TEN

8.7K 1K 40
                                    

Berusaha mengumpulkan nyawaku. Aku terduduk di kasur berukuran besar ini dan menengok ke arah Harry yang masih tertidur lelap.

Aku tersenyum kecil memandangi wajahnya yang terlihat lelah dan rambut ikalnya yang menutupi sebagian wajahnya.

Melirik ke arah jam, membuatku terkejut melihat jarum jam itu menunjukan pukul 09.00 am.
Namun aku tersadar, ini hari sabtu dan itu artinya tidak ada jadwal kampus hari ini.

Berniat melepaskan penat, aku turun dari kasur dan segera mengambil pakaianku serta handuk dan masuk kedalam kamar mandi.

Tidak memerlukan waktu lama karena aku merasa haus dan ingin mengambil segelas air.

Setelah melihat pantulan diriku di cermin kamar mandi ini, aku membetulkan bandana berwarna ungu pastel yang melingkar di kepalaku.

Aku membuka pintu kamar mandi dan mendapatkan Harry yang tengah terduduk di kasur sambil menatap televisi di depannya.

"Kau mau aku membuat makanan untukmu?" Tanyaku kepada Harry seraya melangkahkan kakiku untuk membuka pintu kamar.
Kebetulan juru masak di rumah ini sedang libur dan entah sampai kapan.

Ia tersenyum ke arahku sambil menganggukan tanda ia setuju lalu ia bangkit dari kasur dan berjalan ke arah kamar mandi.

Saat berjalan keluar kamar, aku kembali lagi memasuki kamar dan mengambil kamera pocketku untuk mengambil gambar hari ini.

Saat aku menuruni tangga dan berjalan menunju dapur, ku dengar kegaduhan dari ruang keluarga.
Dan terlihatlah keempat sahabat Harry yang tengah mengerjai Niall dengan mengoper kripik milik Niall karena siapa lagi yang akan menggerutu hanya karena makanan. Terlihat Louis yang melempar keripik itu kepada Liam dan Liam melempar keripik itu ke Zayn.

Melihat kejadian itu, kamera yang sedari tadi aku bawa, ku gunakan untuk mengambil gambar mereka.

Aku terkekeh dari kejauhan melihat kelakuan mereka semua.
Namun aku berniat menyapa mereka dan menghampiri mereka yang masih mengganggu Niall.

"Good morning" sapaku dengan senyum merekah di wajahku.

"Good morning too Maddy" Mereka menjawab sapaanku dengan semangat.
Namun wajah milik pria blonde itu tetap kusut karena kripiknya yang sudah di kembalikan dengan keadaan kosong.

"Maddy, buatkan aku makanan. Aku kelaparan Maddy." Ujar Niall memelas yang sebelumnya duduk dan menghampiriku hanya untuk memintaku memasak makanan. Betapa gemasnya aku melihat Niall. Ia ku anggap seperti adik laki-laki yang manja terhadap kakak perempuannya.

"Kau menggemaskan Niall, aku jadi ingin memiliki adik laki-laki" jawabku sambil terkekeh dan mengambil gambar saat wajah lelaki di depanku ini sedang merengek.

"Kalau begitu kau bisa anggap aku adik laki-lakimu, tetapi karena kau kakakku maka buatkan aku makanan" ujarnya dengan menggebu-gebu dan aku semakin terkekeh atas perilakunya.

Aku mengangguk tanda setuju dan mengacak rambutnya asal sambil berjalan ke arah dapur.
Sebelumnya, aku menaruh kameraku di atas meja telephone.

Sesampainya di dapur, ku buka lemari pendingin dan terlihat banyak bahan masakan namun aku memilih untuk membuat nasi goreng ayam.

"Kau membuat apa?" Tanya seseorang yang ku yakin adalah Harry. Kalau bukan Harry, siapa lagi yang akan berbicara dengan nada datar seperti jalan tol itu.

"Nasi goreng ayam, ku harap kau suka" ujarku dan kembali fokus dengan masakan yang ada di hadapanku ini.

Harry hanya mengangguk dan berjalan lebih dekat ke arahku.
Ia memperhatikanku yang tengah sibuk dengan nasi goreng yang porsinya lumayan banyak.

Photograph [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang