Part 4 (Sudah di revisi)

304 40 3
                                    


Di mobilnya Alwi

"Wi, kamu bisa nyetirnya ?". Tanya Ridho.

"Bisa kak". Jawab Alwi sambil memakai sabuk pengaman.

"Kalo kamu merasa pusing lagi, bilang ke kakak atau enggak kak Ridho ya". Ucap Tammy.

"Iya kak". Jawab Alwi menganggukkan kepalanya.

Alwi pun mulai melajukan mobilnya, ia menyetirnya dengan kecepatan sedang.

"Kita ke restoran dulu, Alwi dikasih tau Suheil ada restoran di sekitar sini". Ucap Alwi yang fokus menyetir.

"Restorannya ada makanan apa aja ?". Tanya Tammy.

"Ya restoran makanan Jepang yang kakak berdua pengen". Jawab Alwi.

Ridho dan Tammy sempat menceritakan bahwa mereka berdua ingin sekali memakan makanan khas Jepang.

"Beneran kamu mau ngajak kakak ke sana ?". Tanya Ridho terkejut.

"Iya kak, Alwi serius mau ngajak kalian ke sana, kebetulan Alwi kepengen juga dan Suheil juga kasih tau ada restoran makanan Jepang sekitar sini, yaudah Alwi ngajak kakak berdua sekalian. Nanti Alwi yang traktir". Jawab Alwi sambil tersenyum.

"Yey, makasih Wi". Ucap Ridho dan Tammy senang.

"Iya, sama-sama". Jawab Alwi tersenyum.

"Alwi senang bisa membuat kak Ridho dan kak Tammy bahagia. Teruslah tersenyum seperti ini kak". Batin Alwi.

"Kakak ga menyangka kamu mengerti apa yang aku dan Tammy rasakan, dan apa yang kami inginkan. Sedangkan kami tidak tau apa yang selama ini kamu rasakan, dan apa yang kamu inginkan. Kakak berharap kamu mau menceritakannya pada kami sehingga kami bisa membantumu seperti yang kamu lakukan kepada kakak". Batin Ridho.

"Kakak harap kamu ga mempunyai masalah dan kamu pendam sendiri Wi". Batin Tammy.

Entah mengapa mereka berdua merasa bahwa Alwi menyembunyikan sesuatu dari mereka.

**************

Skip sampai di restoran

"Kakak berdua boleh pesan apa aja yang kakak mau". Ucap Alwi memberikan buku menu.

"Oke Wi, kamu pesan apa ?". Tanya Tammy.

"Alwi pesan Sushi, minumnya milkshake cokelat". Jawab Alwi.

Ridho dan Tammy pun kembali fokus ke buku yang berisi makanan di restoran tersebut. Tiba-tiba dada Alwi terasa sangat sakit, tetapi Alwi tetap berusaha memahami.

Ia pun berniat pergi ke toilet untuk meminum obatnya. Entah apa penyakit yang Alwi sembunyikan selama ini dari keluarganya.

"Kak, Alwi mau ke toilet sebentar. Nanti mbak yang tulis pesanan kita bakal ke sini". Ucap Alwi lemas.

"Hati-hati Wi". Jawab Ridho.

Alwi pun bergegas menuju ke toilet sambil menahan rasa sakit di dadanya.

"Kenapa aku merasa Alwi seperti menahan rasa sakit ya ?". Batin Tammy.

***************

Di toilet
Alwi pun menyenderkan punggungnya di tembok di toilet. Ia pun memejamkan matanya untuk menahan rasa sakitnya.

"Dada Alwi sakit banget ya Allah". Ucap Alwi memegang dadanya.

Alwi pun segera mengeluarkan obat dan tempat minum dari tasnya. Setiap hari Alwi selalu membawa obatnya dan minum untuk berjaga-jaga jika terjadi seperti ini lagi.

Setelah meminum obat, Alwi pun berusaha untuk mengembalikan nafasnya yang tadi sempat tersengal-sengal akibat rasa sakit yang ia alami.

"Alhamdulillah, udah mendingan sekarang". Ucap Alwi lega.

"Mungkin karena Alwi kecapean, jadi kambuh lagi". Ucap Alwi sambil menatap dirinya di cermin.

"Jangan ada yang tau ataupun curiga terhadap Alwi, Alwi takut mereka khawatir jika tau Alwi mempunyai penyakit lain selain imun Alwi yang lemah. Alwi ga mau mereka khawatir". Lanjutnya.

"Udahlah, mendingan Alwi kembali kesana lagi, takut kak Ridho sama kak Tammy curiga". Ucap Alwi lagi.

Alwi pun bergegas menuju ke tempat Ridho dan Tammy berada.

***********

Selamat membaca....

Rumah Ternyamanku (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang