"APA?, Beraninya kau, kau.." Ujarku dan memutuskan ucapanku sendiri karena aku tidak tau ingin mengutarakan apa.
Aku tersentak kaget dan jantungku sempat seperti berhenti selama beberapa detik.
Beraninya dia melakukan itu!Kutebak, wajahku sekarang seperti kepiting rebus yang sudah matang.
Aku berjalan mondar-mandir di depan kaca sambil merutuki si keriting itu.Aku melihatnya dengan wajah yang datar dan tenang.
Bagaimana ia bisa tidak merasa bersalah atau meminta maaf padaku."Bisakah kau berhenti dan dengarkan aku sebentar?" Ujarnya dengan suara berat dan membuatku berhenti di hadapannya.
Aku menatapnya dengan tatapan kesal namun ia tidak memperdulikanku."Memang aku mengganti bajumu. Kau tau aku memiliki kekuatan sihir?" Ujarnya dengan tenang dan menaruh kedua tangannya di dalam saku celana.
"Aku tidak peduli kau memiliki kekuatan sihir atau apa pun itu, aku hanya, hanya" lagi-lagi ucapanku terputus dan akhirnya aku memilih untuk diam dan tertunduk.
"Sudah selesai berbicaranya nona?" Tanyanya dengan menaikan salah satu alisnya dan aku hanya menjawabnya dengan mengangguk.
"Aku menggantinya dengan menggunakan kekuatan sihir dan tentu saja aku tidak melihat tubuhmu itu tanpa busana" ujarnya dengan santai dan menatap kearahku. Aku yang mendengarnya langsung terkaget dan merasa malu karena sudah menuduhnya yang tidak-tidak.
"Mengapa kau tidak memberitauku sebelumnya?"Tanyaku kepada lelaki itu dan aku mendongakkan kepalaku untuk menatap wajahnya.
"Aku mencoba memberitaumu namun aku merasa kau ingin berbicara sebelum aku memberitaumu" ujarnya sambil mengeluarkan tangannya dari saku celana dan berjalan kearah pintu kamar dan membuka pintu itu.
Aku yang melihatnya sudah menghilang dari pengelihatanku segera saja aku menatap diriku di cermin dan merasa malu dengan kejadian ini.
Merasa bosan aku pun berjalan keluar kamar untuk sekedar berjalan-jalan di rumah yang sangat besar ini.
Aku tidak habis pikir bagaimana jika telephone genggammu hilang karena lupa menyimpan. Bagaimana cara mencarinya?Kuturuni anak tangga ini satu persatu dengan perlahan.
Setelah sampai di anak tangga terkhir aku segera berjalan ke arah kanan yang langsung menunjukan letak dapur.Sejujurnya aku lapar dan berniat mencari beberapa makanan yang bisa mengenyangkan.
Namun rasa haus mendominasi sekarang.
Segera aku membuka lemari pendingin dan mengambil satu kaleng soda.Saat membuka kaleng tersebut, aku malah menumpahkannya dan membuat lantai dapur ini menjadi kotor.
Mencari kain untuk membersihkannya, pandanganku jatuh pada kain hijau yang tergantung dan segera mengambilnya.
Ku ambil kain hijau itu dan berjalan ke arah air soda yang tadi tertumpah di lantai.
Namun sialnya aku melihat se-ekor cicak yang berada di dekatku dan membuatku terlonjak kaget hingga pijakan kakiku menyentuh air soda yang tumpah membuatku terpeleset dan lenganku menjadi tumpuan pertama dan kakiku tertinpa bobot tubuhku.Aku meringis kesakitan karena kakiku merasa seperti tidak bisa di gerakan.
Apa lagi sekarang.
Aku mencoba berdiri namun tidak berhasil.
Kakiku tidak mampu menumpuku berdiri."What are you doing Maddy?" Tanya seseorang dengan nada terkejut .
Aku melihat kearah suara itu dan menemukan Niall salah satu sahabat Harry, ya sahabat,Karena mereka sering terlihat bersama.
Niall segera mendekat kearahku dan hendak ingin menolongku.Mendengar suara Niall yang cukup keras empat orang lelaki lain menyusul dan lengkaplah satu kelompok beranggotakan 5 laki-laki yang sering di perbincangkan oleh gadis-gadis di sekolahku.
![](https://img.wattpad.com/cover/36996379-288-k15320.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Photograph [H.S]
FanfictionBagaimana kalau ternyata mempunyai sihir itu tidak seindah yang kau kira?