Part 34 (Sudah direvisi)

171 22 47
                                    


Skip sampai villa di Bandung
"Alhamdulillah, akhirnya sampai di Bandung". Ucap Ridho lega.

"Iya kak, Alhamdulillah". Ucap Tammy.

"Yasudah, kalian turun dulu sana. Bawa barang-barang kalian dan barang-barang Ayah sama Bunda di belakang". Ucap Bunda Inne.

"Terus Alwi gimana ?". Tanya Ridho sambil melihat kearah Alwi yang masih tertidur.

"Bunda bangunin kok, atau enggak Ayah yang gendong". Ucap Bunda Inne. Ridho dan Tammy pun turun dari mobil untuk mengambil barang-barang mereka di bagasi mobil.

"Alwi sayang, bangun dulu ya, kita udah sampai di villa. Nanti Alwi bisa tidur lagi di kamar biar nyaman tidurnya". Ucap Bunda Inne sambil mengusap-usap pipi gemoynya itu.

"Hmm". Ucap Alwi yang masih memejamkan matanya.

"Aduh, bontotnya Bunda. Bangun dulu, nanti lanjutin lagi tidurnya di kamar". Ucap Bunda Inne membelai rambutnya dengan lembut

"Udah sampai Bun ?". Tanya Alwi yang masih memejamkan matanya.

"Udah Wii, kakak-kakakmu aja udah turun dari mobil". Jawab Ayah Ananda.

"Masih pusing ya ?". Tanya Bunda Inne, yang langsung dibalas dengan anggukan Alwi.

"Yaudah, nanti makan dulu, habis itu minum obat. Setelah itu Alwi bisa istirahat deh". Ucap Bunda Inne.

"Turun dulu yuk, Bunda tuntun". Ucap Bunda Inne. Alwi pun membuka matanya secara perlahan kemudian ia pun bangun dari baringannya.

Alwi pun turun dari mobil, dibantu oleh Bunda Inne. Sedangkan Ayah Ananda membantu Ridho dan Tammy menurunkan barang-barangnya.

"Alwi kenapa, Nne ?". Tanya Tante Riska datang bersama putra-putrinya.

"Kepalanya pusing katanya. Dia emang kalo udah perjalanan jauh, sering banget kayak gini. Biasanya malamnya langsung demam dia". Jawab Bunda Inne.

"Biar El aja yang tuntun Alwi, Tan". Ucap Suheil.

"Ga usah El, Alwi bisa kok jalan sendiri". Ucap Alwi

"Yakin ? Badan kamu lemas gitu loh". Ucap Suheil.

"Iya, yakin El". Ucap Alwi.

"Yaudah, tapi kalo ga kuat jalannya, bilang ke aku ya". Ucap Suheil.

"Iya El". Jawab Alwi sambil tersenyum.

"Udah, masuk dulu yuk. Kasihan Alwi". Ucap Om Ryan datang bersama yang lainnya.

"Udah dikeluarin semua ?". Tanya Tante Riska

"Sudah, Mah". Jawab Om Ryan. Mereka semua pun masuk ke dalam villa.

"Besar banget Yah, nyaman juga disini. Tapi ini punya siapa ?". Tanya Tammy.

"Ayah juga tau Tam, Alwi yang ngajak kita kesini soalnya". Ucap Ayah Ananda.

"Ini punya siapa Wii ?". Tanya Ridho.

"Alwi". Jawab Alwi singkat.

"Hah ? Serius ? Jangan bohonglah Wii, kita lagi ga bercanda. Ga mungkinlah seorang anak SMP bisa punya villa sebesar ini". Ucap Suheil ga percaya.

"Alwi serius El, Alwi ga bercanda. Kalo ga percaya, kamu lihat deh warna dindingnya dan bentuk ruangannya". Ucap Alwi sambil tersenyum.

"Eh ini kan kayak yang kamu gambar Wii, dulu kamu bilang, katanya kamu mau punya villa kayak gini, terus kata kamu supaya nanti pas kita udah beranjak remaja, kita bisa liburan ke Bandung dan nginapnya disini". Ucap Suheil.

"Nah itu ingat, kalian pada ingat ga ?". Tanya Alwi sambil tersenyum.

"Ingat bangetlah Wii, ga mungkin kita lupain". Ucap Ridho.

Rumah Ternyamanku (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang