, kecuali keluarga Alexander yang terkejut melihat wajahnya Rara Santang mirip dengan wajahnya Tammy.

"Yunda datang kesini bersama siapa ?". Tanya Tammy melepaskan pelukannya.

"Aku sendirian datang kesini, karena Ayahanda, Raka Walangsungsang dan Rayi Surawisesa sedang menuju tempat Alwi disekap". Jawab Rara Santang.

"Kalo begitu, kita berangkat sekarang". Ucap Ayah Ananda. Semuanya pun menangguk setuju.

"Putriku Rara Santang, jagalah kedua ibundamu. Ayahanda percaya padamu". Ucap Ayah Ananda.

"Baiklah Ayahanda. Berhati-hatilah, Ayahanda". Jawab Rara Santang sambil tersenyum.

"Iya Putriku". Jawab Ayah Ananda.

"Kalo begitu, kami mohon pamit. Assalamualaikum". Ucap Ridho mewakili yang lain.

"Waalaikumsalam". Jawab Bunda Inne, Tante Riska, Sandy, Tante Tari, dan Rara Santang. Mereka semua pun pergi menuju luar rumah.

"Ya Allah lindungilah mereka, ya Allah". Ucap Bunda Inne.

"Ibunda tenang saja, Insya Allah mereka baik-baik saja. Ibunda berdoa saja untuk keselamatan mereka semua". Ucap Rara Santang.

"Benar yang dikatakan oleh Nyimas Rara Santang, Rayi. Putramu Kian Santang dan Alwi pasti sedih melihat Ibunda mereka sedih". Ucap Tante Riska.

"Aku harap seperti itu, Rayi. Tapi perasaanku mengatakan bahwa putraku Kian Santang dalam bahaya, Rayi". Ucap Bunda Inne khawatir.

"Itu mungkin hanya perasaanmu saja, tidak usah terlalu dipikirkan". Ucap Tante Riska.

"Semoga saja itu tidak benar". Batin Bunda Inne

*********
Selamat Membaca
#alwiassegaf
#rientammy
#ahmadridho
#anandagoerge
#inneazri
#keluargagoerge
#menujupartterakhir

Rumah Ternyamanku (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang