Part 22 (Sudah direvisi)

159 15 7
                                    

"Yaudah, mendingan sekarang kita ke yang lain. Kalian berdua udah siap kan ?". Tanya Claudia

"Insya Allah, siap kak". Jawab Alwi.

Mereka bertiga pun berjalan menuju tempat duduk teman-temannya Tammy.

Sesampainya disana, banyak yang membicarakan cowok yang berada di sampingnya Tammy.

"Tam, cowok yang disamping lo itu siapa ? Kan udah gw bilang, lo itu cuma punya gw satu-satunya". Ucap salah satu teman laki-lakinya Tammy, diketahui nama cowok itu adalah Raka Alfarizi.

Dia adalah cowok tertampan di sekolahnya Ridho dan Tammy. Raka pun mulai menyukai Tammy saat pertemuan para peserta perlombaan renang, saat itu Tammy sedang membantu dan menemani Ridho.

Tetapi ternyata diketahui oleh kakaknya Tammy, yaitu Ridho, tetapi Ridho tidak pernah mengizinkan Raka untuk mendekati Tammy, Ridho pun juga memberitahukan hal ini pada Ayah Ananda, Bunda Inne, dan Alwi.

Mereka semua pun ke rumahnya Raka, dan memberitahukan kepada orang tua Raka untuk segera memberitahu putranya untuk tidak mendekati Tammy, jika masih saja seperti itu, Ayah Ananda tidak segan-segan mengeluarkan Raka dari sekolah.

Orang tua Raka pun memarahi anaknya karena ingin mempacari anak dari pemilik sekolah.

Sejak saat itu, Raka berusaha untuk menyakinkan Ridho bahwa ia bisa menjaga dan melindungi Tammy.

"Lo emang ga kapok-kapoknya ye, udah diingetin sama kakaknya Tammy, jangan pernah dekati Tammy, lo masih aja berusaha. Yang ada lo bisa habis di tangannya kak Ridho". Ucap Claudia yang sangat kesal dengan makhluk satu ini.

"Wi, dia Raka, yang diceritain sama kak Ridho dulu". Ucap Tammy.

Alwi pun hanya terdiam saja, ia sedang memendam emosinya, bisa-bisanya kakaknya di dekati oleh cowok seperti itu.

"Wi, jangan kebawa emosi, bahaya nanti". Bisik Tammy yang menyadari bahwa Alwi sedang menahan amarahnya.

Alwi pun menganggukkan kepalanya saja.

"Jangan harap lo bisa dekati Tammy". Ucap Alwi dengan nada dinginnya. Semuanya pun menoleh kearah Alwi.

"Ternyata lo berani juga ya, emang lo siapanya dia ? Lagian lo juga bukan dari sekolah ini, ngapain ikut dengan Tammy". Ucap Raka.

"Gw akan menjaga kekasih gw dimanapun ia berada, seperti disini, gw ga akan pernah biarkan lo dekati Tammy, ataupun menyentuhnya sekalipun". Ucap Alwi dingin.

"Bedebah lo, mana buktinya kalo lo pacarnya dia". Ucap Raka kesal.

"Gw saksi dari hubungan mereka ini, makanya gw ga setuju kalo Tammy sama orang kayak lo, mending sama Alwi aja". Ucap Claudia.

"Jadi nama lo Alwi ya ? Nama yang bagus". Ucap Raka mendekati Alwi.

"Lo itu ga pantes jadi pacarnya Tammy, yang pantes itu gw". Ucap Raka menegaskan kata "gw".

Sedangkan Alwi masih terdiam dengan santainya, ia sedang memancing amarahnya itu, ia masih bisa menahan emosinya itu.

"Kenapa lo diem aja ? Apa lo takut sama gw hah ?". Tanya Raka.

"Gw ga takut sama manusia kayak lo, gw cuma takut sama Allah". Ucap Alwi yang masih dengan nada andalannya.

"Bedebah lo Alwi". Ucap Raka langsung menyiapkan kuda-kudanya.

"Sudah kuduga, kalo dia marah, pasti jadi kayak gini nih". Batin Alwi.

"Kalian semua mundur sekarang, jangan dekati dia, dia sedang marah sekarang". Ucap Alwi memeringati semuanya yang ada disitu.

Rumah Ternyamanku (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang