NINETEEN

6.6K 953 19
                                    

Terkutuklah kakiku yang menuruti sihir milik Harry.
Kali ini Harry menenggelamkan kepalanya di leherku yang jenjang. Dengan jarak yang seperti ini aku dapat merasakan desiran nafasnya yang hangat di kulitku.

Ketauilah sekujur tubuhku telah berkeringat dan aku sulit mengatur nafasku.

- Liam Payne -

"HARRY..."

Berniat mengambil ponselku di ruangan tempat biasanya aku,Harry,Niall,Louis dan Zayn berkumpul, tidak sengaja aku melewati kamar Harry dan mendengar suara teriakan seorang gadis yang terasa akrab di pendengaranku.

Setelah mendapatkan ponselku, kembali aku berniat untuk turun menghampiri sahabat-sahabatku di bawah.
Namun saat aku melewati kamar Harry, suara itu kembali terdengar dan aku semakin terkekeh mendengarnya.

"Apa kau lelah?"

Kali ini aku mendengar suara Harry. Walaupun suara itu sangat pelan, aku tetap mampu mendengarnya.
Entah setan dari mana, saat ini aku malah menguping 'kegiatan' mereka.

Sebelum aku memutuskan untuk menyudahi mendengarkan mereka, terdengar suara tersengal-sengal milik Maddy.
Baiklah mungkin saat ini aku memang benar-benar harus menyudahi kegiatanku.

Menuruni tangga sambil memainkan ponselku namun tetap saja aku tidak bisa berhenti terkekeh karena kejadian yang baru saja aku dengar.

"Kau ini kenapa Liam?" Masih dengan tampang bodoh, aku memalingkan wajahku dari layar ponselku ke asal suara milik Zayn.

"Aku peringatkan untuk tidak pergi ke lantai atas" Ujarku dengan santai dan melewati Zayn untuk segera menghampiri yang lain.

Sesampainya di tempat, Zayn masih saja menanyakan apa maksudku dan karena hal itu Louis ikut menanyakan hal yang sama seperti Zayn kepadaku terkecuali Niall.

"Tidak usah di jelaskan pun aku mengerti maksudmu Liam" Niall segera menelan makanannya dan kemudian terkekeh kecil sambil mengotak-atik ponselnya.

Sedangkan Zayn dan Louis masih dengan pikiran masing-masing.
Aku tidak mengerti mengapa Niall yang terlihat seperti anak kecil tetapi lebih mengerti maksudku dibandingkan Louis dan Zayn.

"Di lantai atas hanya ada Harry dan Maddy, lalu kau bilang kami tidak boleh ke lantai atas dan..." Louis memutus ucapannya dan ia memamerkan senyum licik.

"Aku mengerti" Zayn membuka suara dan terlihat Niall yang menaikan salah satu alisnya lalu menghadap ke arah kami.

"Kali ini aku lebih jenius dibanding Zayn dan Louis, bukan begitu?" Ujarnya dengan sassy dan kemudian melanjutkan memakan makanannya.

Kami ber-empat sudah memiliki cara masing-masing untuk menggoda Maddy dan aku yakin pipinya yang putih mulus itu akan terganti dengan warna merah tomat.

Saat aku melirik arlojiku, waktu sudah menunjukan pukul 07.00 pm dan suara-suara yang 'mereka' hasilkan sudah tidak terdengar.

Tentu saja hanya aku yang dapat mendengar suara yang pelan dan jauh, karena itu lah salah satu kemampuan yang aku punya.

***

Saat ini aku, Niall , Louis dan Zayn sedang memakan pesanan kami. Ya , baru saja Pizza pesanan kami sampai dan karena kelaparan Pizza ini sudah habis dengan cepat.

"Apa itu Pizza?" Terdengar suara seorang gadis dan membuat kami ber-empat menoleh ke arahnya. Dan disana terlihat Maddy yang tengah menyisir rambutnya yang berantakan dengan jari-jarinya.

"Apa yang kalian lakukan menyenangkan?" Goda Louis dengan seringainya menatap ke arah Maddy.

"Melakukan apa?" Ujar Maddy balik bertanya dan itu terdengar begitu polos.

"Wahai kakakku, apakah kau lapar karena kelelahan 'bermain' dengan Harry?" Niall yang selesai meminum segelas air pun langsung menggoda Maddy. Hanya Niall yang memanggil Maddy kakak walau pada dasarnya Maddy lah yang termuda diatara kami.

Dengan tampang bingung dan polos Maddy menaikan kedua alisnya "Aku tidak mengerti" begitulah terus ia menjawab.

"Bukankah tadi itu menyenangkan?" Tiba-tiba datanglah Harry yang langsung memeluk pinggang Maddy.

Mendengar pernyataan Harry, kami semua tertawa terkecuali Maddy yang masih berkutat dengan pikirannya.

"Menyenangkan?" Tanya Maddy dengan wajah yang menggambarkan kebingungan.

***

Pendek lagi :p.
Kesel ngk sih ngeliat Maddy ngk mudeng2? Gue mah kesel kalo jadi mereka :")
Vomments ya , sorry kalo part ini gaje atau gimana wkwk.

Makasih udah baca :*

Photograph [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang