[8] sunday 2.0

654 87 0
                                    

Song: Feel Something-Fiji Blue

***

"Mau cari apa lagi?"

Gama melihat troli yang didorong Anne. Isinya berbeda jauh dari miliknya. Minyak goreng, gula, kecap, saus dan entah apa lagi Gama tidak tahu namanya. Pas ditanya Anne kayak gitu, Gama bingung mau jawab apa. Dia nggak pernah belanja kayak gini. Kalau kepengen makan atau mau minum apa biasanya tinggal beli aja. Isi trolinya cuma air mineral doang.

"Di Kanada lo nggak pernah masak juga?" Anne tahu kalau Gama sebingung itu makanya dia melanjutkan dengan tanya lain. Sambil mendorong trolinya, meninggalkan Gama.

"Beli atau minta temen gue masakin,"

"Jadi itu alasan kenapa lo mau-mau aja gue ajak tes sekolah lagi di Kanada," Anne berdiri tegak pinggang tiba-tiba di hadapan Gama. "Tau kalo lo ada temen buat disuruh-suruh masak?"

"1 juta rupiah!" seru Gama kencang.

"Orang-orang kayak Ben dan gue harus didoain masuk surga deh." kata Anne setelah mendengar cerita kalau Gama suka minta temennya buat masakin dia.

Gama diam sebentar, kemudian terkekeh pelan. Mengingat bagaimana dulu rumahnya hampir kebakar karena Gama lupa kalau lagi masak mie di dapur. Sampai gosong panci yang ia pakai untuk merebus air. Sejak saat itu, Gama dilarang sama mamanya dan bikin Gama jadi gugup sama kegiatan yang namanya masak-memasak.

Terakhir kali pas kuliah juga Gama hampir bakar kosannya kalau nggak Ben yang matiin kompor karena dia lupa kalau lagi masak air untuk bikin kopi. Dan cerita ini sering Gama bagi ke orang-orang dan bikin semua orang jadi pada takut nyuruh dia masak.

Karena nggak tahu apa yang mau dia beli, Gama dari tadi memasukkan barang-barang yang sama kayak punya Anne. Apa yang diambil Anne, itu yang diambil Gama. Anne mengambil nugget, Gama juga. Anne mengambil yogurt, Gama juga. Diikutin semuanya.

"Kok isi troli lo sama kayak gue?" Anne menengok troli Gama yang isinya nyari sama. Sampai ada minuman datang bulan di sana. "Ini buat siapa?" Matanya memandang penuh curiga.

Gama melihat deskripsi minuman di tangan Anne itu. Langsung kaget. "Gue kira tadi kopi."

Anne cuma menggeleng heran. Lantas ditaruhnya minuman itu ke troli miliknya. Lanjut jalan.

"Itu untuk sakit datang bulan kan?"

"Itu lo tahu."

"Emang lo sakit?"

"Nggak gue. Ini buat temen gue." timpal Anne. "Sebenarnya gue belanja sebanyak ini juga buat dia. Soalnya dia suka nginep di apart gue. Kalo gue sendirian ngapain juga banyak-banyak."

"Prisia?"

"Kok lo tau-tauan?"

"Sering ketemu kan di kantor."

"Lama-lama tuh anak bisa dapat pacar orang kantor gue dibanding di kantor dia sendiri." Anne tiba-tiba membicarakan Prisia. "Bisa-bisanya lebih sering ke kantor gue dibanding kantornya."

Dengar gimana Anne ngomongin Prisia dengan banyak omelan itu, Gama paham kalau aslinya ia sayang banget sama temannya itu. "Kenal dimana?"

"Sama Prisia?"

"Iya."

"Kenal dari kerjaan sih awalnya. Waktu itu gue dapat project acara festival musik gitu. Terus nyari talent kan," Gama mendengarkannya sambil menjatuhkan dirinya ke troli. Membuntuti Anne di belakang. "Prisia lagi ngeband—"

Gama otomatis langsung meninggalkan trolinya. "Prisia anak band?"

"Ya ampun. Heboh banget sih." Anne ketawa melihat wajah kaget Gama. "Kayak ketemu temen lama aja yang satu tongkrongan." Sampai sipit mata Anne saking lucunya.

ANNE AND GAMA (the 30th night of September)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang