Song: HONNE, BEKA-Crying Over You
***
Sementara Anne memoles wajahnya, Gama di belakang sibuk mengeringkan rambut perempuan itu. Dari pantulan cermin, ia dapat melihat bagaimana perempuannya melakukan semua hal dengan amat gesit. Dari cara dia melukis alisnya, menaruh merah-merah di kelopak matanya, di kedua sisi pipinya dan juga bibirnya. Gama bengong karena lama-lama cantiknya nambah.
"Gam, yang bener dong ngeringinnya." Anne menyadari kekasihnya itu diam di sana. Bukan lagi mengeringkan rambutnya tapi ngeringin angin, Anne nggak tahu. "Kalo kayak gini kapan selesai." Mukanya udah ditekuk, bete.
Gama segera meminta maaf dan kembali mengacak-acak rambut perempuannya. Ia cepat paham cara pemakaian hair dryer. Walaupun awalnya pas diajarin itu dia pelan-pelan banget ngambil rambut Anne—kayak sehelai-helai gitu. Ya Tuhan.. akhirnya Anne mempraktekkan dan DIA KAGET. Tapi setelah beberapa menit dan kata Anne nggak papa, dia malah menikmatinya.
"Udah jam berapa sih?"
Gama menengok ponselnya di meja. "Jam 7:50."
"Yaampuuuun kita udah harus sampe tempat Mbak Chara jam 9, Gaaaaam."
Hari ini, mereka mau ke acara tunangannya Mbak Chara dan Bang Danes tapi MEREKA TELAT BANGUN. Anne itu diminta Mbak Chara untuk hadir di acaranya lebih awal. Buat nemenin dia katanya. Karena takut macet dan lain-lain nggak keburu ke tempat Mbak Chara, Anne dan Gama memutuskan otewe ke Bandung tadi malam. Tapi kalau kasusnya masih TELAT BANGUN KAYAK GINI JUGA NGAPAIN SIH GUE TANYA?????
"Aku udah nyuruh kamu tidur semalam tapi kamu nggak tidur-tidur." Gama merespon sambil masih ngacak-acak rambut pacarnya itu. Tidak selesai-selesai agenda kering-mengeringkan ini. "Jadinya kesiangan kan." lanjutnya.
Kesal karena tak terima diserang secara sepihak, Anne merampas hair dryer dari tangan Gama, menyerang balik. "Kamu yang bikin aku nggak bisa tidur!"
"Kamu buruan deh make upnya. Aku mau mandi." Dia dengan santainya ngomong begitu sambil melangkahkan kaki ke toilet. "Sampai aku udah selesai mandi kamu juga belum selesai, kamu aku tinggal." BISA-BISANYA DIA??? NGOMONG??? BEGITU??? DENGAN??? SANTAI, emang minta ditonjok.
Padahal Anne udah make jurus seribu bayangan buat moles mukanya. Dia juga nggak tahu kenapa ke tunangan Mbak Chara seheboh ini. Sebenarnya nggak heboh sih cuma karena telat bangun jadi kaya HSHSHSHSH GITU.
***
Sebenarnya nggak tahu juga konsep perempuan basahin rambut terus ngeringin rambut terus nyatok terus dikucir lagi. Gama mau protes sebenarnya tapi Anne udah keburu cantik duluan jadi dia kalem.
Tahu nggak sih cantik yang effortless? Nah Anne gitu. Dia nggak perlu usaha buat kelihatan cantik karena udah cantik cantik cantik dari sononya.
Dress hitam dengan motif bulat-bulat putih itu cocok buat dia. Rambutnya yang diikat tapi nggak kayak kucir kuda atau berantakan kayak yang dia biasa lakukan. Ikat sederhana dekat tekuk lehernya itu. Gimana ya Gama mendefinisikannya. Biasa aja tapi cantiknya nggak biasa. Kira-kira kayak gitu. Gama bingung. Cantik banget soalnya.
"Masih keburulah ya kita," katanya setibanya ia di dalam mobil.
"Untung kita udah sampai Bandung dari semalam." kata Gama sambil pelan-pelan mengeluarkan mobilnya dari parkiran basement. "Bayangin jam segini baru otw dari Jakarta. Apa nggak dimusuhin sama Mbak Chara kamu."
"Tapi bahaya. Kamu hampir nabrak trotoar."
"Harusnya emang nggak semalam itu kita."
"Siapa sih yang ganti jadwal meetingnya? Mas Yudis?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ANNE AND GAMA (the 30th night of September)
Romance[COMPLETED] Ini cuma kisah manusia-manusia quarter life crisis yang katanya nggak mau mikirin soal asmara tapi kenyataannya hanya seorang fakir cinta yang pengen juga punya pacar kayak orang-orang. Anne dan Gama sempat berpisah selama dua tahun kare...