Dengan wajah bingung kembali aku memasukan ponsel milik Harry yang ia katakan ponsel itu untukku.
Merasa malas untuk berdebat, aku hanya mengikuti perintahnya dan memasuki mobil lamborghini aventador hitam miliknya.Jangan heran ketika aku menaiki mobil Harry yang berbeda.
Di perkarangan rumahnya terdapat beberapa mobil sport yang terlihat seperti tempat jual beli mobil mengingat jumlah mobil yang di miliki Harry.Besok adalah hari libur dan hari ini sahabat-sahabat Harry akan menginap hari ini. Mereka sudah mengikuti mobil Harry yang aku tumpangi ini.
Tidak hanya itu ke dua sahabatku juga akan datang ke rumah Harry, tentu dengan persetujuan Harry.Sesampainya di rumah milik Harry, segera saja aku berlari ke arah dapur untuk mendapatkan segelas air.
"Bibirmu kering" ujar Harry yang sudah berada di belakangku. Merasa terkejut membuat gelas yang berada di genggamanku hampir terjatuh.
"Aku lupa minum" jawabku seraya menaruh gelas yang sebelumnya terisi penuh sekarang sudah habis.
Harry hanya menggeleng mendengar jawabanku. Ia melenggang pergi ke arah ruang keluarga untuk menghampiri sahabat-sahabatnya.
Aku mengikuti Harry menuju ruang keluarga, namun bel rumah ini berbunyi yang membuatku menebak itu adalah Aimee dan Kim.
Saat aku berlari kecil untuk membuka pintu, seorang pelayan yang bernama Nancy itu mempersilahkan Aimee dan Kim untuk masuk.
"Benar mereka teman nona?" Ujar Nancy sopan. Aku mengangguk dan mengucapkan terimakasih.
Sebenarnya aku sedikit aneh dengan panggilan nona.Aku berjalan di ikuti Aimee dan Kim di belakang, kami menuju ruang keluarga dimana Harry dan sahabat-sahabatnya sedang berkumpul.
Memang seharusnya aku harus memberitahukan kedatangan Aimee dan Kim mengingat ini bukanlah rumahku melainkan rumah seorang Harry Styles."Hi semua, perkenalkan ini Aimee dan Kim" ujarku kepada Harry dan sahabat-sahabatnya.
Mereka pun menyambutnya dengan senyuman hangat dan saling berjabat tangan.Namun aku terkekeh kecil melihat tatapan Niall ke arah Kim.
"Jangan melihat Kim dengan tatapan mengerikan itu Niall" ujarku berbisik tepat di telinga kirinya lalu duduk di sebelahnya.
Mendengar ucapanku, pipinya yang chubby dan kulitnya yang putih itu memunculkan rona merah di sana.
Aku yang melihatnya semakin tertawa dan terus mengejeknya.
Betapa manisnya ketika melihat Niall yang sedang jatuh cinta."Ada apa denganmu Maddy?" Tanya Kim melihat aku yang terus menggoda Niall dan tertawa kencang.
"Niall itu men--" ucapanku terpotong karena tangan kanan milik Niall menutup mulutku dan mendekapku kedalam pelukannya.
Aku terus meronta meminta lepas namun Niall semakin erat mendekapku.
Kim yang melihat kami berdua hanya tertawa kecil dan pamit untuk mengambil segelas air karena haus."Aku akan melepaskanmu, tetapi kau harus janji tidak mengatakannya pada siapa pun!" Ujarnya yang masih mendekapku dan menutup mulutky dengan tangannya.
Aku menjawabnya dengan anggukan dan akhirnya aku terlepas.
Mencoba mengatur nafasku, ku pukul lengan Niall cukup kencang sehingga ia meringis sambil mengusap lengannya."Aku bisa mati Niall" ujarku dengan tanganku yang menyilang di dada.
"Jangan mati, kalau kau mati tidak ada yang membuatkanku cemilan yang lezat lagi" ujarnya sambil menarikku dalam pelukannya.
Aku hanya memutar kedua bola mataku dan menggerutu."Adik tidak tau diri" ujarku sarkatis. Lalu melepas dekapannya dan berjalan menuju dapur.
***
Jam sudah menunjukan pukul 10.00 malam yang seharusnya aku sudah tidur, namun karena Niall,Louis,Zayn dan Liam menginap, rumah milik Harry sudah seperti tempat penitipan anak.
Aku lelah menjadi korban kejahilan mereka.
Pertama, Louis dan Liam menaruh cicak di atas ponsel pemberian Harry, otomatis aku berteriak. Walaupun cicak itu sudah di awetkan tetap saja aku jijik.
Bukan hanya itu, ketika aku berteriak Zayn dan Niall menggunakan kesempatan itu untuk memotret wajahku yang terlihat menjijikan.Tentu aku kesal, namun melihat mereka yang meminta maaf dengan tampang bodoh membuatku luluh dan memaafkan mereka.
"Itu hanya cicak mati Mads" ujar Harry yang duduk di sampingku entah ia sudah dari kapan berada di sini.
"Aku tau tetapi tetap saja aku takut maksudku jijik" ujarku pelan.
Harry hanya tertawa kecil dan menyuruhku untuk pergi tidur.
Aku hanya menurutinya karena memang aku merasa sangat mengantuk.Aku berjalan melewati Zayn,Niall,Louis dan Liam yang tengah berdiri sambil menatapku yang tengah berjalan dan diikuti Harry di belakangku.
Aku mendengar mereka menyindirku kareba kejadian tadi sore dan aku memikirkan mereka tersungkur bersamaan, pasti terlihat lucu.Tidak lama apa yang aku pikirkan terjadi. Zayn,Niall,liam dan Louis tersungkur di hadapanku padahal tidak ada yang membuat mereka tersandung.
Melihat mereka tersungkur dengan tampang yang menyedihkan membuatku tertawa lepas dan terbesit kebingungan karena kejadian ini.
Harry yang melihatku dari belakangku hanya tersenyum kecil dan mengusap rambutku pelan.
Aku dibuatnya tambah bingung.
Sebenarnya ada apa denganku.***
Gue tau ini dikit, seenggaknya gue bandel masih ngelanjutin ini padahal besok UN :") . Jangan ditiru ya wkwkwk.

KAMU SEDANG MEMBACA
Photograph [H.S]
FanfictionBagaimana kalau ternyata mempunyai sihir itu tidak seindah yang kau kira?