Sampai di rumah
"Assalamualaikum Ayah, Bunda". Ucap Ridho, Tammy, dan Alwi."Waalaikumsalam, eh putra-putri Ayah dan Bunda sudah pulang nih". Ucap Ayah Ananda tersenyum. Ridho, Tammy, dan Alwi pun menyalami Ayah Ananda, kemudian mereka bertiga pun duduk di sofa disusul oleh Ayah Ananda.
"Bagaimana jalan-jalannya ? Seru ?". Tanya Ayah Ananda.
"Seru banget yah, Tammy aja posting fotonya banyak banget". Ucap Ridho.
"Iya yah, pokoknya seru banget". Ucap Tammy.
"Ucapkan terima kasih kalian pada adik kalian, kan adik kalian yang sudah mengajak kalian makan dan jalan-jalan". Ucap Ayah Ananda.
"Terimakasih ya Wi". Ucap Ridho dan Tammy.
"Iya kak, sama-sama". Jawab Alwi sambil tersenyum.
"Eh putra-putri Ibunda udah pada pulang nih". Ucap Bunda Inne yang baru saja datang dari dapur.
"Iya Bun". Ucap Ridho.
"Bunda habis ngapain ?". Tanya Alwi.
"Bunda habis cuci piring Wi". Jawab Bunda Inne. Sedangkan Alwi hanya ber-oh ria saja.
"Nah karena sekarang kita sudah kumpul, Ayah akan memberitahu sesuatu yang sangat penting untuk kalian, terutama untuk kamu Alwi yang sudah ditetapkan sebagai penerus perusahaan Ayah nanti". Ucap Ayah Ananda serius.
"Memang itu tidak berbahaya untuk Alwi ?". Tanya Tammy sambil melirik Alwi.
"Itu sudah menjadi keputusan karyawan di sana, Ayah juga tidak bisa menolaknya juga". Jawab Ayah Ananda.
"Terus apa yang mau Ayah beritahu pada kami ?". Tanya Alwi.
"Jadi seperti yang kita ketahui, banyak sekali perusahaan yang ingin merebut perusahaan Ayah, bahkan ada yang ingin menghancurkannya. Dan kalian tau perusahaan pak Rico kan ?". Ucap dan tanya Ayah Ananda.
"Tau yah". Jawab mereka bertiga.
"Pak Rico sangat membenci Ayah karena perusahaan Ayah lebih sukses darinya. Oleh karena itu, Ayah sempat menyuruh beberapa orang untuk mencari tau apa yang akan mereka lakukan setelah itu. Dan ternyata pak Rico ingin menghancurkan perusahaan Ayah sekaligus meneror keluarga kita. Jadi selama ini sudah ada beberapa orang suruhannya untuk mengawasi kita". Ucap Ayah Ananda serius. Mereka berempat pun terkejut mendengar itu.
"Terus apa hubungannya dengan putra bungsu kita yah ?". Tanya Bunda Inne khawatir.
"Karena Alwi akan menjadi penerus perusahaan Ayah nanti, pak Rico tidak ingin itu terjadi. Karena Alwi anak yang cerdas dan bijaksana, pasti perusahaan Ayah akan lebih maju berkat kecerdasannya, dan itu membuat perusahaannya bangkrut. Jadi di keluarga ini, yang diincar olehnya bukanlah Ayah, melainkan Alwi yang dincar. Jadi Ayah minta Alwi jangan sendirian di dalam rumah, maupun di luar rumah. Ayah juga akan menyuruh beberapa bogyguard untuk menjaga kamu". Jawab Ayah Ananda.
"Astaghfirullahalazim, jadi ini yang membuat Alwi gelisah selama seminggu ini". Batin Alwi.
"Tenang aja yah, aku dan Tammy akan menjaga Alwi. Lagian sekolahnya sebelahan ini, jadi kita bisa ngawasin Alwi walaupun ga terlalu sering juga". Ucap Ridho.
"Bagaimana Wi ? Apa kamu keberatan ?". Tanya Ayah Ananda. Alwi pun terdiam sejenak.
"Hmm, enggak yah, Alwi ga merasa keberatan. Karena ini juga demi kebaikan Alwi". Jawab Alwi tersenyum.
Ayah Ananda pun membalas senyumannya. Tiba-tiba dadanya Alwi kembali terasa nyeri, tetapi ini lebih sakit di bandingkan dengan di restoran.
"Kamu kenapa Nak ?". Tanya Bunda Inne khawatir melihat putranya memegang dadanya sambil menahan rasa sakit.
"Sa-kit -Bun-da". Ucap Alwi terbata-bata.
Kemudian ia pun pingsan karena sudah tidak kuat menahan rasa sakitnya. Untung saja Ridho menangkap tubuhnya yang hampir jatuh ke lantai."Kita bawa ke rumah sakit aja yah, takut Alwi kenapa-kenapa". Ucap Tammy khawatir.
Ayah Ananda pun mengangguk kemudian ia pun mengambil kunci mobil di kamarnya. Tidak lama kemudian, Ayah Ananda pun keluar dari kamarnya sambil membawa kunci mobilnya. Ridho pun menggendong Alwi dan membawanya ke mobil.
Tammy pun membukakan pintu mobilnya dan Ridho pun memasukkan Alwi ke dalam mobil. Posisi duduk mereka, Bunda Inne sama Ayah Ananda, Ridho dan Tammy sama Alwi di tengah. Ayah Ananda pun segera melajukan mobilnya menuju rumah sakit.
***********
"Sus, tolong adik saya, Sus". Ucap Ridho khawatir sambil menggendong Alwi.
"Silahkan taruh adik mas di brangkar ini". Ucap seorang Suster membawa sebuah brangkar.
Ridho pun menaruh tubuh Alwi di brangkar tersebut, kemudian seorang suster membawa brangkar Alwi ke dalam ruang ICU karena denyut jantungnya melemah.
Ada seorang dokter yang sedang berjalan mendekati mereka.
"Dok, tolong putra saya, lakukan apapun untuk menyelamatkan putra saya". Ucap Ayah Ananda.
"Insya Allah saya akan berusaha akan bapak, kalian berdoa saja semoga pasien akan baik baik saja". Ucap dokter yang bernametag Airiska itu. Kemudian dokter Riska pun masuk ke dalam.
"Yah, biasanya kalo ngerasa nyeri di dada, itu kan ciri-ciri orang yang memiliki penyakit jantung yah". Ucap Tammy.
"Tapi ga mungkin Alwi punya penyakit jantung Tam". Ucap Ridho.
"Itu yang buat Tammy bingung kak". Ucap Tammy.
"Jangan sampai Bunda tau soal ini, takutnya Bunda semakin sedih nanti". Lanjut Tammy.
"Iya Tam". Jawab Ridho.
"Alwi, kamu harus kuat ya, kakak tau kamu itu adiknya kakak yang paling kuat kayak Kian Santang. Jadi jangan biarkan air mata kami jatuh begitu saja". Batin Tammy menatap Bunda Inne yang sedang ditenangkan oleh sang Ayah.
****************
Selamat membaca....
Aku upload terakhir ya guys 😭😭

KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah Ternyamanku (Selesai)
Novela JuvenilAssalamualaikum semuanya ! Ini adalah cerita ketigaku, semoga kalian suka ya sama ceritanya. Untuk saran dan kritik terhadap ceritaku ini bisa komenn yaa... Note : Cerita ini hanya khayalan author semata -Tolong hargai cerita ini, jangan plagiat Cer...