Song: Where Were You In The Morning-Shawn Mendes
***
Anne masih tidak selesai menertawakan apa yang barusan terjadi. Benar-benar lucu membayangkan kalau ia akan bekerjasama dengan Gama beberapa waktu kedepan.
"Lo tuh sejak kapan sih di Jogja?"
Gama mengalihkan pandangnya kearah Anne yang duduk disampingnya, sebentar saja karena ia harus kembali memfokuskan lagi matanya ke jalanan. Tak habis tingkah Anne sejak tadi. Sekarang lihat bagaimana dia menyilakan kakinya, menghadap Gama cukup lurus.
"Kapan ya? Seminggu balik dari Kanada."
"Balik dari Kanada kapan?"
"Awal April kayaknya."
Anne diam, sedang menghitung.
"6 bulan." sahut Gama cepat.
"6 bulan jadi sound editor?"
"Gue tuh sebenarnya ke Jogja dapat tawaran buat ngisi festival musik. Terus temen gue disana kebetulan mau bikin MV dan yang jadi sound editornya Mas Yudis. Gue ketemu. Terus temen gue tiba-tiba aja mempromosikan gue kalo gue bisa, jadinya ya gitu deh."
"Kenapa mereka mention lo dari Jogja bukan Kanada?"
"Yah emang apa bedanya. Gue emang di Jogja."
Anne protes. "Bedalah."
"Mau makan apa?"
Gama mengalihkan pembicaraan ke topik yang lain. Enggan meladeni Anne yang Gama yakini 100 persen akan menghujaninya dengan pujian entah itu juga selamat atas diterimanya ia dihati Mas Yudis alias departemen paska produksi kantornya.
"Mcd aja kali ya. Drive thru."
"Hm?"
"Makan." ulang Gama.
"Ih kan mau ke tukang urut."
Pemuda itu ketawa. "Ngapain lagi sih? Masih aja." Habis itu Gama melirik kakinya. "Orang udah nggak bengkak. Tuh gue bisa make sepatu. Lo juga liat gue jalan kesana kesini."
"Jangan boong deh."
"Ngapain boong."
"Mungkin lo nahan sakit."
"Ngapain juga gue nahan sakit."
"Beneran nggak sih ini?"
"Beneran, Ann." Suara lembut Gama kembali terdengar. "Kita beli makan aja ya. Gue laper. Habis ini gue masih harus balik kantor."
Pada akhirnya, Anne setuju dengan keputusan Gama. Untuk tidak ke tukang urut tapi merapat ke Mcd. Seperti kata Gama, dia harus ke kantor lagi karena ada yang mau diomongin sama timnya. Selanjutnya mereka memesan burger dan ice coffee. Pilihan Anne, tentu saja.
"Eh ntar mampir dulu ya mau beli makanan anjing gue. Mumpung gue ingat." kata Anne dalam kunyahan di mulutnya. "Ada deket sini."
Gama juga menyesap ice coffee pelan-pelan lalu disambut Anne karena ia begitu kesulitan untuk menaruh kembali. "You have a dog?"
"Yes." Anne menjawab dengan senyum paling lebar. "Lucu banget. Lo harus liat sendiri."
"Tinggal di apart?"
"Nggak lah. Di rumah."
Pemuda itu mengangguk saja. Tak menyahut karena Anne mulai bercerita soal anjingnya yang suka maminya bawa ke apart untuk sekedar melepas rindu dengannya yang jarang pulang. Uti, nama anjingnya, cerita Anne, dari bayi dirawat di rumah sama mami.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANNE AND GAMA (the 30th night of September)
Romance[COMPLETED] Ini cuma kisah manusia-manusia quarter life crisis yang katanya nggak mau mikirin soal asmara tapi kenyataannya hanya seorang fakir cinta yang pengen juga punya pacar kayak orang-orang. Anne dan Gama sempat berpisah selama dua tahun kare...