Setelah selesai makan, mereka semua pun memutuskan untuk berkumpul di ruang keluarga.
"Kalian belum jawab pertanyaan Alwi tadi". Ucap Alwi dengan nada dingin.
Ayah Ananda pun menghela nafasnya pelan, sepertinya ini tidak bisa disembunyikan lebih lama lagi.
"Benar yang kamu katakan, tapi ada alasannya kenapa mereka seperti itu". Ucap Ayah Ananda.
"Iya Wi, jadi kamu jangan salah paham dulu. Kami ingat dengan yang kamu katakan sebelum berangkat, saat itu kamu mengatakan, kalian harus akrab walaupun tidak ada Alwi di samping kalian. Padahal usiamu masih tergolong muda, tapi kamu paham apa yang akan terjadi jika tidak seperti itu. Tapi ego kami yang membuat kami jadi seperti ini". Ucap Ridho.
"Iya Wi". Ucap Tammy. Sedangkan Alwi diam saja mendengarkannya.
"Harusnya Ayah dan Bunda juga menghentikannya waktu itu". Ucap Ayah Ananda merasa bersalah.
"Memang kejadian apa yang membuat kakak-kakak saling bermusuhan ?". Tanya Alwi.
"Apa ada kaitannya dengan Alwi ?". Tanya Alwi lirih.
Ayah Ananda pun melirik kearah Bunda Inne, Bunda Inne yang merasa dilirik pun langsung mengangguk setuju untuk menceritakan kejadian itu.
"Jadi ceritanya seperti ini Nak, jadi waktu kakak-kakakmu masih SD, kak Ridho kelas 6, sedangkan kak Tammy kelas 5. Waktu itu, kakak-kakakmu ingin sekali memberikanmu hadiah, tapi kamu tidak ada disini. Mereka berdua pun memutuskan untuk membelikanmu hadiah, dan memberikannya pada saat kamu sudah pulang ke Indonesia. Dan bertengkaran pun terjadi, saat itu kakakmu, Ridho bilang pada Tammy bahwa karena ia anak pertama, maka ia lebih mengetahui apa yang kamu suka, tetapi Tammy bersikeras bahwa ia lebih banyak mengetahui apa yang kamu suka. Karena Ridho anaknya cepat emosi, ia hampir ingin menampar Tammy karena ia tidak terima dengan ucapan Tammy, dan untuk saja Ayah dan Bunda melihat kejadian itu dan langsung menghentikannya. Sejak saat itu, kakak-kakakmu mulai sering berjauhan, dan saling tidak menganggap bahwa mereka adalah saudara di sekolah, kakak-kakakmu jadi sering bertengkar hanya karena hal kecil sampai mereka beranjak remaja. Tetapi untungnya kamu pulang ke Indonesia dan langsung memperbaiki hubungan kedua kakak-kakakmu yang sempat retak saat kakak-kakakmu SMP. Kejadian itu sudah cukup lama, selama 5 tahun kakak-kakakmu saling berjauhan, Ayah dan Bunda sudah mencoba memperbaiki hubungan mereka, tapi tidak berhasil. Maafkan Ayah dan Bunda, harusnya Ayah dan Bunda menghentikannya dengan cepat, tapi saat itu Ayah dan Bunda sedang pergi belanja untuk kebutuhan sehari-hari". Ucap Ayah Ananda merasa bersalah.
"Maafkan kakak juga, harusnya sebagai seorang kakak, tidak seharusnya seperti itu". Ucap Ridho merasa bersalah.
Karena memang dari awal, yang salah itu Ridho karena membuat hubungannya dengan Tammy retak, coba kalian pikirkan lagi, siapa yang bersalah atas kejadian itu.
Alwi yang mendengar itupun langsung tersenyum.
"Iya, Alwi maafkan. Alwi tau, waktu itu kakak-kakak masih labil, dan kak Ridho pun belum bisa menahan amarahnya dengan baik, jadi Alwi ngerti kok". Ucap Alwi sambil tersenyum.
Mereka berdua pun membalas senyumannya itu.
"Oh ya, kata kak Ridho, kak Aji mau datang kan". Ucap Alwi mengalihkan pembicaraan.
"Benar Dho, Aji mau datang ?". Tanya Ayah Ananda.
"Iya yah, katanya sekalian mau nginap disini. Gapapa kan ?". Ucap Ridho.
"Gapapa dong sayang, biar tambah rame". Ucap Bunda Inne tersenyum.
"Claudia juga mau kesini juga Bun". Ucap Tammy.
![](https://img.wattpad.com/cover/310115514-288-k960896.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah Ternyamanku (Selesai)
Teen FictionAssalamualaikum semuanya ! Ini adalah cerita ketigaku, semoga kalian suka ya sama ceritanya. Untuk saran dan kritik terhadap ceritaku ini bisa komenn yaa... Note : Cerita ini hanya khayalan author semata -Tolong hargai cerita ini, jangan plagiat Cer...