Flashback off
Semuanya yang mendengar itu pun terkejut. Mereka tak menyangka bahwa Bunda Inne bermimpi bertemu Kian Santang."Itu ga mungkin Bun, kan mereka sudah menjadi sejarah". Ucap Ridho tak percaya.
"Bunda juga awalnya ga percaya, tetapi ini kenyataannya". Ucap Bunda Inne.
"Sudah kuduga, pasti ada yang ga percaya dan ada juga yang kaget. Aku juga bingung kenapa ini bisa terjadi". Ucap Kian Santang.
"Mungkin karena kamu terhubung dengan Alwi, jadi ya bisa aja itu terjadi". Ucap Tammy.
"Bisa saja seperti itu, yunda". Ucap Kian Santang.
"Lalu mengapa itu bisa terjadi, rayi ?". Tanya Ridho penasaran. Kian Santang pun menghela nafasnya pelan.
"Aku tak yakin pasti, tetapi menurut para tabib disana, ada sesuatu yang membuat kita bisa terhubung kuat seperti ini. Walaupun wajah kita sama, tak mungkin hanya itu saja penyebab kita bisa terhubung seperti itu". Ucap Kian Santang terdiam sejenak.
Semuanya pun hanya diam menunggu Kian Santang melanjutkan bicaranya.
"Di dalam tubuh kami berdua, terdapat sebuah batu delima merah yang bisa membuat kami menyatukan raga kami dan membuat kami bisa terhubung satu sama lain. Apa yang aku lihat, apa yang kurasakan, apa yang kudengar juga bisa Alwi rasakan, termasuk jika salah satu kami ada yang terluka, maka yang satu lagi akan ikut terluka juga". Lanjut Kian Santang panjang lebar
Semuanya pun terkejut sekaligus khawatir mendengar itu semua, kecuali Ayah Ananda, yang sepertinya sudah tahu semua. Mungkin karena Ayah Ananda juga terhubung dengan Ayahanda Prabu Siliwangi.
"Dan sepertinya Ayah Ananda sudah mengetahui semua sejak lama". Ucap Kian Santang melirik kearah Ayah Ananda yang sejak tadi terdiam.
Semuanya pun langsung fokus kearah Ayah Ananda.
"Mengapa Ayah tidak kasih tau kami jika Ayah sudah mengetahuinya ? Aku yakin Ayah juga terhubung dengan Ayahanda Prabu Siliwangi walaupun tidak menggunakan batu mustika merah delima". Tanya dan ucap Tammy.
Ayah Ananda pun menghela napasnya pelan.
"Ayah tidak ingin kalian khawatir saja". Jawab Ayah Ananda.
"Sejak kapan itu bisa terjadi ?". Tanya Ridho.
"Sejak kami berdua masih bayi, saat itu sukma Ayahanda datang kesini untuk menjenguk Alwi. Bagaimanapun Alwi adalah putra Ayahanda. Saat itu Nanda juga masih bayi, umur kami saat itu berusia 3 bulan". Jawab Kian Santang.
"Resi Kuncung putih juga mengatakan bahwa kami berdua anak istimewa, walaupun Alwi dari masa depan. Itu saja yang aku dapatkan dari Ayahanda". Lanjut Kian Santang.
"Jadi selama ini kamu yang melindunginya dan menemaninya di dalam tubuhnya Alwi ?". Tanya Tammy.
"Iya yunda, jadi Alwi tidak terlalu kesepian. Aku bisa mengajak dia ngobrol, disekolah pun aku bisa menemaninya. Dia tetap adikku yunda". Ucap Kian Santang sambil tersenyum.
"Apa tidak cara lain untuk memisahkan kalian berdua ? Kalian berbeda masa". Tanya Ridho.
"Ada satu cara, yaitu mengeluarkan batu merah delima dari tubuhnya. Tetapi resikonya, salah satu dari kami akan menghilang, bahkan bisa saja keduanya". Jawab Kian Santang.
"Astagfirullahalzim, itu sangat berbahaya Nak. Bagaimana jika ada orang yang ingin menghancurkannya melalui dirimu putraku". Ucap Bunda Inne khawatir.
"Tenang saja Ibunda, itu tidak akan terjadi. Aku akan menjaga diriku sendiri dengan baik, aku akan melindungi dirinya. Jangan terlalu khawatir Bunda, Alwi akan sedih melihatnya". Ucap Kian Santang menenangkan Ibundanya
"Apa tidak ada cara lain ?". Tanya Claudia yang sedari tadi diam saja.
"Tidak ada Prahasini". Jawab Kian Santang.
Jawaban dari Kian Santang membuat mereka semakin khawatir akan keadaanya Alwi.
"Kalian tenang saja, aku akan berusaha melindunginya dengan baik. Aku berjanji". Ucap Kian Santang yang sepertinya paham apa yang mereka rasakan.
"Lebih baik, sekarang kita mencari cara bagaimana cara menyelamatkan Alwi". Lanjut Kian Santang.
"Kau benar, Rayi. Aku sampai lupa akan hal itu". Ucap Ridho.
"Pake kata-kata biasa aja kak, anggap aku kayak Alwi aja. Aku kan kakaknya". Ucap Kian Santang sambil tersenyum.
"Yaudah, berarti kakak panggil kamu Reyhan, gapapa kan ?". Ucap Ridho.
"Gapapa kak, bagus kok nama itu. Kita kan tetap keluarga, walaupun beda masa". Ucap Kian Santang.
"Oke Reyhan". Ucap semuanya.
Kian Santang pun tersenyum mendengar itu.
"Oke, sekarang kita harus gimana ?". Tanya Masaji.
"Hmm, kayaknya Reyhan tau caranya. Reyhan kan pasti sering buat rencana-rencana kayak gini". Ucap Tammy.
"Nah bener tuh, El setuju". Ucap Suheil setuju.
"Kebiasaan kamu El". Ucap Reyhan tersenyum geli.
Suheil yang mendengar suara yang sangat ia rindukan itu pun senang, walaupun dia bukannya Alwi melainkan Reyhan.
"Suara yang sama, aku seperti melihat Alwi". Batin Suheil.
"Aku seperti melihat putraku Alwi kembali". Batin Ayah Ananda dan Bunda Inne.
"Aku tau caranya". Ucap Reyhan membubarkan lamunan mereka.
"Gimana caranya, Han ?". Tanya Ridho.
"Jadi...". Ucapannya terpotong oleh suara salam seseorang.
"Assalamualaikum". Ucap Om Rafi yang datang bersama keluarganya.
"Waalaikumsalam". Jawab semuanya.
Sandy pun terkejut melihat Reyhan yang sangat mirip Alwi, tetapi tak disangka ia malah langsung memeluk Reyhan karena ia mengira Alwi telah kembali.
Reyhan yang terkejut akan pelukannya itu pun bingung harus melakukan apa. Tetapi ia tetap membalas pelukan dari Sandy, ia baru pertama kali dipeluk oleh seorang wanita selain kakak perempuannya dan Ibundanya.
Walaupun ia pernah merasakannya melalui raganya Alwi, tetap saja rasanya sangat berbeda.
"Alhamdulilah, kamu udah kembali lagi. Aku khawatir sama kamu". Ucap Sandy di dalam pelukannya. Sedangkan yang dipeluk hanya diam saja.
"Reyhan, kalo kamu ga nyaman, lepasin aja pelan-pelan. Aku tau kalo kamu ga nyaman, aku juga ga nyaman kok". Suara Alwi yang ia dengar.
"Tapi dia kan pacarmu Wii". Balas Reyhan di dalam hati.
"Heh, kata siapa dia pacarku Han". Suara Alwi yang sepertinya kesal akan ucapan dari Reyhan.
Reyhan yang mendengar itu pun terkekeh geli.
Reyhan pun segera melepaskan pelukan dari Sandy dengan pelannya. Sandy yang melihat itu pun terkejut.
"Aku bukan Alwi, tapi aku saudara kembarnya Alwi". Ucap Reyhan sambil tersenyum.
Keluarga Alexander yang mendengar itu pun terkejut, bukannya Alwi ga ada kembaran ya, pikir mereka.
"Dia Reyhan, kembarannya Alwi. Ia baru aja pulang dari Jepang karena ia rindu dengan Alwi, dan dia juga mau sekolah disini bersama Alwi. Makanya ia ga pernah keliatan, dia juga lahir disana". Ucap Ayah Ananda yang sepertinya tidak akan memberitahu yang sebenarnya pada mereka.
"Eh maaf ya, Han. Soalnya wajahmu mirip banget sama Alwi". Ucap Sandy.
"Iya, gapapa kok. Aku tau kamu ga sengaja". Ucap Reyhan sambil tersenyum.
"Senyuman itu adalah senyuman yang aku rindukan. Aku rindu sama kamu Alwi". Batin Sandy menatap senyuman Reyhan, senyuman yang sangat mirip dengan Alwi.
"Aku harap dia tidak mencintaiku, aku tidak mau merebut dia dari adikku sendiri". Batin Reyhan.
**************
Selamat Membaca
#alwiassegaf
#rientammy
#ahmadridho
#anandagoerge
#inneazri
#keluargagoerge
#menujupartterakhir
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah Ternyamanku (Selesai)
Teen FictionAssalamualaikum semuanya ! Ini adalah cerita ketigaku, semoga kalian suka ya sama ceritanya. Untuk saran dan kritik terhadap ceritaku ini bisa komenn yaa... Note : Cerita ini hanya khayalan author semata -Tolong hargai cerita ini, jangan plagiat Cer...