Song: Wish You Were Sober-Conan Gray
***
Ibu jarinya mengetik huruf-huruf di search bar aplikasi youtube pelan-pelan sambil menunggu tiap kata yang muncul. Cara membuat bubur dan hanya dengan keywords tersebut, semua jenis bubur muncul bikin kepalanya pening.
Cara membuat bubur sumsum
Cara membuat bubur kacang hijau
Cara membuat bubur mutiaraDan masih banyak lagi, sampai keluar desah napas beratnya. Agak kesal. Gama tak butuh bubur sumsum, bubur kacang hijau apalagi bubur mutiara. Gama hanya butuh bubur ayam. Karena tak menemukan yang ia cari, jadinya Gama langsung menulis dengan kalimat penuh cara membuat bubur ayam dengan mudah dan muncul video-video yang ia inginkan.
Sekarang Gama lagi di dapur Anne. Ya, semalam ia terpaksa menginap karena tak mau Anne sendirian di apartnya dalam kondisi mabuk. Gama tak mau mengambil resiko kalau-kalau saja perempuan itu bangun dan berkeliaran ke luar apart. Mungkin memang pikiran Gama saja yang terlalu berlebihan tapi who's knows. Dan rencananya ia mau masak sesuatu untuk Anne pagi ini biar pengarnya hilang. Gama telah memikirkannya berjuta-juta kali sejak semalam sampai nggak bisa tidur nyenyak. Dia akan memasak. Siapapun tolong sadarkan Gama.
"Oke. Nggak bakal kebakaran."
Dia menyakinkan dirinya sendiri kalau apa yang akan dia lakukan tidak akan menimbulkan kebakaran nantinya. Dengan dapur Anne yang penuh isi, Gama tidak begitu kesulitan mencari bahan makanan. Dan bahan-bahan yang diperlukan pun mudah ia temukan. Nasi, telur, wortel dan daun bawang seperti arahan pemilik akun youtube tersebut. Sampai yang bersangkutan bilang minyak wijen dan Gama membeku di sana.
"Kenapa tiba-tiba ada minyak wijen?" tukas Gama. "Bedanya apa sama minyak goreng?"
Kalau nggak ada foto daun bawang di dalam video, Gama juga nggak yakin dia bisa menemukan daun tersebut. Kalau saja minyak wijen yang dimaksudnya berwarna merah mungkin Gama juga bisa tahu. Tapi kalau warnanya sama begini, gimana Gama bisa tahu.
"Serius. Minyak tuh ada berapa macam?"
Dia stuck di hadapan botol minyak goreng Anne. Yang Gama juga nggak paham ini beneran minyak goreng atau minyak-minyak yang lain.
"Ini boleh ganti minyak lain aja nggak?"
Gama mulai berisik di dapur Anne. Belum memulai saja sudah banyak problem yang ia hadapi. Karena pertanyaannya tak ada yang bisa jawab, Gama berinisiatif membaca kolom komentar. Dan isinya hanya dipenuhi ucapan terima kasih dan tidak ada yang bertanya boleh ganti minyak lain atau nggak?
Gggrtt ... Gggrtt ...
Getar ponselnya, membuyarkan fokusnya.
"Lo dimana?"
"Ben, lo tahu nggak bedanya minyak goreng sama minyak wijen?" sambar Gama seketika panggilan tersebut tersambung.
Satu-satunya orang yang akan menelepon Gama sepagi ini tidak lain dan tidak bukan adalah Benjamin. Siapa lagi. Ya, sekarang Ben tengah tegak pinggang di ruang tengah apart Gama. Sedari tadi berkeliling mencari tuan rumah yang rupanya sudah menghilang.
"Lo di supermarket?"
"Gue mau masak bubur. Tapi ingredientsnya make minyak wijen. Gue nggak tahu yang mana. Sepenglihatan gue sama aja warnanya."
"Lo sebenarnya lagi dimana sih?" Ben terus bertanya. "Lo balik rumah?"
"Gue di apart Anne."
"Anjing. Ngapain?"
"Jawab dulu bedainnya gimana? Atau pake minyak apa aja bisa?" Dia masih saja mau menyudahi pergulatan bingungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANNE AND GAMA (the 30th night of September)
Romance[COMPLETED] Ini cuma kisah manusia-manusia quarter life crisis yang katanya nggak mau mikirin soal asmara tapi kenyataannya hanya seorang fakir cinta yang pengen juga punya pacar kayak orang-orang. Anne dan Gama sempat berpisah selama dua tahun kare...