Part 20 (Sudah direvisi)

164 20 1
                                    

Di kamarnya Tammy

Terlihat Tammy sedang menyisir rambutnya sambil bersenangdung kecil. Ia pun tersenyum senang karena ia bisa pergi berdua dengan adiknya, biasanya Tammy sering pergi bersama sang kakak, yaitu Ridho.

Tapi raut wajahnya pun berubah menjadi sedih, karena ia takut Alwi tidak nyaman jika bersama dirinya.

"Apa Alwi senang ya bisa pergi sama Tammy ?". Batin Tammy sambil menatap dirinya di depan cermin.

Ia pun menaruh sisirnya di meja rias, kemudian ia pun berjalan menuju lemari berisi berbagai macam tas, dimulai dari yang kecil sampai yang besar.

Sebenarnya bukan hanya tasnya saja, tetapi sebagian ada tas milik sang Bunda. Tiba-tiba ada yang mengetuk pintunya.

"Masuk aja". Ucap Tammy yang masih sibuk memilih tasnya.

Pintu itupun terbuka, dan terlihat seorang remaja laki-laki yang tersenyum melihatnya. Ia pun menutup kembali pintu kamarnya.

"Kak Tammy cantik juga ya". Batin remaja laki-laki itu sambil tersenyum melihat kecantikan kakaknya itu.

"Assalamualaikum". Ucap remaja laki-laki itu.

"Waalaikumsalam". Jawab Tammy yang masih sibuk memilih tasnya.

Remaja laki-laki itu pun mendekati sang kakak. Tammy pun menoleh kearahnya, dan ia pun terkejut.

"Eh Alwi, aku pikir kak Ridho". Ucap Tammy terkejut. Alwi pun tersenyum saja menanggapi ucapan kakaknya.

"Kakak juga sibuk banget pilih tasnya". Ucap Alwi tersenyum geli.

"Ya namanya juga cewek Wi, pasti gitulah. Nanti kalo kamu udah nikah, kamu rasain nanti". Ucap Tammy tersenyum jahil.

"Malah bahas nikah". Ucap Alwi sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Biar Alwi yang pilih". Lanjut Alwi.

Tammy pun terkejut, karena tidak mungkin Alwi mau memilihkan tas untuknya, biasanya untuk Ibundanya saja.

"Kamu serius Wi ?". Tanya Tammy tak percaya.

"Iya, Alwi serius". Jawab Alwi tersenyum.

"Sekalian latihan jadi suami yang baik". Lanjut Alwi.

"Ada-ada aja kamu Wi. Kayaknya kamu udah siap nih". Ucap Tammy tersenyum jahil.

Sedangkan Alwi itu tidak memperdulikan ucapan kakaknya itu, ia pun memilihkan tas yang bagus untuk kakaknya itu.

"Kakak pakai yang ini ya". Ucap Alwi memberikan sebuah tas.

"Wah, ini bagus banget, warnanya juga kesukaan Tammy. Tapi kayaknya Tammy ga punya tas sebagus ini deh". Ucap Tammy sambil melihat-lihat tasnya itu.

"Itu dari Alwi". Ucap Alwi singkat.

"Kamu beli kapan ? Kok kakak ga tau ?". Tanya Tammy terkejut.

"Alwi beli online, kebetulan ada mamahnya temannya Alwi ada yang jual, yaudah Alwi beli tasnya ke dia, soalnya itu yang paling Alwi percaya. Habis itu Alwi taruh disini waktu kakak udah tidur, kakak juga lagi pakai headset, jadinya ga denger". Jawab Alwi tersenyum.

"Makasih ya Wi, kakak suka sama tasnya. Kakak jadi makin sayang deh sama kamu". Ucap Tammy tersenyum senang.

"Iya kak, sama-sama. Alhamdulillah, kalo kakak suka sama tasnya". Ucap Alwi tersenyum melihat kakaknya senang itu.

"Kamu ganteng banget Wi, padahal cuma pakai kayak gitu doang. Gimana pake baju pernikahan ya". Ucap Tammy tersenyum jahil.

Sedangkan Alwi hanya terdiam saja mendengar ucapan kakaknya itu.

Rumah Ternyamanku (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang